BAB 13

Caroline terus berusaha meyakinkan Veronica untuk melepaskannya sebelum Bastian datang dan membawanya pergi. Dia juga menyuruh Veronica agar menghubungi ayahnya, "Kau bisa pegang janjiku. Aku akan membantumu menyembuhkan penyakit anakmu" janjinya.

Veronica menatap Lexi yang kesulitan bernafas akibat sakit yang dia derita. Penyakit jantung bawaan yang di derita oleh Lexi dapat disembuhkan jika ada pendonor untuknya, hanya saja karena kondisi dan status Veronica membuatnya kesulitan mencari akses dan pengobatan untuk anaknya itu.

"Aku akan melepaskanmu, tapi kau harus menepati janjimu" ucap Veronica.

Wanita itu lalu melepaskan ikatan Caroline dan melepaskannya, "Kau tidak ikut denganku?" tanya Caroline.

Veronica menggeleng, "Kalau aku ikut denganmu Bastian akan curiga dan aku tidak bisa membawa anak - anakku pergi dari sini. Lexi terlalu lemah sementara Ophelia masih terlalu kecil dan gampang menangis" kata Veronica

"Aku melepaskanmu karena aku percaya padamu, kau harus tepati janjimu. Sekarang pergilah sebel Bastian datang" Veronica menutup pintu apartemennya dan menyuruh Caroline segera pergi.

****

Beberapa saat kemudian Bastian kembali dan mendapati Caroline tidak berada dimana dia seharusnya berada. Tentu saja Bastian langsung menanyakan pada Veronica yang dia tugaskan untuk menjaganya, "Aku tidak tahu. Seharian ini aku sibuk mengurus Lexi dan Ophelia. Kau pikir aku punya waktu untuk mengurus satu orang lagi!!!!" seru Veronica.

Pria yang mulai kehilangan kesabarannya itu menarik rambut Veronica dan menyeretnya kedalam kamar, sementara Lexi dan Ophelia dia tinggalkan begitu saja diruang tamu menangis.

Umpatan dan makian keluar begitu saja dari mulut Bastian, suara Veronica yang berteriak memohon ampun seolah hanya angin lalu baginya, "Kau beraninya membantahku. Kau sudah bosan hidup rupanya. Katakan dimana Caroline?" tanya Bastian.

"Aku tidak tahu. Saat aku pergi melihatnya dia sudah pergi!!!" Bantah Veronica

"Kau masih saja berbohong padaku!!! Wanita sialan!!!!" Bastian kembali mengayunkan sabuknya ke badan Veronica tanpa ampun.

"Hentikan..... Aku mohon" Veronica memohon dan mengerang kesakitan. Wanita itu menyeret tubuhnya, mencium kaki Bastian dan memintanya untuk berhenti memukulinya.

...****************...

Caroline tidak tahu dimana dia berada sekarang ini. Yang dia tahu dia sekarang berada di sebuah apartemen tua yang bahkan mungkin hanya tersisa beberapa penghuni saja di gedung itu.

Beberapa spanduk yang bertuliskan bahwa daerah itu akan menjadi sebuah obyek wisata bertebaran dimana - mana. "Sepertinya aku tahu dimana ini" batin Caroline.

"Tapi bagaimana caranya aku menghubungi daddy, aku tidak punya ponsel ataupun uang. Disini juga sepi tidak ada orang sama sekali" pikir Caroline menatap jalanan didepannya yang gelap dan sepi itu.

Ditengah - tengah pikirannya yang melambung memikirkan bagaimana menghubungi Edward, entah kenapa ada perasaan tidak nyaman di hatinya.

"Apa mereka baik - baik saja? Aku yakin Bastian tidak akan membiarkan Veronica begitu saja"

"Laki - laki itu benar - benar keturunan sampah!!!" geram Caroline mengeratkan tangannya.

Saat Caroline sibuk berpikir, dia melihat seorang petugas patroli dari kejauhan. "Tentu saja, meskipun area ini akan segera dihancurkan tapi beberapa orang masih ada yang tinggal disini, artinya didekat sini masih ada kantor polisi atau petugas patroli" Tanpa pikir panjang Caroline berlari menghampiri petugas itu.

"Tuan.... "

"Astaga... Kau mengagetkanku. Kau muncul tiba - tiba seperti hantu mengejutkanku, apa kau ingin terluka tertabrak mobilku" tegur petugas itu.

"Maafkan aku, tapi aku butuh bantuanmu" ucap Caroline.

Petugas itu mengerutkan dahinya memandang Caroline yang penampilannya seperti seorang wanita gipsi itu.

...****************...

"Brak!!!!"

"Jangan bergerak, angkat tangan anda" beberapa petugas kepolisian menerobos dan mendobrak masuk pintu apartemen. Mereka menemukan Lexi dan Ophelia bersembunyi didalam kamar mandi sementara Bastian ditangkap saat sedang memukuli Veronica didalam kamar. Wanita itu sendiri dibawa oleh petugas kesehatan bersama dengan anak - anak mereka untuk mendapat perawatan.

