Hari ini dia lewati dengan baik, alangkah senang dan bahagia hatinya yang terpancar dari raut wajah yang tampan dan mempesona, pipinya terlihat kemerahan sangat indah sekali.
Sebelum pulang dia sengaja membeli makanan enak buat ayah dan adiknya, belum pernah dia membelikan makanan enak terutama untuk ayahnya
" Kakak pulang..katanya sambil mengetok pintu rumah, Karen dan ayahnya sudah menungu diruang tamu, dengan cepat dia mengambil bungkusan yang dipegang oleh Yeha, dia sangat penasaran apa isinya, Kakak dan ayahnya hanya saling memandang dan tersenyum.
" Ayah silahkan makan, kue ini sangat lezat dan enak sekali" kata Karen dengan mulut penuh dan bibir belepotan dengan krim kue.
" Makannya pelan pelan nak, ngga akan lari kuenya " ledek sanga ayah sambil dengan penuh kasih sayang membersikan bibir Karen yang belepotan dengan krim.
Yeha tersenyum bahagia melihat adengan tersebut, dia teringat perlakuan ayahnya yang selalu sayang pada dirinya, dulu sangat sering dia dibawa oleh kedua orangtuanya pergi ke taman hiburan dan ke pasar berjalan jalan.
Sekarang waktunya bagi dia menyenangkan hati ayahnya, hanya dia orangtua yang tersisa, tentu saja dia harus menyenangkan di hari tua nya, dan itulah anak yang berbakti menurut konsep pemikirannya.
Besoknya di kantor Clara sedang uring uringan hampir semua pegawai dia marahin, bahkan Paula yang terkenal dekat pun juga terkena imbas, Yeha yang baru sampai dan tepat waktu melihat suasana kantor sangat suram, tiada wajah ceria seperti biasa, dia merasa heran tapi lebih baik diam daripada ikut campur urusan yang tidak dia pahami.
Tampilanya sangat maskulin, kemeja putih lengan pendek ngepas di badan berbalut celana jeans biru, begitu melihat Yeha, Clara segera memangil ke dalam kantornya.
" Apakah kamu punya kenalan master penilai batu? " tanyanya dengan penuh harapan, sangat penting sekali dia mendapatkan master penilai batu walau harus membayar dengan mahal, stok perhiasan di perusahaan perhiasan yang dia miliki sudah habis, sementara permintaan seluruh daerah harus di penuhi, deadline waktu ini yang membuat dia uring uringan, master yang biasa membantu dia sedang berada di luar negeri dan tidak bisa meningalkan perkerjaan di sana.
" Maaf saya tidak mengenal master penilai batu, tapi saya bisa membantu nona untuk memilih batu yang baik dan berharga untuk perusahaan " katanya dengan yakin dan percaya diri.
" Lagi lagi membual batinnya dalam hati, baiklah mari aku kerjain kamu sekarang " ketus Clara dalam hati.
" Ayo pergi bersama saya sekarang dan kita buktikan kata katamu " Clara bangkit dan segera menarik tangan Yeha, tak peduli betapa tampannya dia sangat benci sama pria pembual apalagi suka meninggikan dirinya.
Kemarahan hatinya meledak ledak tambah lagi dengan pernyataan Yeha tadi, mereka segera meluncur ke perjudian batu. Sesampainya di sana mereka melihat ribuan batu besar dan orang yang berkumpul memilih batu dengan membawa master penilai batu.
Dalam perjudian batu ini sebentar orang bisa jadi kaya raya dan juga dalan sekejap orang bisa jatuh melarat. Pembeli yang banyak itu berasal dari pemilik perusahaan dan para penjudi kelas kakap, yang mengandalkan perjudian batu sebagai pencari nafkah mereka.
" Nah silahkan anda memilih saya akan membayar semua batu yang anda pilih dan semoga sukses ' ketus Clara sambil mencibir dalam hatinya.
Yeha kemudian berjalan melihat batu yang ada dengan santai, dia tidak tergesa gesa sedikitpun seakan akan sedang berjalan jalan, setelah puas berjalan dan melihat dia mengambil sepuluh batu besar yang tidak menarik sama sekali, bahkan tidak ada pembeli yang melirik, total dari harga sepuluh batu besar ini adalah sepuluh juta.
