Bab 11.

Dara masih mematung di tempat nya dengan tatapan yang terkunci pada wajah Dariel.

Sedangkan Dariel yang tengah mengendong putra nya itu kini perlahan berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan Dara.

"Ayo Mama kita bermain bersama" Ajak Daniel dengan nada bahagia nya.

Tak lupa senyum dan cengiran khas yang di miliki bocah itu terus terpatri di wajah nya.

Dara yang tersadar pun langsung memalingkan wajah nya dan hendak memundurkan langkah nya.

Tetapi sebelah tangan Dariel lebih cepat menahan pinggang nya lalu di tarik nya hingga tubuh mereka tak berjarak.

"Mau kabur lagi hmm?" Bisik Dariel tepat di samping telinga Dara.

Sedangkan Daniel saat ini tengah memegang bahu sang Mama yang berada di dekat nya.

"Ayo Ma, kita main bersama. Aku ingin seperti Eun Soo dan Bin Jik yang bermain bersama Papa dan Mama nya" Ajak Daniel merengek.

Tangan Dara mengepal, ia ingin menjauh tetapi tangan Dariel malah menekan tubuh nya.

Dara tidak boleh menunjukkan kemarahan nya pada Dariel di depan putra nya dan lagi pula ini hari yang di nanti-nanti putra nya.

"Baiklah ayo kita main" Putus Dara tersenyum lembut pada putra nya.

Dariel semakin tertegun melihat senyum itu, sejujurnya sejak saat Dara berbalik tadi mata nya sempat tidak mengenali sosok yang menghilang selama tiga tahun itu.

Benar-benar berubah, Dara yang saat ini terlihat begitu dewasa dengan tubuh molek yang sempurna dan saling menonjol.

"Lepas" Pinta pelan Dara tanpa menatap Dariel.

Dariel menyunggingkan senyum nya, tidak melepaskan tangan nya melainkan pria itu bergeser posisi.

Dimana dengan kanan sebelah kiri ia menggendong tubuh putra nya, lalu tangan kanan nya merengkuh posesif pinggang Dara.

"Let's go!!" Daniel mengangkat tangan nya, bergaya bak super hero yang akan terbang.

Dariel terkekeh pelan kemudian menatap wajah Dara yang terus membuang pandangan nya.

Cup.

Tubuh Dara menegang saat tiba-tiba pipi nya di kecup oleh pria itu.

"Terima kasih, aku tidak akan menyia-nyiakan nya lagi" Ucap Dariel yang kemudian mulai melangkah.

Mau tidak mau Dara ikut melangkah dengan kondisi hati dan perasaan yang bisa di bilang tidak baik-baik saja.

**

Lotte World adalah sebuah kompleks rekreasi besar di Seoul, Korea Selatan.

Kompleks tersebut terdiri dari taman hiburan dalam ruangan terbesar di dunia, sebuah taman hiburan luar ruangan yang bernama 'Magic Island', sebuah pulau buatan di dalam sebuah danau yang dihubungkan oleh monorel, mal, hotel mewah, museum folklor Korea, fasilitas olahraga, dan teater-teater film.

Banyak nya rekreasi itu tidak Dariel sia-siakan di tambah putra nya yang begitu aktif dan sangat bahagia.

Brugh..

"Uhh nyaman nya.." Gumam Daniel yang baru saja menjatuhkan tubuh nya di kasur.

Berguling kesana-kemari, wajah bocah itu terlihat begitu puas dan Dara dapat melihat kepuasan dan kebahagiaan seperti ini untuk pertama kali nya pada putra nya.

"Apa kamu suka berada di hotel ini?" Tanya Dariel pada putra nya.

Benar, saat ini mereka berada di salah satu kamar hotel yang ada di hubungkan Lotte World itu. Sudah Dariel bilang, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Hmm Niel suka, Niel mau bobo di sini" Jawab semangat Daniel.

"Kita harus pulang, Niel" Sahut Dara.

Mendengar ucapan sang Mama, Daniel yang tengah menikmati kasur luas sendirian itu langsung duduk.

"Please Ma, Niel mau menginap di sini. Bin Jik bilang setiap pagi akan ada pertunjukkan dan Niel mau melihat itu" Pinta memohon Daniel dengan wajah memelas nya.

