Bab 5.

"Tidak bisa kah kau mengurusnya sendiri?!" Tekan marah Dariel pada sosok wanita yang berbaring di atas kasur sana.

"Bagaimana aku mengurusnya, sedangkan aku sendiri sedang sakit?"

"Kau hanya merepotkan ku saja sejak dulu, Jennita!" Kesal Dariel yang saat ini tengah memunguti serpihan beling.

Jennita, wanita itu mendengus pelan dengan mata yang menatap pergerakan Dariel.

"Jika bukan kamu, siapa lagi?" Tanya Jennita. "Aku sudah tidak punya siapa-siapa" Lanjut nya.

Gerakan Dariel terhenti mendengar itu. Mata nya menangkap raut sedih dari wanita itu.

Memang karena kejadian dua tahun lalu dimana rumah nya terbakar akibat konsleting listrik seluruh keluarga ataupun pelayan di rumah nya tidak ada yang terselamatkan.

Lalu bagaimana dengan Jennita sendiri? Wanita itu masih berada di luar rumah sehingga hanya ia lah yang selamat.

Dariel menghela pelan, serpihan gelas yang tadi terdengar jatuh saat Jennita menelpon nya kini sudah ia bereskan.

"Anak kita butuh makan" Ucap Jennita mengusap perut nya.

Mata Dariel melotot mendengar itu, lain hal nya dengan Jennita yang menahan senyum geli nya.

Tanpa menyahut apapun Dariel keluar dari kamar wanita itu seraya menghubungi seseorang.

"Huh.." Jennita menghela napas kemudian menepuk-nepuk perut nya.

"Andai saja perut ini benar-benar terisi benih Dariel" Gumam nya membayangkan sikap pria itu.

Di saat Jennita tengah larut dengan pikiran nya, pintu kamar nya pun kembali terbuka bersamaan dengan Dariel yang masuk membawa makanan cepat saji.

"Makan lah" Dariel meletakkan makanan tersebut di meja.

"Bantu aku ke situ" Pinta Jennita.

Lagi-lagi Dariel menghela napas nya kemudian menggulung lengan kemeja nya seraya mendekati Jennita.

Fokus Jennita pun kembali teralihkan pada lengan kekar yang terdapat Mutterschaft Tattoos bergambar tangan anak bayi yang menggenggam jari telunjuk milik seorang wanita.

Dan di atas gambar tersebut terdapat nama Dara Lorraine.

"Ayo" Dariel mengulurkan tangan nya agar Jennita terbangun dari tempat tidur.

Masih dengan mata yang menatap tato tersebut, Jennita pun bangkit di bantu oleh Dariel.

"Apa kamu sudah menemukan nya?" Tanya Jennita menatap wajah Dariel.

Gerakan pria itu sempat terhenti sejenak, namun kemudian Dariel kembali melanjutkan nya tanpa menjawab pertanyaan Jennita.

"Apa sudah?" Tanya Jennita lagi begitu Dariel sudah menuntun nya untuk duduk.

"Apa urusan mu?" Tanya balik Dariel menatap dingin Jennita.

"Tidak" Dengan cepat Jennita pun mengambil sendok dan menyuap makanan cepat saji itu.

Selama beberapa saat Dariel hanya diam menatap pergerakan Jennita sebelum akhirnya pria itu mengambil sesuatu di laci lalu menaruh nya di samping makanan.

"Minum obat ini setelah selesai makan, jangan merepotkan ku terus" Ucap ketus Dariel yang kemudian langsung pergi.

Gerakan Jennita terhenti, makan nya yang semula terlihat lahap kini wanita itu kembali meletakkan sendok nya.

"Terus bersembunyi lah Dara Lorraine, karena kehadiran mu hanya akan membuat Dariel semakin acuh pada ku!"

**

***

"Bagaimana dengan peluncuran Cysich pada musim semi nanti?" Tanya Dariel pada beberapa orang di dalam ruangan nya.

"Terkait Cysich yang kita sepakati bersama direktur Min di musim semi nanti. Direktur Min meminta untuk melakukan kampanye terlebih dahulu sebagai bentuk pengenalan Cysich di Korea Selatan"

"Jadi saya akan ke sana untuk melakukan kampanye Cysich?" Tanya Dariel.

Pria yang baru saja menjelaskan itu mengangguk. "Benar tuan, anda tidak sendiri nanti akan ada tim desain serta tuan Min yang mendampingi anda".

Dariel mengangguk mengerti kemudian menatap asisten nya.

"Jadwalkan secepat mungkin, Cysich sudah kita rencanakan akan luncur dari tahun lalu"

"Baik tuan, saya akan mengatur jadwal nya"

Pembahasan pun kembali berlanjut dimana di sana Dariel selaku sang pemilik Day Corporation yang berfokus pada produksi video game terlihat begitu cekatan dan berwibawa.

