Sapaan sang mama membuat ia berjingkat kaget
"mama bikin kaget mulu sih" jawabnya dengan jantung yang masih deg degan karna kaget
"emang dasar kamu nya aja yang kagetan, mama kan tanya nya juga pelan" bela sang mama pada dirinya sendiri
"itu kan menurut mama bukan menurut aku, udah ah aku mau naik dulu ke atas mau mandi dulu" ucap Raisha ngacir meninggalkan sang mama karna bisa panjang urusan nya kalau meladeni sang mama dan mama Tari hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah anak gadis nya padahal niat nya dia mau tanya kapan pacar anak nya akan di kenalkan dengan nya
"emang tau aja kalau mama mau tanya hal hal yang penting emang dasar" gerutu sang mama dan memilih menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
.
.
Sementara itu di rumah Arvan dia sedang kedatangan sang sepupu katanya ada hal penting tapi dari tadi yang diomongin dari tadi hal yang tidak penting emang dasar nya si Arvan ini masih dongkol dengan sang sepupu tapi dia tidak bicara karna itu bisa gawat darurat
"sebenar nya kamu mau ngapain sih kesini, dari tadi kamu hanya ngomong gak jelas tau ga" ucap Arvan dan Adit hanya nyengir karna jujur dia sedang lelah karena habis muterin mall
"ya elah seenggaknya kasih minum dulu kek aku kan baru nyampe" ucap nya padahal dia baru sampai di rumah Arvan 5 menit yang lalu tapi udah main usir usir aja dasar sepupu laknat
"dari tadi aku gak lihat bini kamu bang, emang ada di mana" tanya nya lagi
"dia lagi nginep di rumah mama berangkat tadi siang" jawab Arvan singkat
"kenapa ga kamu susul bang emang gak kasian kan lagi hamil dia" tanya nya lagi dan membuat orang yang ditanya melirik sebal dan seolah paham dengan jawaban sang sepupu dia pun langsung mengutarakan niatnya
"gue kesini cuma mau minta ijin sama abang soalnya gue mau magang ditempat abang" ucap nya lagi
"kenapa gak di perusahaan papa kamu aja kan kamu bisa langsung minta jabatan yang tinggi sama papa kamu" tanya balik Arvan
"aku cuma mau cari pengalaman aja kan gak etis masa magang di perusahaan papa sih" dan Arvan langsung menyanggupinya tanpa pikir panjang dan setelah obrolan itu Aditya pun meninggalkan kediaman Arvan.
Sementara itu Arvan menuju ke kamar nya untuk segera menghubungi kekasih nya karna seharian ini dia belum menghubungi nya
"hallo sayang kamu sedang apa" tanya lelaki itu
"aku sedang istirahat, tadi habis main sama Lia" ucap Raisha dia tidak menyebut nama Adit juga takut kekasih nya marah karna tau dia menghabiskan waktu dengan lelaki juga
"kau tidak sedang bohong kan " tanya nya dengan curiga karna ragu dengan jawaban sang kekasih
"ya sudah kalau tidak percaya" jawabnya takut takut sebenar nya dia takut ketahuan oleh sang kekasih
"awas saja kalau kau bohong, siap siap saja bibir mu maju 5 senti" gurau pria itu dia sedang ingin mengerjai sang kekasih
"bilang aja modus, mas kan memang mesum dan gak tau malu" jawaban itu membuat Arvan tergelak tidak sia sia dia punya pacar yang lebih muda
"ya sudah besok ketemu setelah pulang dari kampus, mau aku jemput atau datang sendiri ke apartemen" mendengar pertanyaan itu Raisha langsung bahagia bukan main karna dia juga rindu dengan kekasihnya
"emm kalau kau punya waktu ya aku minta jemput lah" jawab nya dengan girang "ya sudah selamat malam" sambung lelaki itu dan percakapan itu berakhir.
Raisha merasa berbunga bunga hati nya karna besok dia akan bertemu sang kekasih, emang dasar dia tu gadis yang lebay
"ga sabar besok ketemu mas pacar" ucap nya sambil bergegas menuju ranjang nya.
.
.
Sementara itu Arvan sudah bersiap untuk pergi ke rumah mama nya karna dia akan menyusul sang istri yang menginap di rumah mama nya walau pun hubungan nya dengan sang istri begitu dingin tapi dia merasa bertanggung atas istri nya dan dia juga pernah mencintai wanita itu, dia mengemudikan mobilnya menuju kediaman sang mama dan setelah menempuh perjalanan selama 25 menit akhir nya dia sampai di rumah sang mama, begitu sampai dia langsung di sambut oleh pelayan yang membukakan pintu
"selamat datang tuan muda nyonya muda sedang berada di ruang keluarga dengan nyonya besar" ucap pelayan dengan sopan dan hanya di tanggapi dengan anggukan saja oleh pria itu.
"Sayang kau sudah sampai" sambut mama Winda dan pria itu hanya mengangguk
"sayang tadi mama habis nemenin Vero periksa kehamilan, alhamdulilah bayi nya sehat" adu mama Winda pada sang anak
"syukurlah kalau sehat aku harap nanti setelah lahiran dia juga sehat" ucap Arvan dengan penuh harap dan membuat Vero merasa bersyukur karna dikelilingi oleh orang orang baik walaupun hubungan nya dengan suaminya begitu dingin tapi dia bahagia karna suami nya begitu peduli dengan anak nya
"iya aku berharap juga seperti itu, jujur aku sangat bahagia karna di kelilingi oleh orang orang baik seperti mama dan mas Arvan aku sangat bersyukur itu" ucap Vero dengan rasa haru. Mendengar pengakuan sang menantu ia begitu tersentuh
"sudah jangan sedih nanti bayi mu juga ikut sedih" ucap mama Winda.
Arvan mengamati interaksi kedua wanita itu seandainya tidak terjadi insiden yang membuat hubungan ia dan Vero berakhir mungkin saat ini ia sedang bahagia karna sudah mempunyai keluarga kecil yang bahagia.
Akhirnya lelaki itu memilih meninggalkan kedua wanita itu menuju kamar nya di rumah sang mama
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Budi Paryanti
insiden seperti apakah yang tlah terjadi yg membuat cinta arvan pada vero jadi hilang tak tersisa???? padahal sebelum xa arvan begitu mencintai vero.....jadi makin penasaran thor
2024-12-01
0