Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit lelaki dingin itu sampai di kantor nya dia bergegas menuju ruang rapat dan berharap rapat nya akan cepat selesai karna masih ada hal lain yang harus ia urus tepat di depan lift ia sudah di sambut oleh sang asisten dan juga seorang wanita yang tak lain adalah sekretaris nya yang bernama Lidia
"Selamat pagi tuan" sambut dua orang tersebut dan hanya anggukan sebagai jawaban kemudian mereka mengikuti langkah sang bos memasuki lift menuju ruang rapat.
Memasuki ruang rapat dia sudah disambut oleh beberapa orang yang tak lain adalah dewan direksi dan para manager marketing kemudian rapat pun langsung dimulai.
Setelah selesai rapat Arvan dan sang asisten memasuki ruang kerja nya dia berharap penyelidikan kemarin sedikit mendapat petunjuk tentang orang yang telah menodai istri nya dan harus nya orang itu bertanggung jawab atas perbuatan nya pada sang istri
"bagaimana Bas apa kau menemukan sedikit petunjuk" tanya nya pada sang asisten sedangkan sang asisten hanya bisa menghela nafas nya dengan berat sembari menjawab sang atasan
"sepertinya orang tersebut memiliki power yang sama kuat nya dengan anda tuan buktinya dia tidak meninggalkan jejak sedikit pun atau apakah mungkin ini sudah di rencanakan terbukti semuanya sangat rapi dan kita tidak bisa mengendusnya" terang sang asisten dan itu membuat ia begitu frustasi karena merasa kasihan terhadap sang istri
"seperti nya dia memang sedang menguji ku, selidiki terus sampai kita menemukan bukti siapa orang nya aku yakin kita pasti bisa menemukan nya" ucap nya pada sang asisten dan langsung dia angguki oleh sang asisten
"oh ya saya ada janji dengan gadis ku jadi aku harap kau tidak mengganggu ku dengan pekerjaan" ucap pria itu lagi kemudian Bastian langsung menatap sang atasan
"Bos sebaik nya kau selesai kan hubungan mu dulu dengan nona Vero baru setelah itu kau bisa memulai hubungan lagi dengan gadis lain, saya hanya takut setelah gadis itu tau kau punya istri dia akan kecewa dan meninggalkan mu" nasihat sang asisten pada bos nya kemudian ia melihat bos nya yang tampak menghela nafas dengan gusar
"aku tidak bisa menolak pesona nya bas, untuk sementara mungkin aku akan berhati hati dalam bertindak agar tidak ketahuan dan semoga saja tidak ketahuan" jawab Arvan sambil memejamkan mata nya jujur saja dia sudah jatuh cinta terhadap Raisha saat pertama kali ia melihat nya di kampus ia merasa lucu melihat wajah terpesona gadis itu terhadap diri nya namun seolah alam mendukung nya dengan beberapa kali mereka di pertemukan kembali.
"Ya sudah saya mau pergi kau urus saja pekerjaan hari ini" ucap nya pada sang asisten sambil melenggang pergi dan di angguki oleh sang asisten
"ya sudah lah yang penting aku sudah nasehati kalau ada masalah tanggung sendiri, tapi ujung ujung nya aku yang pusing huhh" gumamnya dalam hati kemudian ia pun keluar dari ruangan sang bos.
.
.