Perusahaan nya juga yang bertanggung jawab atas pengembangan, produksi, dan distribusi konsol PlayStation. Selain itu, DC juga mengembangkan dan menerbitkan banyak game eksklusif untuk platform PlayStation.

Usai dengan rapatnya saat ini Dariel tengah mengisi perut kosong nya yang belum terisi apapun sejak pagi.

Memakan makan siang nya dengan damai, namun getaran handphone di saku nya membuat gerakan pria itu terhenti.

"Jangan mengatakan kegagalan mu dan merusak makan siang ku" Ucap Dariel begitu ia menggeser ikon hijau di layar nya.

"Tidak tuan, maafkan saya sebelumnya karena menganggu makan siang anda"

"Katakan" Perintah Dariel seraya menyuap makanan nya.

"Kami menemukan nya, tuan"

Ukhuk.. Ukhuk..

Dariel tersedak makanan nya dan dengan cepat meminum air nya.

"Apa? Katakan dengan jelas?!" Seru nya seraya berdiri dengan tatapan bersemangat.

"Kami menemukan data melahirkan di tanggal dua puluh tiga bernama Dara Lorraine di Seoul National University Hospital tuan"

Rasanya kepala Dariel ingin meledak saat ini juga karena rasa bahagia nya yang tidak lagi dapat di ekspresikan.

"Kirim data itu pada ku dan sekarang fokus mencari keberadaan istri dan anak ku di kota itu!" Perintah Dariel menekan rasa bahagia nya.

"Baik tuan"

Panggilan pun berakhir dan di sana Dariel melompat penuh kebahagiaan lalu memukul meja nya dengan tangan terkepal.

"Akhirnya.. Akhirnya kita akan bertemu Dara" Gumam bahagia Dariel dengan tangan terkepal.

Ting!

Sebuah notifikasi berupa file masuk ke handphone Dariel, tanpa menunggu lama ia membuka file tersebut.

Mata nya membaca deretan huruf di dalam nya hingga kedua sudut bibir nya terangkat.

"Sudah aku katakan, anak ku seorang laki-laki" Gumam nya bahagia saat membaca rincian dari rumah sakit tersebut.

Tangan nya menggenggam erat handphone nya kemudian memeluk nya.

"Aku tidak sabar ingin bertemu kalian"

"Dan aku pastikan setelah ini kamu tidak akan bisa kabur lagi dari ku, Dara. Apalagi sampai membawa putra ku" Tekad nya dengan tatapan lurus berbinar.

Berhasil mengendalikan kebahagiaan nya, Dariel pun keluar dari private room restoran itu. Meninggalkan makanan nya begitu saja.

Di saat kaki nya hendak melangkah keluar dari restoran itu, tiba-tiba saja matanya menangkap wajah seseorang yang tak asing.

"Mama?" Gumam Dariel.

Rose, wanita seumuran dengan Mommy nya itu tengah mengobrol dengan seseorang.

Dariel bersembunyi saat melihat Rose hendak mengalihkan tatapan nya.

"Sudah tiga tahun Mama juga ikut menghilang dan sekarang dia ada di sini. Berarti saat ini Dara hanya bersama putra ku di sana" Batin nya bermonolog.

Cepat-cepat dari mengeluarkan handphone nya dengan wajah yang mengintip sosok Ibu mertua nya.

"Siapkan kampanye Cysich dalam satu minggu, dan malam ini saya akan ke Seoul untuk berbicara dengan tuan Min" Titah Dariel pada seseorang di sebrang sana.

Setelah nya Dariel langsung pergi, tidak jadi menggunakan pintu utama. Pria itu keluar melalui pintu samping restoran itu.

"Papa akan datang menjemput kalian, sayang.." Gumam bahagia Dariel menatap tato di lengan nya.

...****************...

Vote nya ayo ayoo, hari senin lho supaya author tambah semangat up nya😍🥰

Terpopuler

Comments

Devi Rahmanita

Devi Rahmanita

knp gag sewa art saja ngurus si jejen

2024-04-06

2

Niee

Niee

bingunk mau comment apa..yg jelas jangan mudah luluh dara..walaupun saat dulu misalnya hanya kesalah pahaman tp ttp aja dariel gak jujur sm dara..cara nya menyelesaikan masalah pun gak dewasa..masih blm lepas dr masa lalu..pdhl dia kan banyak duit..tinggal bayar org utk urus si jening tanpa dia turun tangan langsung..

2024-03-11

1

Niee

Niee

gak tau malu..rela bahagia diatas penderitaan dara dan dariel serta anak mereka..km bnr2 wanita egois..

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!