Bab 10

Setelah pergi dari Mansion Gibson, Renata segera pergi ke kantor pusat Gibson Group. Hal yang pertama dia lakukan adalah mengantarkan makanan untuk sang suami, dia takut Edho belum sempat sarapan. Perjalanan dari kota S menuju Jakarta pasti sangat melelahkan, apalagi Edho akan langsung bekerja, tanpa bersinggah dulu ke rumah.

"Mas, ini aku sengaja membawakan makanan untukmu, siapa tahu kamu belum sarapan," ucap Renata sambil masuk ke dalam ruangan manager di perusahaan Gibson Group itu.

Edho tidak mungkin menolak, karena memang sebenarnya dia sangat merasakan lapar. Masakan Tania yang dia makan sudah dia keluarkan di kamar mandi, karena masakan kekasihnya itu sangat membuatnya mual.

"Hm ya, simpan saja di atas meja," jawab Edho dengan nada ketus. Dia pura-pura sibuk dengan laptopnya, padahal sebelum Renata masuk ke dalam ruangannya, dia sibuk bertukar pesan mesra dengan Tania.

Edho tidak sengaja memperhatikan Renata yang sedang menyimpan sebuah paper bag berisikan makanan diatas meja, kalau dilihat-lihat istrinya memang sangat cantik.

Edho segera mengalihkan pandangannya ketika Renata menatap ke arahnya. Membuat Edho menjadi salah tingkah, dia bersyukur karena Renata sama sekali tidak menyadari bahwa Edho sedari tadi sedang memperhatikan wajahnya.

"Emm... aku ingin tahu mengapa Om Aldi menyuruh kamu datang ke mansionnya, ada urusan apa?" tanya Edho kepada Renata.

Renata menjawab pertanyaan dari Edho. "Tuan Aldi ingin aku mengajarkan tentang segala sesuatu mengenai perusahaan Gibson kepada putranya."

Edho merasa kesal mendengarnya, mungkin karena ayahnya adalah pemegang saham terbesar kedua di perusahaan Gibson Group, sehingga dia sangat berharap bahwa dia lah yang menggantikan posisi Omnya, mengingat usai Farrel masih sangat muda, 24 tahun. Tapi sepertinya harapannya tidak akan terwujud.

Edho tidak mungkin melarang Renata untuk mengajari Farrel, karena itu memang tugasnya Renata sebagai seorang asisten.

"Farrel adalah seorang playboy, bagi dia wanita hanyalah mainan. Kamu harus berhati-hati. Aku mengatakan ini bukan karena aku cemburu. Tapi agar kamu sadar bahwa saat ini orang lain mengira kita adalah pasangan yang bahagia, jadi jangan tergoda dengan rayuannya. Dan jangan berbuat ulah! Aku tidak mau nama baik keluargaku tercoreng karena ulahmu."

Sebenarnya Renata lebih senang jika Edho memberikan sebuah memperingatkan kepadanya dengan alasan karena dia cemburu. Tapi Renata sadar betul bahwa pria itu tak pernah bisa mencintainya. Justru dia sangat merasa bersalah kepada Edho atas kejadian semalam.

Renata pun menganggukan kepalanya, "Iya, Mas."

...****************...

Renata tidak bisa memendam masalahnya sendirian, sehingga setelah pulang kerja, dia menceritakan apa yang telah dialaminya kepada sahabat baiknya.

Sementara Edho, seperti biasa dia akan pulang telat ke rumah. Edho selalu mengatakan bahwa dia akan bermain bilyard dengan para sahabatnya. Padahal dia ingin bertemu dengan Tania.

"Astaga, Renata. Jadi semalam kamu melakukan malam pertama dengan seorang pria yang sama sekali kamu tidak kenal?" sewot Mulan setelah mendengarkan cerita panjang lebar dari sahabatnya. Mulan dan Renata bekerja di perusahaan yang sama.

"Iya, Mulan. Semalam itu aku benar-benar mabuk. Aku pikir pria itu adalah Mas Edho," jawab Renata. Wanita itu sungguh sangat merasa bersalah kepada suaminya.

"Hm tapi setidaknya kamu sudah merasakan bagaimana rasanya malam pertama. Mana ada di dunia ini seorang wanita yang berstatus sebagai seorang istri masih perawan. Pasti sudah pada bolong semua."

"Ssttt!" Renata menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri, sebuah kode agar Mulan merendahkan volume suaranya.

Mulan pun segera merendahkan volume suaranya, "Bagaimana kalau seandainya kalian bertemu kembali? Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku sudah membayarnya, aku yakin dengan uang sebanyak itu dia akan tutup mulut. Lagian untuk apa dia akan membahasnya lagi, dia sudah dapat untung banyak. Dia sama sekali tidak merasa dirugikan."

"Kamu membayarnya berapa memangnya?" tanya Mulan kembali kepada Renata, penasaran.

"Seratus juta," jawab Renata, kemudian wanita itu menghela nafas dengan panjang. Dia mengumpulkan uang sebanyak itu butuh waktu dua tahun. Tapi habis dalam waktu satu malam.

"Se-seratus juta?" Mulan tercengang mendengarnya sampai memelototkan kedua bola matanya, "Wah enak di dia dong. Dia sudah memera-wani kamu dan dibayar pula."

