Lolos-TAMAT

Hari ini sudah tanggal 20 Juni. Hanya tinggal menghitung menit saja menuju pengumuman lolos ujian. Kami bertiga berkumpul di cafe tempatku kerja. Sebab, saat ini masih shiftku.

Khanza dan Elgard duduk di meja nomor 7, sesakli Khanza melambaikan tangannya padaku saat mata kami bertemu.

"Temanmu, rata-rata laki-laki ya" Bisik Kak Dylan di sebelahku.

Aku menutup telingaku. Refleks terkejut. "Ah, tidak kak. Teman ku hanya satu. Dia yang berkacamata itu temanku. Kalau yang di depannya, pacarku" Jawabku.

"CTAKK!" Staples jatuh dari tangan Kak Dylan.

"Pac-pacar?" Kak Dylan langsung melihat ke arah Khanza. Mungkin, karena mata mereka saling bertemu, Kak Dylan menganguk layaknya orang segan.

Aku membelakangkan anak rambutkku di dekat telinga kiriku dan mengangguk ringan.

Tiba-tiba alarm ponselku berdering. Sekarang pukul 15.00. Beruntung kondisi cafe sepi. Aku segera mematikan alarm dan mendatangi Khanza disana.

Kami membuka web bersama-sama dengan jantung yang berdebar.

Web yang kami gunakan sedang error. Mungkin, karena banyak yang menggunakan web ini, mangkanya webnya tak bisa terbuka.

Khanza terkekeh. "Ini, tandanya harus nungguin kamu selesai kerja" Ucap Khanza sambil menyuapkan salad buah yang dia pesan padaku.

Ya, mau bagaimana lagi? Aku kembali ke tempatku. Melayani pelangan yang semakin banyak berdatangan. Membersihkan meja mereka yang sudah selesai.

Aku kembali melihat Khanza. Mata kami masih bertemu. aku segera mengalihkan pandanganku. Aku tiba-tiba menjadi malu. Khanza terlihat sangat tampan di mataku. Astaga, apa dia akan terlihat begitu di mata orang lain.

Berbicara tentang Khanza, lusa yang lalu Khanz baru kembali dari rumah Ayah angkatnya. Dia menelponku semalaman sebelum dia memutuskan semuanya dengan bulat.

Di dalam telpon dia berkata, "Aku ingin baikkan dengan Ayah angkatku. Waktu itu, aku tidak mendengarkan penjelasannya dengan benar. Bagaimana menurutmu?"

Aku belum pernah berada di posisi Khanza. Aku takut salah berbicara dalam memutuskan sesuatu tentang dirinya. Tapi, akhir-akhir ini, Khanza sudah mulai terbuka denganku.

Menceritakan kisah kecil saat dia sekolah dasar, saat dia mengompol di kelas 5 SD karena takut dengan guru MTK. Aku tersenyum tipis sambil melihat layar ponselku.

"Kalau itu memang keinginan dari hatimu, maka lakukan saja. Tak ada salahnya, kamu mencoba mendengarkan penjelasan Ayahmu. Mungkin, kamu akan sakit hati. Mungkin, kamu akan kecewa. Coba ingat-ingat saja masa menyenangkanmu bersama Ayah. Kerandoman Ayahmu, saat Ayahmu marah dan datang ke sekolah untuk memperingatkan temanmu" Jawabku dengan halus.

[Ekhm, hem...] Khanza berdehem dalam telepon.

[Aku sungguh ingin bertemu denganmu, Sekar. Rumah Elgard terlalu sepi. Aku merasa bosan di sini. Kamu jangan sampai bosan denganku ya. Tapi, kalau mulai bosan, katakan saja. Aku akan menjadi sesuatu yang menarik di matamu] Ucap Khanza.

Aku ingin menangis mendengar ucapannya. Aku terharu.

"Aku gak bakalan bisa bosen. Kamu sendiri orangnya suka random. Gimana aku bisa bosen kalo gini?" Jawabku menempelkan layar ponselku di pipiku.

[Begitukah?]

"Hu'em" Jawabku mengangguk.

[Sekar....] Panggilnya.

"Iya, aku disini"

[Aku sangat menyayangimu, aku...]

"Iyaa, aku juga menyayangimu, Khanza. Tidurlah, tak perlu memikirkan sesuatu yang tak penting ya..., cukup lihat saja ke depan. Yang di belakang, jadikan pembelajaran saja" Lirihku.

Aku dapat mendengar suara Khanza menguap. [Ya, aku sudah capek menangis seharian. Mimpi indah, Sekar] Ucap Khanza.

"Iya"

[Uh, sebelumnya... aku boleh minta sesuatu?] Suara Khanza begitu rendah.

Astaga, aku begitu menyukai apapun yang menjadi dirinya.

"Mau minta di nyanyikan lagu pengantar tidur?" Tanyaku.

[Tidak, aku sudah mendapatkannya dari Elgard. Dia sungguh gila]

Aku terkekeh.