"Lepaskan aku!!! Kalian tidak bisa menangkapku seperti ini!!" teriak Bastian.

"Kau tidak akan bisa bebas begitu saja Bastian" teriak Caroline.

Caroline muncul dihadapannya, dan segera meninju wajah Bastian. "Aku akan pastikan kau membusuk didalam penjara. Jangan berpikir kau bisa bebas dari ini, bahkan ayahmu pun tidak akan bisa melakukan apapun. Kau sudah menculikku dan berniat memper*kosaku. Selain itu kau juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Hukumanmu tidak akan ringan bajing*an sialan!!!!"

"Harusnya aku langsung menghabisimu saat aku menculikmu. Kau dulu merangkak di kakiku, memohon perhatian dan cintaku. Sekarang kau berbalik menikamku dari belakang. Apa kau senang melihatku hancur?!?!" teriak Bastian.

Caroline tertawa terbahak - bahak, "Apa yang kau alami sekarang tidak sebanding dengan apa yang kualami selama 13 tahun bersamamu. Bahkan meskipun aku mencabik - cabik tubuhmu dan memberikannya sebagai makanan anjing, itu tidak akan memuaskanku" tatap Caroline tajam.

"Omong kosong macam apa yang kau bicarakan? 13 tahun? Apa maksudmu" seru Bastian

"Tolong bawa dia pergi dari hadapanku" pinta Caroline pada polisi yang sudah menangkapnya.

**

"Caroline!!!!!" panggil Edward dan Louis bersama - sama setelah mereka mendapat informasi keberadaan Caroline.

"Dad.... Louis" lirih Caroline.

"Kau baik - baik saja?" tanya Edward yang segera memeluk Caroline.

Caroline mengangguk. "Kau tunggu disini sebentar, daddy ingin berbicara dengan polisi" kata Edward.

"Apa yang mau kau bicarakan dad?" pertanyaan Caroline dijawab Louis dengan gelengan kepala.

"Daddy mu sangat marah saat tahu Bastian menculikmu. Biarkan dia yang menangani semuanya" kata Louis.

"Nona Caroline...." Veronica yang sedang dibawa oleh petugas kesehatan kedalam ambulance memanggilnya.

Luka dan memar disekujur tubuhnya tidak bisa lagi disembunyikan, "Terima kasih.... Terima kasih sudah membebaskan kami. Maafkan aku karena sikapku yang merugikanmu!!"

"Aku tidak akan memaafkanmu, Kau harus membuktikan dirimu sendiri apakah dirimu layak mendapatkan maaf. Aku akan tetap menepati janjiku atas Lexi, tapi bukan berarti apa yang sudah kau lakukan selama ini bisa terhapus begitu saja hanya dengan sebuah kata maaf" balas Caroline.

"Tapi kenapa kau kembali kemari? Seharusnya kau sudah pergi jauh dari tempat ini" tanya Veronica.

"Aku kembali untuk anakmu, aku sudah berjanji" balas Caroline dingin.

Veronica menutup matanya, "Aku mengerti" lirihnya.

Caroline dan Louis sama - sama berdiri berdampingan dengan canggung, "Ehm aku rasa ini bukan tempat yang tepat. Tapi kemarin adalah hari pertunangan kita. Jadi aku membawa ini untuk berjaga - jaga" ucap Louis seraya menunjukkan cincin pertunangan diantara mereka.

"Pfttt.... Tempat ini bukan tempat yang ideal untuk bertunangan tapi kurasa sedikit berbeda tidak akan merepotkan. Pasang dijariku" balas Caroline mengulurkan jari manisnya.

Louis tersenyum senang, dia pun segera memasang cincin itu dijari manis Caroline begitu juga sebaliknya.

"Apa kau senang sekali bertunangan denganku?" tanya Caroline sambil terus memandang cincin yang melingkar di jarinya.

"Apa kau tidak senang?" tanya Louis.

"Entahlah, pertunangan ini gagasan dari Daddy. Sejujurnya aku tidak memiliki perasaan apapun padamu saat ini. Tapi kurasa tidak ada salahnya untuk mencoba" balas Caroline.

Louis tercenung, matanya terlihat sedih mendengar jawaban Caroline. "Tenang saja, meskipun tidak ada perasaan apapun diantara kita. Aku akan melindungi dan menjagamu seperti janjiku" jawab Louis.

Caroline terkekeh, seolah menertawakan ucapan Louis yang baru saja dia dengar, "Louis, aku punya saran untukmu. Jangan pernah mengumbar janji yang tidak bisa atau sulit kau tepati"

"Kau hanya akan menghancurkan orang yang kau berikan janji itu, jika kau tidak bisa menepatinya" kata Caroline.

"Seperti aku, yang dulu menggenggam erat janji yang diberikan oleh Bastian sampai akhirnya aku yang hancur karena janji itu hanya sebuah omong kosong" batin Caroline yang menerawang jauh kedalam ingatannya.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!