Bab 7

Renata terbelalak sampai dia menutup mulutnya sendiri, begitu menyadari bahwa pria yang memeluknya bukanlah suaminya. Tapi pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

"Astaga, jadi semalam aku melakukan malam pertama dengan siapa?" kata hati Renata. Sungguh tidak percaya, rupanya semalam dia melakukan malam pertama dengan seorang pria asing.

Saat ini Renata tidak dapat berpikir dengan jernih, dia tidak tahu harus marah atau berbuat apa, apalagi jika mengingat semalam Renata sama sekali tidak melakukan penolakan, bahkan dia malah turut andil membuka kemeja yang dikenakan oleh pria itu.

Dia hanya bisa memaki-maki dirinya sendiri di dalam hati, sungguh dia tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, mengapa dia harus sampai kecolongan seperti itu.

Renata segera melepaskan lengan Farrel yang sedang memeluk tubuhnya. Mumpung pria asing itu masih tertidur, Renata harus melarikan diri. Dia segera turun dari ranjang dengan hati-hati.

Kemudian Renata segera memakai pakaiannya yang tersedia di dalam tas miliknya, sesekali dia melirik ke arah Farrel, berharap pria asing itu tidak terbangun.

Renata berharap tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria asing yang sudah mencuri malam pertamanya yang seharusnya dia lakukan bersama dengan sang suami. Renata menjadi cemas, bagaimana kalau mereka tiba-tiba bertemu kembali? Renata tidak ingin siapapun tahu bahwa dia pernah tidur bersama dengan pria asing tersebut, apalagi kalau sampai Edho tahu, karena dia tidak pernah berpikir untuk mengkhianatinya.

Biasanya kekuatan uang adalah salah satu cara terbaik untuk membungkam mulut seseorang, sehingga Renata harus merelakan uang tabungannya untuk membayar Farrel, agar pria itu tutup mulut, jika suatu saat nanti mereka bertemu kembali. Walaupun Renata berharap mereka tidak akan pernah bertemu lagi, entah pria asing itu pergi ke luar kota, atau ke luar negeri, ataupun menjelajah ke kutub utara, yang penting mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Padahal tadinya dia ingin membeli mobil dengan uang tabungannya itu.

...Aku sudah membayar kamu 100 juta. Jika suatu saat nanti kita bertemu lagi, jangan pernah menyapaku, apalagi membahas tentang kejadian semalam. Anggap saja kejadian semalam tidak pernah terjadi....

Setelah menulis surat itu, Renata meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, sebagai uang tutup mulut.

...****************...

Saat ini Renata sedang berada di dalam taksi, dia sedang berada di tengah perjalanan menuju rumah. Sebuah rumah yang ditempati oleh dia dan suaminya.

Renata terlihat sangat gelisah, sampai dia mengacak-acak rambutnya sendiri, dia benar-benar merasa frustasi mengapa bisa dia harus melakukan malam pertama yang tertunda itu dengan pria asing.

"Mengapa kamu bisa kecolongan, Renata? Bagaimana kalau Mas Edho tahu kamu sudah tidak perawan?" lirihnya dengan pelan. Dia takut Edho mengira bahwa dia telah berselingkuh, padahal nyatanya tidak.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Renata bergetar, rupanya ada panggilan telepon dari Edho. Wajah Renata memerah, dia sangat merasa bersalah kepada sang suami. Tapi Renata harus terlihat baik-baik saja, dia segera menerima panggilan telepon tersebut.

"Ha-Hallo, Mas," ucap Renata setelah mengangkat panggilan telepon dari Edho.

"Hari ini aku sudah sampai di Jakarta," ucap Edho diseberang sana.

Renata menjadi gelagapan, apakah mungkin Edho sudah pulang ke rumah? Itu artinya Edho tahu bahwa Renata semalam tidur di kamar hotel?

"Ja-jadi kamu sudah pulang, Mas?" tanya Renata dengan terbata-bata. Sungguh dua sangat merasakan gelisah.

Edho pun menjawab pertanyaan dari Renata dengan nada ketus, "Enggak, aku baru tiba di Jakarta, aku gak sempat pulang ke rumah, soalnya aku harus segera tiba di kantor, pekerjaan aku sangat banyak."

Renata merasa lega mendengarnya, akhirnya dia bisa bernafas setelah mendengar penjelasan dari Edho. Rasanya dia seperti seorang wanita peselingkuh yang takut ketahuan suaminya, padahal sebenarnya dia tidak seperti itu.

"Aku sengaja menelpon kamu, karena tadi Om Aldi telepon. Sebelum kamu berangkat ke kantor, Om Aldi menyuruh kamu untuk datang ke Mansionnya."

Renata adalah asistennya Tuan Aldi Gibson, tentu saja dia harus selalu siap dan patuh terhadap perintah sang pemilik perusahaan itu. "Oh iya, Mas. Nanti aku akan pergi ke mansion Tuan Aldi."

"Hm, oke."

Klik!

Edho memutuskan panggilan telepon. Saat ini dia sedang duduk dipinggiran ranjang, hanya mengenakan bathrobe saja, setelah mandi bersama dengan Tania, tak lupa mereka juga bercinta di dalam kamar mandi sana.

"Sayang, sarapan paginya sudah siap." Terdengar suara teriakan Tania dari ruang makan.

Edho pun tersenyum, dia segera pergi ke ruang makan. Setelah bertempur dengan Tania dari malam sampai pagi, rasanya sungguh melelahkan, membuat perutnya sangat merasakan lapar.

Namun, setelah Edho mencicipi masakan Tania, senyumannya memudar, yang ada dia merasakan mual ketika memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.

"Bagaimana? Enak kan?"

Edho terpaksa menganggukkan kepalanya, untuk menghargai perasaan Tania. Sejujurnya kalau membahas soal masakan, Edho sangat ketagihan dengan masakan Renata. Masakan sang istri memang sangat lezat.

Mungkin Renata paling jago dalam memuaskan isi perutnya. Sementara Tania paling jago dalam memuaskan di bawah perutnya.

Memang Edho belum pernah bercinta dengan Renata, jadi dia tidak tahu wanita itu jago atau tidak dalam masalah ranjang. Hanya saja Edho sama sekali tidak tertarik untuk menyentuh tubuh sang istri. Justru rasanya sangat jijik jika mengingat dia harus menikah dengan seorang wanita miskin dan rendahan seperti Renata.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

som bong kamu Edho... lebih baik miskin punya harga diri dari pada seperti Tania... yg harga diri nya mu rahan..

2024-04-16

2

Aidah Djafar

Aidah Djafar

hmm jijik sama istri sendiri nyentuh tubuhny Krn miskin 🤦😏😠
selingkuhan ngk jijik kamu sentuh 🤦😠 malah kebalik 🤦😏😠
dasar Edho 🤦😏😠

2024-05-09

0

Susi Ismi

Susi Ismi

hei... edho buta y matamu ngak bisa liat mana yg batu permata sama batu kali, dasar bodoh

2024-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!