Seoul, Korea Selatan.
*
Pagi yang cerah di akhir pekan cocok untuk melakukan olahraga membakar lemak dan kalori 'bukan?
Maka hal itu lah yang sedang di lakukan oleh seorang wanita berumur sekitar dua puluh tahun di sebuah taman.
Kulit sedikit berwarna gelap dan bentuk wajah yang begitu berbeda dari masyarakat Korea Selatan pada umum nya itu, mampu mengalihkan perhatian para pria yang juga tengah berjoging di sana.
Bentuk tubuh yang tercetak jelas karena pakaian olahraga yang ia kenakan mampu mengundang siapa saja untuk mendekati nya, seperti saat ini.
"Hai nona" Sapa seorang pria yang menyamai langkah kaki nya dengan wanita tersebut.
Wanita itu hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan itu, wajah nya begitu cantik terkena sorot matahari dan senyum nya begitu manis.
"Sudah beberapa minggu ini aku memperhatikan mu di taman ini, entah kebetulan atau memang jodoh" Ucap pria tersebut terkekeh pelan.
Lagi, wanita itu hanya merespon dengan senyum tipis seraya terus berlari mengitari taman.
"Bagaimana jika kita berkenalan? Emm setidaknya perkenalkan nama ku, Eun So" Pria bernama Eun So itu mengulurkan tangan nya dengan kaki yang terus menyamai langkah wanita di samping nya.
Pada akhirnya wanita itu menghentikan langkah nya dan menatap tangan Eun So seraya mengelap keringat di kening nya.
"Dara" Jawab wanita itu, Dara Lorraine. Benar ia lah sosok wanita yang memiliki senyum manis dan bentuk wajah yang begitu sempurna itu.
Kedua nya berjabat tangan namun hanya sesaat karena Dara kembali melepaskan nya.
Tentu hal itu membuat pria bernama Eun So tersenyum dengan ketampanan setara dengan para idol di negara yang saat ini menjadi rumah nya.
"Saya permisi" Pamit Dara hendak kembali berlari.
"Tunggu" Eun So menahan lengan Dara.
Dara pun terdiam menatap pada lengan nya yang di pegang oleh pria itu.
"Ah, maaf aku tidak sengaja" Eun So langsung melepaskan.
"Apa anda perlu sesuatu?" Tanya Dara.
"Boleh kita bertukar nomor?" Tanya ragu Eun So.
Mendengar itu Dara tersenyum, bukan nya mengeluarkan handphone nya tetapi wanita itu mengangkat tangan kanan nya.
"Astaga maaf, aku kira kamu belum menikah" Ujar tak enak Eun So begitu melihat cincin yang tersemat di jari manis wanita di hadapan nya.
"Tidak apa" Jawab Dara.
Eun So menggaruk tengkuk nya. "Kamu terlihat masih begitu muda"
"Tidak masalah, saya memang baru berumur dua puluh tahun" Jawab panjang Dara kali ini saat merasakan kegugupan pria di depan nya.
Lagi, mendengar umur wanita di depan nya mata pria itu kembali melotot kaget. Namun belum sempat berbicara Dara sudah pergi.
***
"Huuft.." Dara menghela napas nya dengan langkah memelan saat memasuki pekarangan rumah nya.
Lebih tepat nya rumah yang di belikan oleh Luca atas nama diri nya yang selama tiga tahun ini menjadi tempat tinggal nya.
Teringat akan beberapa pria yang pagi ini menggoda nya dan selalu ia sahuti dengan mengangkat tangan kanan yang tersemat cincin nikah dari Dariel.
Dara lagi-lagi menghela napas nya, rasa sakit atas pengkhianatan itu masih membekas namun sudah tidak sesakit dahulu.
"Mama..!!"
Suara yang mengalun indah di telinga nya itu mampu membuat perhatian nya teralihkan.
Di teras sana, seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun tersenyum hingga menunjukkan barisan gigi rapih nya dan kemudian tanpa di duga bocah itu berlari.
"Jangan berlari, Daniel!!" Kaget Dara yang juga ikut berlari laly menangkap tubuh kecil itu.
"Hihihi" Bocah laki-laki itu tertawa bahagia dan mengecup pipi sang Mama.
