Bab 19

Setelah sarapan pagi di restoran, Edho langsung pergi ke rumah Tania. Pria itu terlihat sangat muram, mungkin karena dia sangat kesal kepada Renata, disaat dia sangat merasakan lapar, wanita itu malah ceroboh membuat masakannya tumpah ke lantai. Padahal teriakan Edho yang membuat Renata terkejut sehingga tidak sengaja menumpahkan masakannya.

Setelah sampai di rumah Tania, Edho pun duduk di samping wanita itu di ruang tengah.

"Mengapa pagi-pagi sekali kamu terlihat cemberut begitu, hm?" tanya Tania kepada Edho. Dia memang ingin selalu terlihat seakan menjadi seorang wanita yang sangat perhatian kepada Edho.

"Wanita itu selalu membuat aku kesal," jawab Edho dengan nada kesal.

Tania pun memeluk tubuh kekasihnya, "Ya, aku tahu kamu pasti sangat menderita tinggal bersama dengan wanita miskin itu. Wanita itu sama sekali tidak menyadari kalau dia sangat menjijikkan dan tidak pantas menjadi bagian dari keluarga kamu."

Edho pun menganggukkan kepalanya, "Karena itulah pagi-pagi sekali aku datang kesini, aku ingin mendapatkan penyemangat dari kamu."

Setelah berkata seperti itu, Edho langsung membuka empat kancing kemeja Tania, dan menaikan bra yang dipakai oleh wanita itu, sehingga terpampang dengan jelas dua bukit kembar yang sudah siap untuk dia santap.

Namun, Edho mengerutkan keningnya ketika melihat ada banyak tanda kiss-mark di buah semangkanya milik Tania.

"Kenapa?" tanya Tania ketika melihat Edho yang nampak terdiam ketika memperhatikan dua buah semangkanya.

"Mengapa ada tanda kiss-mark? Padahal aku tidak pernah meninggalkan jejak setiap kali bercinta dengan kamu?" tanya Edho dengan tatapan penuh rasa curiga.

Tania tercekat begitu menyadari bahwa buah dadanya telah dipenuhi oleh tanda kiss-mark, Pak Rangga lah yang melakukannya. "Ma-masa kamu lupa? Kan kami yang melakukannya kemarin? Mungkin karena kamu terlalu naf-su makanya sampai kamu lupa."

Edho terdiam sejenak, kemudian dia pun tertawa kecil, "Ya mungkin aku lupa. Tidak mungkin kamu mengkhianati aku, setelah banyak yang telah aku berikan kepadamu."

Setelah berkata seperti itu, Edho pun melahap buah semangka yang besar itu sampai dia puas. Tania memeluk kepala pria yang sedang dia susui sambil mendes-ah manja.

"Ah terus hisap, sayang!" des-ah Tania.

Kemudian Edho menghisap buah semangka yang satu lagi dengan sangat lahap, des-ahan Tania membuatnya bersemangat untuk terus menikmati buah semangka yang berukuran sangat besar itu.

Setelah puas mendapatkan nutrisi, Edho merapikan kembali pakaian Tania. Mungkin karena masih pagi, dia belum memiliki keinginan untuk bercinta dengan Tania.

"Kamu tahu kan selain menjadi model, aku juga ingin menjadi seorang artis. Kebetulan aku mendapat tawaran film dari Pak Sutradara Rangga," cerita Tania dengan penuh kegirangan.

Edho turut senang mendengarnya, "Pak Rangga sutradara terkenal itu?"

Tania mengangguk pelan. "Iya, sayang."

"Baguslah, aku ikut senang mendengarnya."

"Ya, hanya saja untuk saat ini aku mendapatkan peran menjadi antagonis. Yang penting aku bisa mengasah dulu kemampuan akting aku." Karena itulah Tania masih tetap harus melayani Pak Rangga, sampai dia bisa mendapatkan tawaran menjadi pemeran utama.

"Ya, tidak apa-apa. Dalam berkarir itu memang harus bertahap lebih dulu. Karena itulah aku sangat kesal, mengapa Farrel harus langsung akan menempati posisi CEO di perusahaan," ucap Edho dengan nada kesal.

Kemudian Edho bercerita lagi kepada Tania, "Aku harus menjadi pemegang saham agar posisi aku semakin kuat, dan membuktikan bahwa aku yang layak menjadi pemimpin di Gibson Group."

"Bukannya ayahmu akan memberikan saham 10 persen yang dia miliki di Gibson Group kepadamu?" tanya Tania.

Edho menganggukkan kepalanya dengan pelan, kemudian dia pun menghela nafas dengan berat. "Iya, papa akan memberikan warisan dan saham itu kepadaku. Tapi..."

Tania memotong perkataan Edho, matanya berbinar-binar ketika mendengar tentang warisan. "Wah bagus dong, setelah kamu mendapatkan warisan dan saham di Gibson Group, kamu tinggal menceraikan Renata."

Alasan Edho tidak menceraikan Renata, karena dia sangat takut hidup miskin dan tidak mendapatkan warisan.

"Tapi masalahnya, aku... aku diberikan persyaratan oleh papa, aku akan mendapatkan itu semua jika aku memiliki anak dari Renata." Edho berkata dengan sedikit terbata-bata, mungkin karena takut melukai perasaan Tania.

Tania tercengang mendengarnya.

"Karena itulah saat ini aku lagi bimbang. Aku tidak tahu harus..."

Tania memotong perkataan Edho, "Lakukan saja!"

Edho sangat terkejut mendengar perkataan kekasihnya itu, sampai dia tidak tahu harus berkata apa. Memandangi Tania tanpa berbicara sepatah katapun.

"Walaupun sebenarnya aku tidak rela. Tapi ini semua demi masa depan kita, asalkan kamu jangan melakukannya dengan cinta, dan cukup melakukannya satu kali saja. Yang penting dia hamil. Setelah kamu mendapatkan warisan, kamu ceraikan dia dan biarkan anak kalian ikut Renata. Barulah kita menikah."

Tania adalah seorang wanita yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia sendiri saja mampu menjajakan tubuhnya demi karirnya, tentu saja dia pun rela jika harus mengizinkan Edho bercinta dengan Renata, demi Edho mendapatkan warisan. Yang penting dia bisa menikah dengan Edho setelah Edho mendapat semuanya. Setelah itu dia akan membantu Edho agar bisa menjadi pemimpin tertinggi di perusahaan Gibson Group.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Tania dasar perempuan matre dan...😁

2024-04-18

1

Qiqi

Qiqi

dasar wanita murahan

2024-05-06

0

宣宣

宣宣

betul2 bego kamu Edho 🤦🤦🤦

2024-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!