Clara mengelengkan kepalanya dan menarik nafas dalam dalam, angap sajalah dia bersedekah, sedikitpun dia tidak berharap pada batu yang dipilih oleh Yeha, bagaimana mungkin batu murah dan tidak menarik ini mengandung bahan perhiasan yang mahal.
Yeha langsung menyuruh pemotong setelah melingkari batu tersebut, penonton yang melihat tertawa dengan sinis, buat apa melingkari segala toh isisnya juga kosong.
Segera pemotong melaksanakan keinginan dari pelangannya, batu kemudian dipotong di tempat yang dilingkari, potongan pertama tidak terlihat tanda apa apa, tapi setelah dibersihkan dengan air muncul warna biru yang sangat terang dan indah.
Melihat batu itu ternyata mengandung perhiasan seketika suasana menjadi ribut dan orang orang mengerubungi Yeha.
" Anak muda jangan lagi potong batunya, saya bersedia membayar lima puluh juta dalam keadaan seperti itu " tawar salah seorang penonton, sedangkan penonton lain juga melalukan pemawaran sampai mendekati harga seratus juta rupiah.
Clara yang melihat situasi ini langsung terdiam, apa yang terpikirkan dalam benaknya tadi betul betul berlawanan dengan kenyataan yang terlihat.
" Jangan jual batu itu, terus saja memotong dan siapa tahu kita beruntung " katanya dengan bersemangat kontras dengan sifat sebelumnya.
Yeha mengikuti perkataan dari atasannya, di terus menyuruh untuk melalukan pemotongan, dan benar saja, batu segede bola basket itu kemudian utuh dengan warna kristal biru yang sangat jernih dan terang, batu ini dinamakan dengan blue safir.
Seluruh mata penonton terbelalak meyaksikan batu ini, seketika tawaran datang bertubi tubi sehingga batu blue safir ini menyentuh angka dua puluh milliar, tetapi lagi lagi Clara memutuskan untuk tidak menjualnya, jika dibikin perhiasan batu ini bisa dibentuk puluhan kalung, cincin dan gelang, total penjualan bisa mencapai seratus miliar.
Yeha kemudian mengambil batu kedua dan melingkari batu tersebut, kali tidak ada yang berani menertawakannya, toh dia sudah bisa menghasilkan seratus milliar dari satu buah batu, sementara mereka sendiri belum menghasilkan apa apa.
Batu dipotong sesuai petunjuk yang diberikan oleh Yeha dan lagi lagi batu memunculkan warna hijau cerah, batu setinggi dua meter itu kemudian utuh berwarna hijau semua yang disebut sebagai raja zamrud, penonton shock melihat batu sebesar itu, setelah dinilai harga batu itu berkisar sampai satu triliun lebih.
Clara sampai gemetar melihat keberuntungan Yeha, untung saja dia emosi dan mengajak pemuda ini ke tempat perjudian batu, rasa marahnya membawa keberuntungan, lain kali dia akan mempercayai ucapan pemuda ini.
Delapan batu yang tersisa kemudian di potong satu demi satu dan semuanya mengandung batu permata, ada ruby, jade, dan yang paling mahal batu panca warna, semua batu permata ini dalam ukuran besar semua, dan jika ditotalin semua batu itu berharga dua puluh triliun rupiah.
Satu kali mungkin kebetulan, dua kali keberuntungan dan yang ketiga itu adalah keahlian, semua penonton yakin bahwa pemuda ini mempunyai kemampuan menaksir batu jauh di atas grand master, mereka kemudian berusaha mendekat berkenalan dan memberikan kartu nama, bahkan ada yang menawarkan pekerjaan kepada Yeha, sebagai pemimpin perusahaan perhiasan dengan iming iming gaji dan bonus yang sangat besar, bagi mereka jika tidak bisa membeli batu tersebut maka tarik saja penaksir batunya, toh dikesempatan lain batu tersebut bisa di dapat yang penting adalah keberadaan ahli penaksir batunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Pierany Prahasiwie
cerita babi..KLO sakti knp ga bisa merasa kalo MC di sepelekan orng lain??? jijik kali bacanya..anjing
2025-01-23
1
Agni Amerta
Datuknya grand master /Drool/
2024-10-01
0
Karya Sujana
jgn dulunikah yhoor
2024-06-22
1