Seminggu berselang dari pertemuan tak terduga dengan Aidan kini tibalah hari dimana Azzura berjanji untuk bertemu dengan Aidan untuk memberikan jawaban atas pengakuan cintanya.
"Aidan, kamu dimana?" tanya Azzura di telepon.
"Aku sebentar lagi sampai, tunggu ya Azzura" jawab Aidan.
"Yasudah, Hati-hati di jalan"
"Iya Azzura"
Azzura menutup teleponnya setelah memastikan Aidan sudah dekat untuk menjemputnya dirumahnya.
Hari itu Azzura mengajak Aidan bertemu di salah satu restoran yang sering di kunjungi orang-orang yang berpasangan.
Kali ini Aidan tidak menaiki motor karena tidak ingin Azzura terpapar angin kencang dan debu yang bertebaran.
Apalagi ajakan Azzura ini terkesan seperti kencan sehingga Aidan ingin membuat Azzura nyaman dengan membawa mobil saja.
"Huh, apa penampilan ku sudah lumayan?" gumam Aidan.
"Azzura pasti tampil sangat cantik apalagi dia memang selalu cantik" ucapnya merasa senang.
Akhirnya Aidan sampai di depan rumah Azzura lalu tak sampai lama Azzura keluar dari rumahnya.
Dari kejauhan Aidan melihat Azzura yang terlihat sangat cantik itu berjalan menghampirinya.
"Wah, Azzura kamu benar-benar cantik" ucap Aidan sambil keluar dari mobilnya.
Azzura melambaikan tangan sambil tersenyum melihat Aidan menunggu dirinya.
Tatapan Aidan lekat tak bercelah karena terpesona dengan kecantikan Azzura yang memukau.
"Aidan?" panggil Azzura yang sudah berada di depan Aidan.
Azzura menjadi bingung karena Aidan melamun dan tak berkedip menatapnya.
"Aidan" panggil Azzura lagi.
"Ah! Azzura maaf aku nggak sengaja" ucapnya tersadar dari lamunan.
"Nggak apa-apa Aidan, ayo kita jalan sekarang" kata Azzura.
"Yuk! silahkan masuk" Aidan membukakan pintu mobil untuk Azzura.
"Terimakasih Aidan" jawabnya dengan tersenyum.
Mereka berdua pun menuju ke tempat yang sudah Azzura katakan dan sudah melakukan reservasi sebelumnya karena restoran itu cukup populer.
Dengan perasaan yang gugup Azzura sesekali menatap Aidan yang sedang fokus menyetir namun saat Aidan menatap balik, Azzura memalingkan wajahnya karena malu.
Aidan pun tersenyum melihat Azzura tersipu karenanya.
"Aidan hari ini terlihat lebih tampan" benak Azzura.
"Kenapa Azzura? apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Aidan.
"Nggak ada apa-apa Aidan" jawab Azzura dengan gugupnya.
Azzura menjadi lebih malu setelah ketahuan melirik ke arah Aidan dan menatapnya cukup lama.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sampai di restoran tersebut.
Mereka berdua berjalan bersama menuju tempat yang di arahkan oleh pelayan restoran yang ramah.
"Apa benar yang ku lakukan sekarang?" benak Azzura.
Azzura terdiam dan bingung jika keputusannya untuk menerima Aidan adalah jalan yang benar. Namun meskipun merasakan sedikit keraguan, Azzura tetap membulatkan tekadnya.
"Silahkan duduk Azzura" ucap Aidan sambil membantu Azzura duduk di kursi.
"Terimakasih Aidan" jawab Azzura tersenyum senang.
Menerima perhatian kecil yang Aidan lakukan selalu saja membuat Azzura tidak bisa menahan pesonanya.
Dalam benak Azzura, setiap tindakan yang Aidan lakukan itu bentuk dari sifatnya yang sudah dewasa dan sangat memahami perasaan wanita dan mungkin saja karena Aidan sudah berpengalaman dalam menjalin hubungan.
Kini mereka berdua duduk berhadapan dan menikmati hidangan yang sudah mereka pesan. Di sana Azzura mempersiapkan dirinya untuk menjawab pertanyaan cinta dari Aidan hingga Azzura merasa gugup dan tidak bisa fokus untuk makan.
"Azzura, kenapa kamu makan sedikit?" tanya Aidan merasa cemas.
"A, Aidan.. aku kenyang" jawabnya dengan terbata-bata.