"Saat itu aku tidak bisa berpikir jernih, aku tidak tahu bagaimana caranya agar dia bisa tutup mulut. Aku hanya takut suatu saat nanti kami tidak sengaja bertemu. Walaupun aku sangat berharap kami tidak akan pernah bertemu lagi."

Mulan malah menggoda Renata, "Tapi ganteng gak?"

Seketika wajah Renata merah merona, dia tidak menjawab pertanyaan dari Mulan. Justru melihat gelagat Renata yang salah tingkah begitu seolah mengiyakan bahwa pria yang sudah tidur dengannya adalah seorang pria yang sangat tampan.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Renata bergetar, rupanya ada pesan dari Tuan Aldi.

[Renata, putraku sebentar lagi akan tiba di mansion. Saya ingin memperkenalkan kamu dengannya.]

Renata segera membalas pesan dari Tuan Aldi.

[Ya, Tuan. Saya akan segera pergi kesana.]

Renata pun berkata kepada Mulan, "Aku disuruh oleh Tuan Aldi untuk mengajari putranya. Setidaknya setiap hari aku akan selalu sibuk, siapa tahu aku bisa melupakan kejadian semalam dengan cepat."

Mulan memberikan semangat kepada Renata, "Aku dengar putranya Tuan Aldi sangat tampan, siapa tahu dengan kamu memandanginya setiap hari kamu bisa melupakan wajah pria yang sudah tidur denganmu. Itung-itung cuci mata. Ditambah kamu akan mendapatkan uang tambahan. Betapa beruntungnya kamu, Re."

Renata hanya tersenyum, dia mengiyakan saja, dia pun segera pergi meninggalkan restoran tersebut. Renata harus pergi ke Mansion Gibson.

...****************...

Sudah satu jam Renata berada di sebuah ruangan khusus tempat untuk Renata mengajari sang pewaris Gibson Group itu, menunggu kedatangannya. Tapi pria itu belum datang juga.

"Anak itu memang susah diatur. Padahal dia bilang akan segera datang jam 5 sore. Saya masih banyak kerjaan, saya ke lantai atas dulu. Kalau Farrel sudah datang, langsung berikan bimbangan saja. Kalau dia bandel, hukum saja supaya dia nurut!" Tuan Aldi memberikan perintah kepada Renata.

Renata menganggukan kepalanya, "Iya, Tuan."

Tuan Aldi pun segera pergi meninggalkan ruangan tersebut. Sehingga kini Renata hanya sendirian.

Renata merasakan haus, dia meraih minuman yang sudah tersedia di atas meja dan meneguknya.

...****************...

Terlihat Farrel yang baru tiba di mansion, dia keluar dari mobil mewahnya. Kedatangan pria tampan itu seketika membuat para pelayan wanita disana menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya, mereka malah terperangah melihat ketampanan sang tuan muda.

"Asisten Renata sedang menunggu anda di ruang kerja, Tuan," ucap sang kepala pelayan, Astuti.

"Hm." Farrel hanya menganggukkan kepalanya, dia nampak tidak bersemangat hari ini, mungkin karena dia masih penasaran dengan seorang wanita yang sudah bergulat panas dengannya semalam. Andai mereka bertemu kembali, Farrel tidak akan pernah melepaskannya.

Begitu tiba di depan ruang kerja, Farrel pun segera membuka pintu sambil menggerutu, "Ah sial! Padahal hari ini aku akan menyewa seorang detektif untuk mencari..."

Ceklek!

Begitu pintu terbuka, Farrel tidak meneruskan perkataannya, pria itu nampak terperangah, seorang wanita yang sedang dia cari, kini sedang berada dihadapannya.

Renata yang sedang meminum jus jeruk, seketika menyemburkan minumannya ketika melihat siapa yang sedang membuka pintu tersebut. Membuatnya terbatuk-batuk.

"Uhukk... uhukk!"

Sungguh tidak bisa dipercaya, seorang pria yang sama sekali tidak diharapkan untuk bertemu kembali, pria itu kini malah sedang berdiri dihadapannya. Rasanya ingin sekali dia pingsan, tapi daya tahan tubuhnya sangat kuat.

Sebuah pertemuan yang tak terduga. Yang satu menganggapnya musibah. Yang satunya lagi menganggapnya berkah.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

Hayukk Rel...kamu kan bilang kalau bertemu lagi mau langsung gabrukk dan membuatnya mendesahh manjahh di bawah kungkungann tubuhmu yang keker, tegap, coba kira2 kamu berani nggak langsung menerkamnya 😁 bisa2 kamu kena pukul tongkat bisbol ayahmu Rel wkwkwkwk

Memang kalau sudah jodoh, sejauh apapun kalian menghindari yaa bakalan ketemu lagi...ini namanya Memang musibah membawa Berkah, berkah di bulan suci Romadhon dapat takjill kue pukiss dan kismiss 🤭🤣

Kasihan kamu Re...Re...kamu berusaha menjadi istri yang baik dan setia tapi malah suami kamu buaya, saat ini hatimu boleh merasa bersalah karena kamu merasa menjadi seorang istri yang tidak bisa menjaga Marwahnya...tapi jika kamu tahu kelakuan edho yang sudah bermain api...pasti kamu akan membuat perhitungan dan tak segan melemparkan edho masuk gorong2 ...

2024-03-20

31

Hary

Hary

dah cerai saja sama suami dungu itu...!!!

2024-04-29

1

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

ayo Rel sekarang Renata ada di hadapan mu... mau kamu apakan dia

2024-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!