Ujian Hidup Part 4

 Melihat ku di antarkan seseorang dengan naik Motor. Ke tiga Adik ku pun melongo melihat ku dan seperti ada rasa kawatir terhadap ku yang terpancar dari wajah mereka.

"Kak, Kok malam bangat pulangnya, ini sudah jam Sepuluh"

"Iya Dek, maafin Kakak ya"

"Kakak gak kenapa napa kan? Kok Kakak bisa di antar orang naik Motor?

"Nanti saja Dek Kakak ceritakan, Kakak sudah sangat lapar, kalian sudah makan kan?

"Sudah Kak dari tadi"

"Itu apa Kak yang di plastik hitam itu?

"Indomie sama telor Dek, Kakak masakin dulu ya, kalian mau kan?

"Mau bangat, Asyik makan Indomie sama telor" (Ucap Adik ku Bagas)

"Udah biar Farhan saja yang masak sama Dita, Kakak kelihatan capek bangat"

"Emang bisa Dek?

"Bisa lah! Indomie doang, bisa kan Dit kita yang masak"

"Iya Bang, bisa kok, cuman di rebus doang trus di masukin bumbunya"

"Ya udah kalian masak ya, masak Indomienya dua sama telornya dua, sisanya biar ada buat besok pagi serapan kalian mau sekolah. Kakak mau mandi sebentar, masih ada air kan Dek?

"Iya kak, air masih Kak"

Aku pun pergi mandi, Sementara Farhan dan Dita memasak Indomie itu, dan Adik ku Bagas juga ikut bersama mereka di dapur karna takut sendirian di depan. Aku pun selesai mandi, Indomie juga sudah matang mereka masak, Akhirnya kami ber empat pun makan bersama, walau tadi sore sebenarnya mereka sudah makan tapi berhubung ada Indomie ya mereka makan lagi, dan kebetulan nasi sisa di dalam Periuk juga masih cukup buat kami bagi bagi bersama.

Sambil makan, Aku pun bercerita akan apa yang ku alami hari ini saat berjualan, Ku ceritakan kalau Kue jualan ku sepi pembelinya, Ku ceritakan kalau Aku berjualan sampai tengah malam karna masih banyak Kue belum terjual, dan juga ku ceritakan ke Adik Adik ku itu akan orang baik yang akhirnya membeli semua Kue ku dan bahkan melebih kan uangnya saat membayarnya termasuk juga si Bapak yang baik yang mengantarkan ku naik motor sampai ke depan rumah tadi.

Adik Adik ku pun akhirnya paham kenapa Aku sampai semalam ini baru sampai di rumah, dan dalam pikiran mereka ternyata saat Aku belum juga balik ke rumah, Kalau Aku kecelakaan, tertabrak di jalan dan juga si culik orang. Mereka mengatakan itu pada ku.

"Kirain Kakak di culik orang"

"Gak lah Dek, lagian siapa yang mau culik Kakak, Kakak kan pincang Dek"

"Ya mana tau Kak, habis kan gak biasanya dan gak pernah Kakak sampai semalam ini pulangnya"

"Iya, makanya Doain ya Dek, biar besok besok Kue jualan Kakak cepat habisnya"

"Iya Kak"

Lalu Adik ku Farhan pun meminta maaf sama ku karna merasa dia lah penyebab dari semua ini, sebeb uang yang seharusnya ku gunakan untuk belanja bahan bahan Kue terpaksa Aku kasih ke dia tadi pagi. Aku pun mengatakan ke Adik ku itu agar jangan di pikiri lagi, karna uang untuk ku belanja besok sudah ada walau tidak bisa membeli bahan bahan kue sebanyak biasanya, tidak bisa untuk menyetok bahan untuk beberapa hari ke depan.

Malam pun semakin larut, Kami pun akhirnya masuk ke dalam kamar untuk tidur, karna besok juga mereka harus bangun pagi karna Sekolah. Aku sendiri sambil merebahkan tubuh ku di talam kusut yang kami tiduri, ku coba memijat mijat Kaki ku yang memang terasa sangat pegal, melihat ku melakukan itu, Adik ku Bagas pun berkata.

"Kakak mau Bagas pijitin kakinya?

"Gak usah Sayang, Adek tidur saja ya"

"Iya Kak"

Dia memang melihatnya karna dia tepat berada di samping ku kalau tidur, di mana Aku yang di sisi ranjang sebelah kanan, dan Farhan di sisi sebelah kiri, sementara Bagas dan Dita ada di tengah di antara kami. Akhirnya mata ku pun bisa terlelap tidur dengan nyenyak karna rasa Capek yang luar biasa ku rasakan hari ini, ibarat seperti waktu pertama kali Aku berjualan keliling Capeknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!