"Kamu yakin? bukan karena kamu diet kan? aku merasa nggak enak kalau makan sendirian"
"Iya aku sudah kenyang, maaf Aidan aku nggak bermaksud membuatmu nggak nyaman"
Melihat respon Azzura yang aneh, Aidan mencoba mencari cara lain agar Azzura mau bicara tentang hal yang sedang mengganggu pikirannya.
"Azzura, aku senang karena kamu mengajakku ke tempat sebagus ini. Aku nggak mau karena ucapanku, justru membebani mu" Aidan menyentuh tangan Azzura.
"Bu, bukan seperti itu Aidan, sejujurnya a.. aku juga suka sama kamu"
Akhirnya Azzura mengatakan apa yang sudah dia pikirkan meski tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Aidan terbelalak terkejut dengan ucapan Azzura yang tiba-tiba mengatakan suka dengannya.
"Apa? Azzura kamu nggak bohong kan?" tanya Aidan untuk memastikannya.
"Iya Aidan" jawab Azzura dengan menganggukkan kepalanya.
"Terimakasih Azzura"
Aidan sangat senang dengan menggenggam erat tangan Azzura yang kini menerima cintanya.
Setelah itu keduanya keluar dari restoran dan kembali ke parkiran untuk masuk ke mobil Aidan. Mereka sangat senang namun masih merasa canggung di hari pertama mereka jadian.
"Azzura, apa aku boleh terus menggenggam tanganmu?" tanya Aidan sangat antusias.
"Boleh Aidan" jawab Azzura tersenyum senang.
"Aku sangat senang diberi kesempatan untuk jadi pacarmu Azzura, kuharap kamu bahagia bersamaku" ucap Aidan sambil mencium punggung tangan Azzura.
Azzura terkejut mendapatkan sentuhan bibir lembut Aidan yang mencium tangannya dengan perlahan.
Jantung Azzura berdebar lebih kencang melihat tatapan mata Aidan yang menatapnya begitu dalam saat mencium punggung tangannya.
"Eum.. Aidan, apa AC nya belum nyala? kenapa panas banget,ya" ucap Azzura sambil menggerakkan tangan satunya untuk mengipasi lehernya.
"Hmm.. sudah nyala kok! gimana kalau kita jalan sekarang" jawab Aidan.
"Oke"
Wajah Azzura memerah dan tak henti salah tingkah meskipun sudah meluapkan perasaan yang terpendam.
Aidan benar-benar membuat Azzura terpesona dengan setiap apapun yang Aidan lakukan terhadap dirinya.
Padahal mereka baru menjalin hubungan pacaran namun rasanya Azzura seperti merasakan adanya kupu-kupu yang berterbangan di sekitar hatinya yang seakan ingin terbang keluar saat mendapatkan sentuhan dari Aidan.
"Kenapa aku jadi seperti ini? padahal aku pernah pacaran, apa yang Aidan lakukan sampai aku jadi tersipu dan salah tingkah? haah!!" benak Azzura sambil menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya.
Aidan sangat senang melihat tingkah menggemaskan yang kini sedang Azzura lakukan.
"Azzura, kamu kenapa?" tanya Aidan sambil tersenyum.
"Ya? aku.. aku lagi mikirin Aidan" jawabnya dengan jujur.
Jawaban Azzura itu seketika membuat Aidan terkejut dan tak terkendali.
"Apa?" Aidan meminggirkan mobilnya karena dibuat kepikiran dengan ucapan Azzura.
"Azzura, kamu benar-benar ya! apa yang kamu pikirkan? aku kan di sampingmu" tanya Aidan sangat penasaran sambil menatap Azzura.
"A, Aidan.. jangan menatapku seperti itu. Hmph! aku sangat suka Aidan, aku juga nggak tahu kenapa aku begini" jawabnya dengan sedikit ragu.
"Azzura.. bolehkah aku memelukmu?" benak Aidan yang sangat ingin memeluk Azzura melihat tingkah imutnya.
Namun Aidan sadar bahwa permintaannya itu justru akan membuat Azzura berfikir negatif dengannya karena hari itu mereka baru pacaran dan langkah itu terlalu cepat menurutnya.
"Haah.. Azzura, aku juga sangat menyukaimu Azzura. Aku benar-benar senang Azzura" kata Aidan sambil menatapnya dengan tatapan sendu.
Azzura menyentuh wajah Aidan sambil tersenyum karena senang mendapatkan pacar sebaik Aidan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments