DEG
Mendengar jawaban dari lelaki itu membuat Raisha merasa gugup luar biasa ia juga merasa takut bukan main namun ia berusaha menutupinya
"emang nya mas pikir aku makanan apa atau jangan jangan mas ini kanibal ya, masa mau makan orang" tudingnya pada Arvan dan itu membuat Bastian yang sedang mengemudikan mobilnya terbatuk
"uhukk uhukk"
dan mendengar itu Arvan langsung berdehem pelan "mau potong gaji kamu Bas" ucap Arvan dengan datar dan Bastian langsung menggeleng pelan
"maaf bos saya tidak sengaja" ucapnya sambil menghentikan laju mobilnya karna mereka telah sampai di tempat tujuan, kemudian ia kembali melajukan mobilnya menuju kantor.
Arvan dan Raisha berjalan beriringan menuju apartemen lelaki itu dengan jantung yang berdegub kencang Raisha mengikuti langkah lelaki itu sambil berdoa dalam hati untuk menolak bala
"ya Tuhan lindungilah hamba mu ini dari godaan syaiton" ucap nya dalam hati.
Mereka melangkah masuk kedalam apartemen dengan keadaan canggung
"lagian mau ngapain kesini segala aku kan jadi takut, gimana kalo nanti dia mesum sama aku dan aku juga tidak mau kalo sampai ketularan mesum karna di ajari sama dia, bagaimana ini" teriak nya dalam hati
"ehemm, emang mau ngapain si mas, kalau mau ngomong ya tinggal ngomong aja dari tadi jangan diem gitu aku kan jadi takut" ucapnya dengan takut plus deg deg serr deh pokoknya
Dan tanpa ba bi bu Arvan langsung mendorong Raisha dan menghimpitnya ditembok sampai gadis itu kaget dengan perlakuan lelaki itu yang tanpa aba aba dan yang lebih membuat dia gugup adalah nafas hangat pria itu yang menerpa kulit nya.
"Saya mau menagih janji kamu" ucap Arvan dan membuat gadis itu bingung karna rasanya dia tidak pernah membuat janji dengan lelaki itu apa mungkin dia lupa
"perasaan aku ga pernah janji sama lelaki ini deh" gumamnya namun masih didengar oleh Arvan kemudian lelaki itu tersenyum samar dan menjawab gumaman gadis itu
"lalu siapa yang berkata jika kita bertemu kembali itu berarti kita pacaran" mendengar jawaban lelaki itu membuat pipi Raisha bersemu merah
"he he aku kan cuma bercanda mas" cengirnya tanpa rasa bersalah dan membuat Arvan merasa geram
"di hidup saya tidak ada kata bercanda" ucap lelaki itu kemudian dia langsung mencium bibir merah milik gadisnya dengan melumatnya penuh nafsu namun gadis yang diciumnya hanya diam tidak merespon dan membuat pria itu geram kemudian dia menggigit bibir gadisnya membuat gadis itu memekik dan membuka akses bagi Arvan untuk memasukan lidahnya membuat laki laki itu kehilangan akal namun dengan cepat laki laki itu sadar saat mendapat pukulan di dada nya karna gadis itu sudah tidak bernafas lagi dan terpaksa ia melepaskan ciuman itu
"manis juga" tunjuk nya pada bibir gadis itu
"dan ini milik saya jadi kamu tidak boleh di cium oleh lelaki lain" sambung nya lagi dan Raisha pun langsung mendelik, emang dia barang apa. Gumam nya dalam hati
" huh huh mas mau bunuh aku ya ternyata" ucapnya dengan ngos ngosan seperti habis lari marathon
"tidak ada orang ciuman mati" jawab Arvan dengan begitu menyebalkan
"itu hukuman karna kamu sudah jalan sama lelaki lain dan sekarang kamu pacar saya jadi mulai besok dan seterusnya kamu ngga boleh jalan bareng sama lelaki lain, ingat itu" ucapnya penuh penekanan dan membuat Raisha melongo tidak percaya
"dan ingat karna kamu sekarang pacar saya jadi setiap kali kita ketemu kamu harus cium saya" titah nya lagi dan membuat Raisha semakin tidak percaya dengan ucapan lelaki itu karna ternyata lelaki di depan nya adalah orang yang sangat mesum
"ya ga bisa gitu donk masa kalo ketemu harus cium, gimana kalo ketemunya di ruang terbuka masa aku harus langsung nyosor si kaya bebek, yang bener aja lah" sanggah nya dengan cepat, dia protes dengan ucapan lelaki itu
"lagian siapa yang mau ketemu di ruang terbuka kalo mau ketemu ya kita ketemu disini" ucap Arvan dengan cepat dan tidak mau ada bantahan dan Raisha pun terpaksa mengangguk walaupun terlihat ragu namun ia terpaksa menuruti nya
" itu resiko kalau pacaran sama pria dewasa seperti saya dan saya tidak suka bantahan, ingat itu" ucap Arvan lagi dan Raisha hanya bisa mengangguk lagi
"yaudah sekarang anterin aku pulang mas" pintanya dengan memelas
"pulang nanti setelah saya puas dengan pacar saya" jawab Arvan dengan tegas dan Raisha hanya bisa mengumpat dalam hati
"dasar laki laki dominan, sialan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments