Bab 6

"Kamu sakit apa, sayang? Bagaimana kalau kita ke dokter?" tanya Edho dengan nada khawatir, setelah dia tiba di rumahnya Tania.

Saat Edho menikah dengan Renata, Edho memang telah lama berpacaran dengan Tania. Hubungan mereka tidak mendapatkan restu dari orang tuanya Edho karena Tania adalah seorang wanita yang matre dan nakal, wanita itu selalu berpakaian seksi.

Tania pun tersenyum manis, dia memeluk tubuh Edho. "Hati aku yang sakit, karena terlalu sangat merindukan kamu, sayang. Sudah satu minggu lho kita tidak bertemu."

Edho sangat merasa lega, rupanya Tania tidak benar-benar sakit, dia membalas pelukan Tania. "Kamu nakal ya sudah membohongi aku, aku sampai ngebut lho karena sangat mengkhawatirkan kamu. Aku di kota S ada urusan bisnis, sayang. Aku kerja buat kamu juga."

Edho memang selalu memanjakan Tania dengan uang yang dia miliki, dia akan membelikan apapun yang Tania inginkan. Bahkan rumah yang ditempati oleh Tania adalah hasil pemberian dari Edho. Sementara perlakuannya kepada Renata sangat berbeda, dia tidak pernah tidur satu kamar dengan Renata. Walaupun selama ini Renata selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, setiap hari Renata selalu masak untuk Edho, dan selalu mengurus semua pekerjaan rumah, padahal Renata juga adalah seorang wanita karier.

"Hm sebenarnya aku ingin sekali setiap malam kamu pulang kesini, aku gak rela kalau sampai kamu meniduri istri kamu itu," ucap Tania sambil memanyunkan bibirnya.

Edho menjadi merasa bersalah kepada Tania, hampir saja dia akan melakukan malam pertama dengan sang istri. Edho pun pura-pura tersenyum, "Gak lah, sayang. Gak mungkin aku menyentuh tubuhnya, apalagi hampir setiap hari setiap pulang kerja, kita melakukannya. Aku sudah kenyang dengan tubuh kamu."

"Tapi kan dia cantik." Tania berbicara yang sejujurnya, dia sangat mengakui bahwa istri dari kekasihnya itu adalah seorang wanita yang sangat cantik, membuatnya sangat iri dan gelisah, takut Edho terpikat dengan kecantikan Renata.

Di dalam hatinya Edho mengakui bahwa istrinya itu sangat cantik, tapi dia sama sekali tidak tertarik kepada wanita itu. "Bagi aku dia sama sekali tidak menarik. Cinta aku hanya untuk kamu, sayang."

Tania membalas senyuman Edho, kemudian dia menjinjitkan kakinya mencium bibir Edho, dan Edho membalas ciuman Tania. Tangan Tania bergerak masuk ke dalam celana yang dikenakan oleh Edho, menyentuh dan mengurut-urut sang jantan yang masih tertidur. Tania memang sangat ahli dalam memuaskan seorang pria.

"Oh Tania!" Rasa lelah yang Edho rasakan kini telah hilang, yang ada dia ingin segera melepaskan hasratnya.

Edho segera menggendong tubuh Tania, membawanya masuk ke dalam kamar, keduanya sedang dimabuk cinta, sama-sama melepaskan pakaian mereka masing-masing, sampai pakaian mereka berserakan di lantai.

Edho mulai menyatukan tubuh mereka berdua, dengan posisi Tania yang sedang menungging, mereka ingin melakukannya dengan gaya dog-gy st-yle.

"Ahhhh paster Edho!" des-ah Tania, dia meminta Edho mempercepat gerakannya.

Edho segera mempercepat gerakannya sambil memegang pinggul Tania.

Suara des-ahan keduanya dan suara decitan ranjang memenuhi kamar tersebut. Mungkin karena sudah satu minggu tidak bertemu, rasanya begitu menggebu. Sampai Edho mengabaikan sang istri yang sedari tadi sedang menunggu kedatangannya.

...****************...

Paginya, Renata terbangun dari tidurnya. Dia merasakan tubuhnya seakan mau remuk, mungkin karena Farrel telah menggempurnya terus menerus semalaman.

Renata sangat terkejut ketika menyadari dia sedang berada di dalam pelukan seseorang, kemudian dia pun tersenyum ketika mengingat bahwa semalam dia telah bercinta dengan suaminya. Akhirnya dia telah menjadi seorang istri yang sesungguhnya untuk Edho.

Renata adalah seorang wanita yang berkomitmen ingin menikah sekali seumur hidup, sehingga dia merasa yakin jika dia berusaha untuk bersabar dan menunggu sampai Edho mau menerima kehadirannya, harapannya pasti akan terwujud. Contohnya malam ini, akhirnya dia dan Edho telah melakukan malam pertama.

Renata pun tersenyum-senyum sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang pria itu. Tapi Renata dibuat terkejut, ketika melihat ada sebuah tatto di dada pria itu. Sejak kapan tubuh Edho bertatto? Walaupun mereka belum pernah tidur bersama, tapi Edho kalau keluar dari kamar mandi selalu telanjang dada. Sehingga Renata tahu betul bahwa dada Edho tidak bertatto.

Dan yang membuat Renata semakin heran, mengapa tubuhnya pria yang sedang memeluknya itu jauh lebih terlihat gagah daripada Edho?

Dengan perasaan cemas dan jantung berdebar-debar, Renata dengan pelan mendongakkan kepalanya, untuk menatap wajah pria yang sedang memeluknya itu.

Renata terbelalak sampai di menutup mulutnya sendiri, begitu menyadari bahwa pria yang memeluknya bukanlah suaminya. Tapi pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Edho kamu bo doh membuang berlian malah memungut batu kali yg tdk berharga...🤭

2024-04-16

2

Elminar Varida

Elminar Varida

hi thor salam kenal, saya ikut nyimak karyamu ya...semangst upnya..

2024-04-26

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

🤭Renata terjebak dlm mabuknya 🤔😀

2024-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!