"Harus berapa kali Mama peringatkan untuk tidak berlari, apalagi di sana ada tangga huh?!" Tanya Dara mendengus kesal berpadu gemas.
"Niel ingin berlari, Niel merindukan Mama" Ucap bocah yang masih belum bisa menyebutkan huruf R itu.
"Pintar sekali merayu nya anak Mama ini huh" Gemas Dara menciumi pipi gembul itu membuat Daniel meronta.
"Aaa Mama!!"
Sedangkan di teras sana seorang wanita berumur sekitar lima puluh tahun itu hanya terkekeh seraya menggelengkan kepala nya melihat interaksi putri dan cucu nya.
"Mama mau kemana?" Tanya Dara yang sudah memasuki teras rumah nya dan memperhatikan penampilan sang Mama.
"Grandma akan pergi Mama, Niel sangat sedih" Jawab Daniel mendahului Rose yang hendak menjawab.
Raut wajah bocah kecil itu terlihat sedih namun siapa pun yang melihat nya sungguh merasakan kegemasan berkali-kali lipat.
"Utututu.." Rose mengambil alih Daniel dari gendongan Dara kemudian mencium pipi yang selalu memanggil untuk di cium.
"Grandma pergi tidak lama sayang, Grandma pasti akan kembali lagi" Ucap lembut Rose pada cucu nya.
"Mama mau kemana?" Tanya Dara lagi, terlihat sedih.
"Mama harus kembali ke L.A, sayang" Jawab Rose.
Deg.
Jantung Dara berdebar mendengar itu.
"Kenapa ke sana?" Tanya Dara.
"Mama masih punya bisnis di sana, dan sekarang ada sedikit masalah jadi Mama harus turun tangan"
Ada perasaan sedih dalam hati Dara mendengar itu, pasalnya selama tiga tahun ia tinggal di sini ada Mama nya yang selalu mendampingi nya.
Namun ia juga sadar selama ini selalu merepotkan nya, hingga pada akhirnya Dada hanya tersenyum lalu memeluk sang Mama yang tengah menggendong putra nya.
"Baiklah, kapan Mama berangkat nya?" Tanya Dara mengurai pelukan nya.
"Siang ini" Jawab Rose.
"Hmm masih ada waktu, aku akan mandi dulu nanti aku dan Daniel yang akan mengantar Mama" Ucap semangat Dara.
"Sarapan dulu baru setelah itu mandi" Perintah Rose.
Dara pun mengangguk mengerti kemudian mengecup pipi putra nya sebelum masuk ke dalam rumah nya.
"Niel mau main sama Grandma di taman?" Tawar Rose yang kemudian langsung mendapat anggukan dari Daniel hingga pipi bocah itu bergetar.
"Ayo Grandma!!"
**
***
Dariel menghentikan mobil nya di tepi jalan, mata nya menatap keluar kaca mobil dimana saat ini banyak anak-anak dan orang tua nya tengah berolahraga di taman yang sering ia lewati.
Rasa lelah nya sedikit berkurang saat membayangi setiap pagi di akhir pekan seperti saat ini. Dirinya, istrinya serta anaknya berolahraga seperti mereka.
Dan kini ingatan nya kembali pada kenyataan nya bahwa setiap pagi di akhir pekan ia baru pulang dari kantor nya.
Menghabiskan waktu semalaman penuh untuk berkutat dengan pekerjaan nya agar ia bisa tidur seharian.
"Kali ini setelah aku menemukan mu, aku tidak akan melepaskan mu. Aku tidak akan ceroboh dan berakhir kehilangan mu lagi. Dara" Gumam Dariel memejamkan mata dengan tangan yang mengepal kuat setir nya.
...****************...
Ayo ayo, siapa yang nunggu Dariel ketemu sama Dara?🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
s
seharusnya semua ucapannya yg ada huruf R di ganti L kalo belum bisa menyebutkan huruf R.
2024-11-22
1
RVN_ai
dariel selingkuh lagu atau cuman salah paham.. 🤔
2024-03-10
1
+86
keluarin david sebagai pebinor al ga papa kaka otor
2024-03-10
0