Arvan melajukan mobilnya menuju rumah sang kekasih karna sejak tadi sang kekasih sudah menghubungi nya sebenarnya dia pun sudah tidak sabar bertemu dengan sang kekasih karna dia begitu merindukan nya namun yang paling dia rindukan adalah bibir manis gadis itu. Emang dasar Arvan nya yang mesum tingkat dewa. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit ia sampai di depan rumah sang kekasih jujur dia bimbang antara masuk dan bertemu dengan orang tua gadis itu atau menunggu di mobil saja namun setelah berpikir beberapa menit ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil nya dan masuk kedalam rumah sang kekasih nya itu peduli s*tan dengan status nya asal kan orang tua sang kekasih tidak mengenal nya jadi tidak akan ketahuan kemudian ia memencet bel rumah itu
Ting Tong
Ting Tong
"Assalamualaikum tante" ucap nya pada wanita paruh baya yang tak lain adalah mama sang kekasih dan mama Tari hanya menatap bingung pada lelaki yang bertamu ke rumahnya ini
"Walaikumsalam, maaf mau bertemu siapa ya" jawab mama Tari apakah dia tamu suaminya atau anak nya" gumam nya dalam hati tapi dia juga merasa familiar dengan wajah lelaki ini tapi dia lupa
"maaf tante saya Arvan pacar nya Raisha" jawab nya dengan gugup dan deg degan padahal dia hanya menghadapi orang tua dari sang kekasih dan mendengar jawaban Arvan sontak mama Tari langsung mendelik tak percaya bagaimana bisa anak nya beruntung sekali memiliki pacar yang tampan dan dilihat dari apa yang lelaki ini pakai seperti nya dia bukan laki laki biasa dan dia juga merasa seperti pernah melihat lelaki ini tapi dimana. Lamunan mama Tari buyar saat dari belakang sang suami menghampiri nya
"loh ma kok tamu nya ngga di suruh masuk" ucap papa Abbas yang langsung nongol menghampiri Arvan dan istrinya
"in- ini kok pa emang mau tak suruh masuk tapi kan lagi ditanya dulu" jawab mama Tari kemudian ia mempersilahkan Arvan untuk masuk dan duduk di temani sang suami
"ya udah tante manggil Raisha dulu ya tadi katanya dia lagi mandi" ucap nya sambil berlalu memanggil sang anak
"makasih tante" jawab nya dengan tenang tapi dia sebenarnya deg degan karna harus menghadapi ayah dari pacar nya sebenar nya dia juga merasa was was takut kalau ayah sang kekasih mengenalinya karna ia berpikir siapa yang tak mengenal dirinya seorang pebisnis muda yang terkenal. Emang narsis nya kebangetan bang Arvan ini.
"nama kamu siapa" tanya papa Abbas
Sebenarnya papa Abbas sangat familiar dengan wajah nya namun ia takut salah menebak nya
"nama saya Arvan om" jawab nya dengan datar padahal dalam hati dia sedang deg degan
"berapa lama kamu mengenal anak saya" tanya papa Abbas
"saya merasa seperti mengenal mu atau hanya perasaan saya saja" sambung nya lagi padahal pertanyaan yang satu belum di jawab eh udah tanya lagi dan mendengar pertanyaan itu Arvan jadi benar benar gugup
"saya mengenal Raisha udah 3 bulan om dan mungkin om pernah melihat wajah saya di Tv atau majalah bisnis" jawab nya dengan tenang namun saat papa Abbas ingin bertanya lagi Raisha sudah menghampiri sang kekasih sambil berkata
Perkenalan sing yang berakhir membuat hati Arvan merasa ded degan karna ia takut pernikahan nya dengan Vero di ketahui oleh orang tua Raisha padahal pernikahan itu diam diam namun karna mungkin dia pebisnis terkenal jadi banyak orang yang mencari tau, untung saja kekasih nya cepat datang dan menyelamatkan nya di situasi genting seperti ini
"ih papa pertanyaan nya gak mutu banget deh,udah ya aku sama pacar aku tuh buru buru mau kencan" ucapan Raisha membuat hati Arvan begitu lega karna ia juga ingin segera kabur takut papa Abbas memang mengenalnya dan tau bahwa ia pria yang sudah menikah
"kami pamit om permisi" pamit nya pada papa Abbas dan di angguki oleh lelaki itu tidak lupa ia menggandeng tangan sang kekasih dengan mesra namun saat akan mencapai pintu ia di buat mematung dengan ucapan sang kekasih terhadap papa nya
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Budi Paryanti
sekelas pebisnis hebat arvan masa ea ortu raisha g tau ea g mungkinlah.....tapi kalau masalh arvan dagh nikah atau belum naaah itu yg belum tentu. kan bener saran sang asisten selesaikan dulu urusan arvan sama vero setelah xa baru pdkt ama raisha biar aman terkendali hubungan xa kelak......
tapi aneh ea thor masa ea si pelaku yg melecehkan vero bisa hilang tanpa jejek, sepandai" tupai melompat suatu saat akan jatuh dan sepandai" manusia menutupi aib xa suatu saat pasti ada jejak kelemahan xa, itu yg perlu di selidiki ....dari bukti yg minim dan mungkin lemah terus cari dunk masa dagh sampe 6 bulan masih belum ada titik terang xa sama sekali
2024-12-02
0