PLAKK
Tabokan manja mendarat di punggung Raisha membuat empunya kaget sambil mengaduh kenapa sahabat nya ini keras banget nabok nya
"Lia kalau mau nabok yang kira kira donk jangan keras banget sakit tau" keluhnya sambil meringis karena sakit bercampur perih
"ya habisnya kamu ga kira kira banget si jadi cewek itu harus jaim dikit kek jangan gampangan banget orangnya baru noleh sini langsung minta no hp kira kira donk jangan malu maluin" ucapnya sambil misuh misuh manja emang mereka lebay pada dasar nya
"sini dompet saya ini kamu nemu atau kamu sengaja ngambil disaku saya" satu pertanyaan dari Arvan membuat Raisha begitu shock dengan mulut pedas lelaki tersebut ia benar benar tidak menyangka
"enak aja ngambil di saku gini gini saya punya uang ya jadi buat apa saya nyuri" jawab Raisha dengan garang dan sangat lucu di mata Arvan ia ingin mengerjai gadis aneh tersebut
"emang saya bilang kamu nyuri" tanya Arvan dengan serius
"lah tadi kamu bilang saya ngambil dompet di saku yah sama aja kamu nuduh saya nyuri" jawabnya dengan dongkol
melihat mereka berdebat tidak jelas Lia langsung menengahi perdebatan tersebut karna mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung
"ngga om itu emang jatuh saya juga lihat pas dompet nya jatuh tadi" ucap Lia membela sahabat nya
"oh ya sudah kalau gitu terima kasih" ucap Arvan sambil berlalu tetapi lelaki itu seperti mengharapkan sesuatu makanya ia memelankan jalan nya
"eh tunggu sesuai janji yang saya ucapkan, kalau kita ketemu lagi berarti kamu harus ngasih nomor ponsel kan" cegat Raisha dengan cepat ia tidak mau menyiakan kesempatan ini
"emang kapan saya buat janji seperti itu bukannya kamu yang bilang" sanggah Arvan walau dalam hati dia merasa senang karna akhirnya rencana nya berhasil
"ga bisa gitu buruan kasih nomor ponsel kamu soalnya saya buru buru mau pulang" ucap Raisha dengan tak tau malu nya bukan hanya meminta tapi juga memaksa kehendaknya
"memang kamu doank yang buru buru saya juga kamu kan tau sendiri kalo saya orang yang sibhk, sini biar saya tulis di ponsel kamu" ucap lelaki itu sambil menulis nomor hp nya di ponsel Raisha saat ia membuka ponsel gadis tersebut ia melihat walpaper ponsel nya yabg berisi foto nya deng kedua orang tuanya sedangkan gadis itu tersenyum senang hati nya merasa berbunga bunga, sungguh ia orang yang paling beruntung, pikirnya.
"nah gitu dong dari tadi kek ga usah kebanyakan alesan, kan jadi nya enak gak usah berdebat makasih ya mas, oh ya Lia ayo kita balik dulu makasih ya mas muachh" dengan gaya songong nya Raisha memberi ciuman jarak jauh,sedangkan Lia dan Arvan yang menyaksikan itu hanya bisa geleng geleng kepala karena heran dengan tingkah heboh gadis tersebut.
"dasar gadis aneh" gumam Arvan dalam hati sambil tersenyum kemudian dia mendengar ponsel yang ada disaku celana nya berbunyi dengan nyaring dan langsung mengangkat panggilan tersebut
" ada apa kau menghubungi ku,, bukankah sudah aku bilang aku ada urusan sebentar " ucapnya dengan dingin sedangkan diseberang sana wanita itu hanya bisa mendesah nafasnya yang kasar dengan sifat lelaki itu harus nya memang ia tidak menghubungi nya namun entah apa yang membuat nya merasa bebal seperti ini ia juga heran dengan dirinya sungguh ia seperti seorang wanita yang tengah mencari perhatian dari lelaki nya
"mas aku mohon jangan bersikap seperti itu aku mohon maaf kan aku" ucap wanita diseberang sana,
"ya, aku tau tapi harus kau ingat Vero setelah anak itu lahir kita akan segera berpisah dan aku kamu bersikap seperti biasa saja" jawab Arvan cepat tidak ingin dibantah oleh siapa pun jika ia sudah berkehendak karma ia memiliki watak yang keras
" iya aku tau mas dan aku mohon maaf kan aku yang tidak becus menjaga diri ini" ucap nya sambil menangis. Wanita itu adalah Veronika Almas istri dari Arvan, dulu dia sangat mencintai wanita itu namun karna sebuah insiden membuat dia kecewa dan tidak lagi mencintainya.
"maafkan aku Ve bukan maksud ku melukai mu tapi sungguh aku benar benar kecewa pada mu dan tidak bisa berada di sisimu selamanya" gumamnya dalam hati. Dia keluar dari tempat itu dan segera pulang karena sang istri sudah menunggunya dari tadi sebenarnya ia kasihan dengan istrinya namun ia tak ingin istri nya berharap lebih pada hubungan ini.
.
.
Sementara ditempat lain Raisha sedang pulang menuju rumahnya, hati nya begitu bahagia karna mendapatkan nomor telepon dari lelaki yang dia sukai pada pandangan pertama.
"ahh bahagia nya hari ini apa mungkin dia memang berjodoh denganku ya" gumamnya sambil tersenyum membuat orang yang melihatnya merasa heran dengan tingkah nya yang aneh. Dia melangkah kan kakinya menuju kamar pribadi nya sambil bersenandung ria namun dia tidak menyadari ada yang mengikuti nya dari belakang
DORRR
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Budi Paryanti
tapi sayang xa disini raisha jadi pelakor ea thor......atau aq yg terlalu dini menyimpulkan xa 🤭🙏🏻
2024-11-30
0
Anita Jenius
Cicil baca sampai sini dulu thor.
3 like mendarat buatmu ya.
2024-04-16
1