Setelah adegan ciuman panas yang terjadi beberapa saat lalu kini keduanya duduk dengan canggung hingga akhirnya Arvan mulai angkat bicara
"sayang apa kau mau makan sesuatu" tanya nya dengan lembut sedangkan yang di tanya malah diam dengan pipi yang bersemu merah karena malu
"terserah saja aku bukan tipe pemilih makanan" jawab nya dengan singkat
"mendekatlah kesini" perintahnya lagi namun gadis itu hanya menggeleng membuat Arvan menghela nafas dengan kasar mungkin gadis ini masih canggung
"ternyata kau sangat berbeda dari yang ku kira, aku kira kau tipe gadis yang agresif yang akan langsung mengajakku cek in di hotel tetapi ternyata kau hanya gadis polos yang pura pura agresif" ucap Arvan membuat Raisha langsung bangkit dari duduknya dan duduk dipangkuan lelaki itu dia merasa tertantang dengan ledekan pria tersebut
"apakah seperti ini, aku sekarang harus mulai belajar menggoda pacarku karna pacarku adalah pria yang sudah dewasa" ucap Raisha sambil membelai rahang sang kekasih dan kemudian memainkan jemari nya yang lentik di dada sang kekasih, sontak saja perlakuan itu membangkit kan hasrat sang kekasih
"jangan mencoba menggoda ku karena ketika aku sudah mulai aku tidak akan mudah berhenti" ucapnya dengan suara serak dan sexy
"oh ya, apakah pacar dewasa ku ini sudah mulai tergoda oleh kekasihnya ini" goda Raisha dengan manja namun kemudian dia akan bangkit dari pangkuan sang kekasih namun ditahan pergerakannya oleh sang kekasih dan kemudian mencium nya dengan lembut dan menuntut membuat gadis itu kaget namun berusaha mengimbangi nya
"apakah seperti ini punya pacar yang sudah dewasa, tapi ia suka jadi gimana donk" gumamnya dalam hati sedangkan sang lelaki tangannya menahan tengkuk sang kekasih dan tangan satu nya ia gunakan untuk membelai paha gadisnya itu.
Ting tong
Ting tong
Kegiatan itu harus terhenti karena bunyi bel yang terus berbunyi dan dia hanya bisa mengumpat kesal
"sial ada saja yang mengganggu" umpat nya dalam hati "sayang mungkin pesanan kita sudah sampai" ucapnya kemudian dan Raisha langsung bangkit dari pangkuan nya dan membiarkan lelaki itu membuka pintu.
"sayang ayo kita makan" ajaknya pada sang kekasih dan Raisha pun langsung memakan makanan yang ada dihadapan nya karna dia ingin cepat pulang karena jika tidak dia merasa akan keblabasan hari ini juga padahal baru sehari mereka jadi sepasang kekasih
"sayang, mulai sekarang setiap makan denganku kau harus menyuapi aku dan itu kewajiban" Raisha pun langsung mendongak dan menjawab perkataan lelaki itu "kau bukan bayi yang setiap makan harus aku suapi" jawabnya dengan sebal
"kau tau sayang aku tidak suka dibantah" jawab Arvan cepat
"ya ya tuan pemaksa, mungkin sebentar lagi aku akan jadi pengasuh bayi besar yang berjambang" ujarnya dengan dongkol dan membuat sang lelaki tertawa mendengarnya
"ha ha ha ya anggap saja begitu cepat suapi, aku sudah tidak sabar menerima suapan dari pacar cabe cabean ku ini" sontak saja dia langsung mendapat pelototan dari Raisha
"ya tapi sepertinya tuan bayi besar ini mulai jatuh cinta dengan cabe cabean ini" balasnya dengan sarkas
"ya sudah cepat sini, aku tidak mau pulang terlambat karna mama ku bisa marah" lanjutnya lagi sambil menyodorkan makanan pada sang kekasih mungkin sekarang ia punya pekerjaan baru yaitu menyuapi bayi nya
Setelah selesai makan mereka pun langsung keluar dari apartemen itu sebelum masuk ke mobil Arvan menyerahkan kartu akses kepada Raisha
"kau bebas keluar masuk apartemen ku jadi ketika aku ingin bertemu kau bisa langsung datang karna kedepannya aku juga ingin memakan masakanmu" Raisha hanya memutar bola matanya jengah sambil menerima kartu tersebut
"kau benar benar ingin menjadikan aku pengasuhmu" tanyanya pada lelaki itu "yang benar saja" sambung nya lagi
"bukan pengasuh sayang tapi kau harus belajar menjadi istri yang bisa melayani suami nya juga, atau kau perlu aku ajari praktek yang lain dan itu bisa memuaskan suami mu juga" ucap Arvan dan langsung mendapat cubitan manja dari Raisha
"itu namanya bukan belajar tapi kau saja yang mesum" kemudian berlalu masuk ke mobil karena dia harus segera pulang ke rumah kalau tidak bisa kena semprot sama ibu ratu
.
.
dalam perjalanan pulang mereka hanya ngobrol sesekali karena bagi Raisha mereka memang belum terlalu dekat
"kenapa aku mau mau saja di jadikan pacar olehnya" batin Raisha namun kalo di tolak juga sayang kan masa lelaki tampan dianggurin. Emang dasarnya Raisha itu plin plan
"sayang kamu lagi mikirin apa sih" tanya Arvan sambil mata nya fokus mengemudikan mobilnya
"bukan apa apa aku hanya sedang mencari alasan karena pulang telat" bohongnya tapi sebenarnya emang ga bohong sih.
setelah berkendara 25 menit akhirnya mereka sampai didepan rumah Raisha
"aku masuk dulu ya, kau langsung pulang kan mas" tanya nya pada Arvan
" iya aku mau langsung pulang saja" jawab lelaki itu tapi sebelum sang kekasih keluar dari mobil ia lebih dulu mencium sang kekasih nya dengan lembut
"untung saja aku tidak jantungan karna kaget" jeritnya dalam hati dan ia mulai menikmati ciuman dari sang kekasih namun dengan segera ia melepaskan ciuman tersebut karna ingat bahwa ia berada didepan rumah nya bisa bahaya nanti kalo mama dan papa nya melihat dia sedang berbuat mesum di dalam mobil
"udah ya aku mau masuk ini nanti gimana kalau mama marah" dia merasa bibirnya sudah bengkak karna berkali kali pria ini menciumnya terus menerus
"salah mu sendiri yang tidak bisa membuat aku menahan diri untuk tidak mencium mu terus menerus" tanpa rasa bersalah dia mengucapkan kalimat itu dan membuat gadis itu langsung mendelik tajam namun ia malas menjawab nya jadi dia langsung keluar dari mobil dan masuk ke rumah nya
.
.
Dari mana saja kamu
DEG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments