Bab 19.

Duduk di atas kasur saling berhadapan dengan kedua tangan yang di genggam, Dara terpaksa menuruti keinginan pria yang masih menjadi suami nya itu kala pria itu terus memaksa nya.

"Sekarang Daniel tidak ada, aku ingin menjelaskan sejelas-jelas nya" Ucap Dariel menatap wajah Dara.

Sedangkan Dara sendiri terus mengalihkan pengelihatan nya, menghindari tatapan Dariel.

"Pertama, aku akui orang di foto yang kamu tunjukkan malam itu adalah aku dan Jennita"

Dara masih mengalihkan tatapan nya, ia sudah tahu walaupun malam itu Dariel terus mengalihkan pertanyaan nya.

"Kedua, benar aku salah karena hampir satu bulan itu aku terus menemani Jennita"

Kenyataan baru yang Dara dengar membuat mata wanita itu sontak menatap wajah Dariel.

"Menemani? Tidur bersama?" Tanya Dara terkekeh sinis.

Dariel menggeleng cepat. "Aku bersumpah kalau aku hanya menemani nya berbelanja, makan dan.. Ke salon"

Dara langsung melepaskan genggaman Dariel dan memukul kuat dada pria itu dengan kepalan tangan nya.

"Tidak memiliki hubungan tetapi seperti orang yang menjalin hubungan huh? Lelucon dari mana ini?"

Dariel kembali mengambil tangan Dara untuk di genggam nya, ekspresi nya benar-benar menunjukkan penyesalan nya.

"Aku benar-benar tidak memiliki hubungan dengan Jen--"

"Jangan menyebut namanya, aku muak!" Potong Dara setengah meninggikan nada bicara nya.

Dariel menghela napas, ia tidak boleh terpancing emosi jika tidak maka masalah ini tidak akan selesai.

"Baiklah maafkan aku oke" Ucap Dariel mengalah.

"Yang jelas aku tidak memiliki hubungan apapun, kami hanya sebatas dekat dan 'ya aku salah karena terlalu mementingkan dia saat itu" Lanjut Dariel.

Kali ini Dara diam, bahkan memalingkan wajah nya.

"Sayang.." Dariel melepas genggaman nya dan beralih memegang kedua pipi Dara.

"Aku salah, aku mengaku salah dan sangat menyesal" Ucap tulus Dariel. Mata nya berkaca-kaca terlihat jelas penyesalan nya.

"Penyesalan kakak hanya di mulut saja, bukti nya kalian masih saling berhubungan 'bukan?"

Dariel menggeleng samar. "Sejak kepergian kamu, aku benar-benar menyesal. Lalu dua tahun lalu setelah rumah nya kebakaran dan dia hanya hidup sebatang kara aku sudah bertekad hanya akan menjadi teman nya"

Lagi, kekehan sinis Dara keluarkan atas perkataan pria itu.

"Baiklah kalau begitu jangan larang aku berteman dengan seorang pria, oke?!"

"Tidak, enak saja!" Seru Dariel meninggi.

"E.G.O.I.S ! !" Tekan Dara menunjuk-nunjuk dada Dariel.

Dariel menahan jari telunjuk itu kemudian mengunci tatapan Dara.

"Aku berjanji, benar-benar berjanji akan menjauhi Jen--Dia!"

"Cih, mustahil saja!" Dara yang kesal menarik tangan nya dan hendak beranjak dari kasur.

Tetapi dengan cepat Dariel memeluk perut wanita yang membelakangi nya itu lalu menyandarkan kepala nya di punggung kecil Dara.

"Aku mohon pada mu, apapun akan aku lakukan" Ucap Dariel yang terdengar begitu pasrah.

"Aku tidak ingin lagi hidup seperti tiga tahun lalu, aku ingin bahagia bersama kalian" Lanjut nya.

Dara masih terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya tubuh wanita itu mulai bergerak saat merasakan basah pada baju nya.

"Kak?"

"Aku mohon Dara hikss.. Maafkan aku yang saat itu masih labil dan menj*lat ludah ku sendiri" Isak Dariel.

Benar Dariel menangis, dan basah di baju Dara itu berasal dari air mata pria itu.

Seperti nya Dariel benar-benar menyesal.

"Huh.." Dara menghela panjang napas nya sebelum akhirnya bersuara.

"Bagaimana jika aku tidak mau dan ingin kita berpis--"

"Aku akan memaksa" Potong Dariel sebelum Dara menyelesaikan perkataan nya.

Dara mendengus kesal mendengar itu dan melepas paksa pelukan Dariel lalu berdiri berdecak pinggang menatap pria yang benar-benar menangis itu.

"Lalu untuk apa memohon dan menangis seperti ini jika pada akhirnya kakak tetap memaksa huh?!"

Dariel memajukan bibir bawah nya yang melengkung ke bawah seraya menyeka kasar air mata nya.

"Aku ingin memulai semua nya baik-baik tanpa paksaan seperti pertama kali. Tapi kalau kamu terus menolak aku tidak punya pilihan lain selain memaksa"

"Cih dasar tuan pemaksa!" Seru kesal Dara yang langsung melangkah keluar dari kamar.

"Hei tunggu, jawab aku!" Seru Dariel turun dari kasur mengejar Dara.

Namun wanita itu terus berjalan mengabaikan panggilan dari suami nya hingga sampai lah di ruang tengah.

Dimana keluarga nya tengah berkumpul dan bercanda bersama putra nya.

"Hayo Mama gak di ajak" Seru Dara seraya duduk dan mengelitiki pinggang putra nya.

"Hahaha Mama" Daniel menegur sang Mama dengan tawa geli nya.

"Sayang!!"

Seruan itu mampu membuat semua kepala menoleh ke arah tersebut yang dimana Dariel tengah melangkah dengan raut kesal nya.

"Apa Dariel sudah berhasil membujuk Dara?" Bisik bertany Anastasya pada suami nya, Luca.

"Dari ekspresi nya, sepertinya Dariel hanya di abaikan" Jawab Luca.

Anastasya menggeleng samar, sepertinya benar perkataan suami nya itu.

"Kakak menangis?" Celetuk bertanya Echa yang melihat mata sembab milik sang kakak.

"Iya, kakak ipar mu jahat" Jawab jujur Dariel yang juga menyeletuk menatap Dara.

Dara sendiri kini melotot menatap Dariel, ia tidak takut karena ada Mama beserta kedua mertua nya.

"Apa-apaan?" Tegur tidak terima Dara.

"Mama membuat Papa menangis?" Tanya polod Daniel.

"Tidak--"

"Iya, Mama jahat Niel" Sahut cepat Dariel seraya menerobos duduk di dekat Daniel.

Tentu gerakan itu membuat tubuh Dara bergeser dan dengan kesal Dara memukul punggung Dariel.

Puk!.

"Awww.. Tuh kan Mama jahat" Ringis Dariel mengadu pada putra nya dengan tatapan sendu.

Daniel sontak berdiri dan menaruh tangan nya di kedua pinggang.

"Mama tidak boleh jahat sama Papa" Ucap Daniel seakan menasehati sang Mama.

"Walaupun Papa pernah kemasukan hantu, tapi kan sekarang Papa sudah tidak kemasukan hantu" Lanjut nya.

"Pftthh.. Hantu?" Decak Echa menahan tawa.

Daniel mengangguk dengan wajah serius. "Saat itu di hotel Papa kemasukan hantu, berteriak dan membanting handphone Mama sampai Niel ketakutan"

Tawa Echa tidak bisa di tahan lagi, namun berbeda dengan ketiga orang tua yang saling bertatapan.

"Hantu cemburu" Celetuk kasar Dara.

...****************...

Terpopuler

Comments

Niee

Niee

kl gak ketauan dan dara gak pergi masih lanjut ya bang..wkwkwkwkwkk

2024-03-18

1

Niee

Niee

betul..apa coba maksudnyaaa..pendekatan yang berakhir gagal krn keburu ketauan?🤣😂😅

2024-03-18

1

atiyah9389

atiyah9389

bener"semua laki"apakah sama mau nyah enak sendiri suami selingkuh diem"aja tapi kalau istri selingkuh langsung tuh suami ngamuk ky setan.. istri suruh diem d rumah suami nyah kluyuran nasib emang🤣

2024-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!