Ujian Hidup Part 3

 Tak terasa sekarang sudah sekitar jam tiga sore, Kue jualan ku sendiri baru terjual Sekitar setengah dari yang Aku bawa. Aku benar benar bingung, bagaimana kalau sampai Kue ku ini tak ada yang akan membeli lagi sampai nanti sore, bagaimana Aku bisa berjualan utuk besok hari?

Dari biasanya jika sudah jam segini, Kue ku paling hanya tersisa sedikit lagi, ini kok masih tetap banyak yang belum laku terjual. Kembali ku langkah kan kaki ku berharap ada yang mau membeli Kue Ku, kembali Ku tawar kan Kue tersebut kepada siapa saja yang ku lihat, berharap mereka mau membelinya. Aku sendiri dari tadi setelah makan siang tak beristirahat lagi, karna Kue ku masih banyak yang belum terjual.

Kaki ku yang sudah sangat pegal serta tangan ku yang memegang tongkat ku juga sebenarnya sudah sangat pegal ku rasakan, tapi mau gimana lagi, keadaan tak memungkin kan Aku untuk beristirahat walau barang sejenak.

"Kue Bu, Kue Pak, Kue Kue"

"Ayo Bu, Pak, di beli, murah kok"

Lagi lagi ku tawarkan kepada siapa pun yang lewat di lihat oleh mata ku.

Sekarang sudah Sekitar jam enam sore, Kue jualan ku hanya bertambah Sekitar Sepuluh saja yang terjual sejak Aku makan siang tadi. Aku benar benar panik! dan Sedih. Yang biasanya jam segini Aku sudah bisa pulang karna Jualan ku sudah habis, tapi kali ini masih tetap banyak yang tersisa, rencana ku untuk langsung ke Pasar untuk belanja bahan bahan kue pun mau gak mau tidak bisa terlaksana, Karna Uang yang ku pegang tentu tak akan cukup untuk membeli bahan bahan Kue seperti tepung, Gula, Kelapa dan yang lainnya.

Yang seharusnya jam segini Aku sudah berjalan ke arah rumah ku, mau gak mau ku teruskan langkah kaki ku untuk tetap berjualan, entah sudah berapa kilo meter Kaki ku melangkah dari rumah ku Aku tak peduli! Bagi ku yang penting Kue ku harus habis terjual, tak masalah jika pun Aku harus balik nanti ke rumah ku sudah tengah malam, yang penting ada uang ku bawa balik ke rumah, dan besok bisa ku gunakan untuk berbelanja kebutuhan bahan bahan Kue.

Hal yang tak ku harapkan itu memang menjadi kenyataan, dimana tadi pagi Uang yang seharus nya untuk membeli bahan bahan Kue justru ku berikan ke Adik ku Farhan untuk membayar keperluan Sekolahnya, Karna Aku tidak tega melihat Adik ku itu meringkuk sambil menangis di dalam kamar tadi pagi dan tak mau pergi ke sekolahnya.

Aku pun hanya bisa berdoa berharap Yang Maha Kuasa mendengar Doa Ku, mengabulkan Doa ku agar Kue ku ini semua bisa habis hari ini. Hari pun sudah gelap, dan ternyata sudah sekitar jam delapan malam kurang, Kue ku sendiri hanya berkurang lima biji dan masih banyak sisa di Bakul ku, masih ada sekitar Tiga puluhan lagi.

Aku pun kepikiran dengan Adik Adik Ku, kepikiran pasti mereka kawatir dan bertanya tanya kenapa jam segini Aku belum sampai juga di rumah. Aku pun akhirnya memilih untuk pulang, Aku menyerah untuk kali ini karna rasa kawatir ku terhadap Adik Adik ku.

Kembali ku langkah kan kaki ku menuju pulang ke rumah ku, dan kembali ku coba menawar kan kue ku ke siapa saja orang yang Aku lalui, dan sangat sangat berharap mereka mau membelinya.

Sambil ku langkahkan Kaki ku, air mata ku pun menetes dengan sendirinya karna rasa sedih yang ku rasakan, karna beban hidup ku semakin berat sejak Adik ku Farhan sudah masuk SMP. Ku pikir kan bagaimana kehidupan kami ke depannya, bagaimana Aku bertanggung jawab terhadap Adik Adik ku seperti amanat dari alm Ibu ku sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, seperti Nasehat Nasehat yang ku terima dari orang orang saat alm Ibu ku sudah di makam kan dan saat acara tahlilan tujuh harian.

Beras di rumah juga sudah sedikit, Ikan Asin juga hanya sisa sedikit, semua menyatu dalam pikiran ku yang membuat ku semakin meneteskan air mata ku.

Tiba tiba Aku melihat ada beberapa orang Bapak Bapak sedang bersantai di sebuah teras rumah dan sambil mengopi. Akhirnya ku berani kan diri ku ke sana untuk menawarkan kue jualan ku yang masih tersisa banyak, berharap mereka mau membelinya walau hanya Lima pun.

"Pak, mau beli Kue gak Pak" (Ucap ku dengan memohon)

"Jualan Kue Dek?

"Iya Pak, masih banyak Pak"

"Adek seperti habis nangis, kenapa Dek?