[Say, 'I Love You' yaaa]

Astaga, permintaannya masih sama. "Enggak ah, malu"

[Ayolah, sekali saja. Yaaa, ayy] Khanza mengeluarkan nada manjanya.

"Urrggh, A... i-lov-yu" Ucapku dengan cepat.

[Huh? Apa? Ulangi lagi. Ku record dulu]

"III, Gak ah! Sudah, ku matiin. Jangan nelpon lagi, atau ku blok!" Aku langsung mematikan ponselku.

Jantungku berdebar dengan kencang dan hingga saat ini aku masih berdebar saat melihat Khanza.

Khanza merangkulku. Dia dan Elgard sungguh sabar menunggu jam kerjaku sampai usai.

Kami duduk di taman dekat cafe. Jantungku berdegup dengan kencang. Aku berkeringat dingin. Kami membuka web itu perlahan dan bersama. Mengetikkan username dan password kami bersama. Mengetikkan NISN kami sekali lagi.

Jantungku terus berdebar dengan kencang. Kami saling melihat. Sama-sama takut untuk mendahului mengklik hasil test kami.

"Ayo, Sekar, klik lah" Ucap Elgard sambil menyeringai tipis ke arahku.

"Kenapa tidak kau dulu. Monggo, yang tua-yang mengawali" Ucapku mempersilahkan.

"Lady first" Jawab Elgard sambil mengerakkan tangannya layak mempersilahkan.

Aku mengeleng. "Barengan aja gimana?" Tanyaku mengulurkan tanganku untuk berjabatan dengannya.

Elgard melipat lengannya di depan dada. "Kalau aku sih, 75% fellingku berkata, aku lolos sih. Jadi, yang gak yakin dulu yang klik"

"Hahaha, terlalu percaya diri itu tidak baik, loh" Ucapku mengeleng.

Khanza tiba-tiba menghela napas panjang. "Sudah sini, aku dulu" Ucap Khanza mengklik tanda biru di web itu.

Latar biru dengan gradasi hijau toska terlihat jelas di web milik Khanza.

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI SNBT 2023

Nomor Peserta : 23-xxxx-xxxxxx

Nama : ANDARA KHANZA VERZARDA

Tanggal Lahir : 21-01-2004

Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT 2023 di

PTN : 6xx - Universitas X

Progam Study : S1 - Televisi dan Film

Persyaratan pendaftar ulang calon mahasiswa baru dapat dilihat di sini.

Aku melongo dan merinding melihatnya. "GREB!! AAAAA SELAMATTTT!!!" Sangking senangnya, aku tidak sadar memeluk Khanza di taman.

Begitu pula Elgard. Dia membekap kami berdua dengan pelukan besarnya.

"Haha, aku jadi bersemangat" Ucap Elgard membunyikan jari-jarinya.

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI SNBT 2023

Nomor Peserta : 20-xxxx-xxxxxx

Nama : Sebastian Elgard

Tanggal Lahir : 16- 09 -2002

Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT 2023 di

PTN : 6xx - Universitas X

Progam Study : S1 - Psikologi Anak

Persyaratan pendaftar ulang calon mahasiswa baru dapat dilihat di sini.

"HOHO! SUDAH KU DUGA. AKU MINTA PELUKAN KALIAN KAWAN!" Elgard melapangkan kedua lengannya dihadapanku dan Khanza.

Aku dan Khanza saling melihat. Kami memberi pelukan yang dia minta dan Khanza menepuk bahunya beberapa kali.

Kini giliranku.

Jantungku terus berdegup dengan kencang. Tanganku berkeringat dingin. Aku melihat ke arah Khanza dan Elgard. Mereka berdua terlihat antusias menunggu.

Aku mengklik tanda biru itu dan menutup mataku. Tak ada suara yang mereka berdua keluarkan. Aku takut. Membuka mataku perlahan. Apa, aku gagal?

Saat aku membuka mataku. Wajah Khanza terlihat gemilang. Begitu pulang dengan Elgard yang tersenyum lebar dan menunjukkan kedua ibu jarinya.

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI SNBT 2023

Nomor Peserta : 22-xxxx-xxxxxx

Nama : Sekar Ningrum

Tanggal Lahir : 09-04-2004

Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT 2023 di

PTN : 6xx - Universitas X

Progam Study : S1 - Psikologi Anak

Persyaratan pendaftar ulang calon mahasiswa baru dapat dilihat di sini.

A..aku lolos?

Aku ingin menjerit. Aku melihat ke arah Khanza sekali lagi. Aku mengibas-ngibaskan kedua telapak tanganku. Air mataku keluar begitu saja.

Khanza memelukku bersama dengan Elgard yang menyusul. "Selamat Sekar," Ucap mereka berdua bersamaan.

Aku disana menangis karena terharu. Aku ingin menunjukkan kepada Bu Vety bahwa aku lolos di tes masuk kuliah.

Aku kembali memeluk erat tubuh Khanza. "Huaaa.... Aku... aku senang sekali" Ucapku gagap saat menangis haru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!