Dara mengusap wajah nya, memang Daniel dan anak bernama Bin Jik itu berteman dengan baik dan sering kali berbagi cerita. Jadi tidak salah jika Daniel ingin merasakan seperti apa cerita Bin Jik.

Dariel mendekat dan duduk di tepi kasur seraya mengusap rambut halus putra nya.

"Baiklah kita menginap di sini, besok siang baru pulang" Putus Dariel.

"Kalian saja, aku akan pulang" Sahut Dara seraya berbalik.

"Mama.." Panggil lirih Daniel.

Dara terdiam, tak lama telinga nya mulai menangkap suara tangis dari putra nya.

"Haishh!" Dara berdecak kesal kemudian kembali berbalik dan mendekati putra nya.

"Baiklah-baiklah, Mama di sini oke?" Pasrah Dara mengambil Daniel dari gendongan Dariel.

"Mama hikss.. Mama tidak suka kita berada di sini ya huaaa.." Isak Daniel yang menangis semakin jadi.

"Tidak sayang, Mama suka apalagi kalau Niel juga suka" Sahut cepat Dara menimang putra nya.

Semua itu tak lepas dari tatapan tajam Dariel yang bersandar di atas kasur itu.

"Mimi hikss.." Isak Daniel meminta menyusu.

Dara langsung menoleh menatap Dariel dan pria itu merespon dengan mengangkat sebelah alis nya.

"Keluar dulu, aku mu menyusui Daniel" Pinta Dara kembali menatap wajah putra nya.

"Memang nya kenapa?" Tanya Dariel.

Dara memejamkan mata nya kesal, kenapa perlu bertanya seharusnya pria itu paham.

"Aku juga sering menyusu pada mu" Celetuk Dariel.

"Kak!" Tegur Dara untuk pertama kali nya di iringi tatapan tajam.

Sayang ny tatapan itu terlihat menggemaskan di wajah Dariel, terlebih lagi saat kedua pipi wanita itu mulai memerah.

"Mimi huaaa.." Daniel semakin menangis kencang kala permintaan nya tak juga di turuti.

"Cepat lah, putra ku sudah haus" Perintah Dariel mendesak.

Hanya ada kasur dan sofa di kamar itu, jika saat ini Dara memilih untuk duduk di sofa maka otomatis Dariel dengan leluasa menatap nya.

"Berbalik!" Perintah Dara tajam.

"Apa?"

"Berbalik dan jangan menoleh!" Ulang Dara.

Dariel mendengus pelan, pada akhirnya ia duduk tegak dan berbalik menghadap jendela kamar.

Sedangkan Dara kini dengan cepat duduk di tepi kasur membelakangi Dariel yang juga membelakangi nya.

Membuka tiga kancing teratas dress yang ia gunakan, kemudian mulai menyusui putra nya di sana.

Walaupun sudah tiga tahun asi Dara masih tetap ada bahkan begitu banyak hingga Daniel tidak perlu meminum susu formula.

Namun kini lain hal nya dengan Dariel, mendengar suara sed*tan dari mulut putra nya terhadap put*ng istri nya tentu membuat tongkat yang sejak lama tertidur kini perlahan mulai terbangun.

Melepas jas serta dasi nya, Dariel membuka beberapa kancing teratas nya saat merasakan tubuh nya semakin panas.

"Tidur ya,, hari ini kamu terlalu aktif" Ucap Dara seraya menepuk-nepuk pelan baha putra nya.

Gleg..

Dariel menelan susah salivanya mendengar suara yang mengalun indah itu.

Perlahan kepala nya menoleh menatap punggung Dara yang masih terbalut dress nya.

"Aku masih suami mu, jadi tidak masalah 'bukan?" Batin Dariel seakan bertanya pada Dara.

Dengan gerakan begitu pelan ia menaiki kasur dan mendekati Dara di tepi kasur sebrang nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

sharvik

sharvik

kok msh mimik bkn kah umr y hmpir 3 thun

2024-12-05

0

s

s

paha

2024-11-22

1

s

s

pinta dara

2024-11-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!