"Gak kok Pak"

"Ah! tuh matanya memerah gitu dan sedikit bengkak kok, masa bukan karna nangis, Adek habis di jahati orang ya?

"Gak kok Pak, gak ada yang jahati Saya, karna Kue jualan ku belum habis terjual saja Pak"

"Wah kasihan, emang Kuenya berapaan Dek?

"Satunya Seribu Pak"

"Ya udah taro di sini Semua, biar Bapak beli semuanya"

"Benaran Pak"

"Iya Dek, Bapak beli semuanya"

"Alhamdulillah ya Rab..

Sambil ku keluar kan semua isi dalam bakul ku, air mata ku juga akhirnya kembali jatuh membasahi wajah ku, karna rasa Bersyukur terhadap Yang Maha Kuasa yang telah menjawab Doa ku.

"Loh Dek, kok malah nangis?

"Gak Pak, Saya senang saja karna karna Allah subhanahu wa ta'ala Sudah menjawab Doa Ku"

"Emang Adek Doa apa"

"Ya biar jualan ku bisa habis semua Pak"

"Oh.. Amin, kasihan sekali kamu Dek, Ini sekarang mau pulang ke mana habis ini"

"Pulang ke rumah Pak"

"Rumahnya di mana?

"Si Dusun Sukma Jaya Pak"

"Wah jauh bangat Dek! Ini kan sudah jam Setengah sembilan malam, mana ada Angkot yang lewat ke arah situ lagi, lagian kan masih harus jalan kaki itu kan dari gapura ke Dusun Sukma Jaya nya"

"Iya Pak, tapi gak apa apa Pak, Nisa bisa jalan kok"

"Jalan kaki? waduh... Kaki mu aja Bapak lihat seperti sedikit bengkak tuh, dan juga Adek kan pakai tongkat, bisa bisa sampai di sana nanti sudah jam Sebelasan malam"

"Iya Pak gak apa apa, yang penting Kue saya sudah laku semua"

"Udah udah, di antar saja sebentar naik Motor, masa kita tega lihatnya begitu jalan kaki, itu kan jauh bangat, ada berapa kilo meter tuh dari sini sampai ke Dusun Sukma Jaya" (Ucap si Bapak itu terhadap teman temanya yang berada di sana)

Kemudian salah seorang dari mereka pun berkata

"Ya udah, biar saya antar sebentar naik Motor"

"Oh ini Dek bayaran Kuenya, tadi Adek bilang Seribuan kan?

"Iya Pak"

Si Bapak itu pun meberikan uang Lima puluh ribuan, dan saat Aku akan mengembalikan kembaliannya, Si Bapak pun berkata.

"Udah pegang saja, gak usah di kembaliin"

"Makasih banyak Pak"

Akhirnya Kue jualan ku pun habis semua, dan juga Aku dapat uang lebih dari si Bapak yang baik hati itu, Karna kembalian uangnya sekitar Lima belas ribu lagi tak mau dia terima dan malah menyuruh ku untuk menyimpannya.

Aku pun di antar pulang oleh teman si Bapak itu naik motor. Di perjalanan si Bapak yang membonceng ku pun mengajak ku ngobrol, menanyakan kenapa Aku harus berjualan sampai semalam ini, menanyakan kenapa bukan orang tua ku yang berjualan. Aku pun mengatakan apa yang sebenarnya, yaitu kalau Aku Yatim Piatu dan mempunya tanggungan yaitu Adik Adik ku.

Si Bapak itu pun terharu dan sedih mendengar apa yang ku katakan.

Tiba tiba terlihat oleh ku sebuah warung masih buka, akhirnya ku beranikan meminta ke si Bapak yang membonceng ku untuk berhenti sebentar.

"Pak maaf, boleh berhenti sebentar di warung itu?

"Boleh, kenapa emang Dek?

"Mau beli Indomie sebentar Pak, biar ada buat temannya Nasi besok makan bersama Adik Adik ku"

"Oh, iya iya Dek"

Motor pun berhenti, Aku pun turun sebentar lalu ku beli Indomie dua buah, itu sudah cukup untuk kami berempat untuk makan besok pagi.

"Loh kok belinya dua doang? Kenapa gak sekalian beli telor juga biar enak"

"Ini saja udah cukup Pak"

"Sebentar sebentar"

Si Bapak itu pun malah membelikan Indomie dua lagi dan juga telor empat biji, dan memberikannya pada ku.

"Kok buat saya Pak"

"Iya, tadi kan Adek bilang kalian berempat, ya pas lah satu satu"

"Makasih banyak ya Pak"

"Iya iya, ya udah ayok biar cepat kita sampai, kasihan Adik Adik mu menunggu di rumah"

"Iya Pak"

Kembali kami melanjutkan perjalannan kami, dan sekitar Satu jam naik motor akhirnya sampai juga di depan rumah ku. Mendengar ada suara Motor di depan rumah, Adik Adik ku pun langsung membukakan pintu, mungkin mereka kaget karna tak biasanya ada Motor yang mampir ke depan rumah kami.

Aku pun sangat berterimakasih ke Si Bapak yang baik hati itu, dia kemudian langsung balik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!