Akhirnya bertemu

Fathir pun segera menuju ruangan tersebut dengan Lia didepannya.Tidak lupa Lia mengetuk pintu.

" Iya masuk saja " sahut suara dari dalam .

" Silahkan masuk Tuan " ucap Lia sambil membuka pintu dan Fathir pun tersenyum.

Almira yang saat itu sedang membelakangi segera membalikan badan mata mereka saling bertemu.Fathir seolah tersihir dengan pesona wanita didepannya begitu juga Almira.

Tapi Almira segera tersadar dan langsung mengalihkan pandangan matanya.Ia pun mulai mengkondisikan jantungnya yang tiba-tiba berdesir.

" Dengan Tuan Fathir ? " tanya Almira lembut.

" Iya " jawab Fathir sambil tetap memandang wanita didepannya ia sedang berpikir rasanya pernah bertemu dengan wanita tersebut tapi dimana ia lupa.

" Silahkan duduk Tuan " tawar Almira sambil tersenyum .Fathir pun mengangguk sambil tersenyum .

Almira pun segera mengambil minuman dingin dikulkas yang ada diruangannya.

" Silahkan diminum dulu " tawar Almira lagi sebetulnya ia merasa salah tingkah dipandangi terus.

" Sebelumnya saya minta maaf karena baru bisa datang sekarang " terdengar suara Fathir yang tegas dan berwibawa.

" Tidak apa-apa Tuan tadi juga mamanya Tuan juga sudah menelpon,gimana kalau kita mulai mengukur nya sekarang " sambil Almira mengambil buku dan juga meteran pitanya.

" Apakah saya duduk atau berdiri untuk mengukur nya " tanya Fathir sambil senyum-senyum.

" Berdiri Tuan kalau duduk gimana cara nya saya mengukur " kekeh Almira salah tingkah.

Fathir pun berdiri posisi mereka saling berhadapan.Almira merasa semakin berdebar belum pernah ia seperti ini apalagi jarak mereka sangat dekat.

" Aduh gimana caranya mengukur badannya mana dari tadi terus memandangi ku,ya Allah gimana ini " bathin Almira.Tinggi Fathir 180 cm sedangkan Almira hanya 160 cm.Jadi ia menggunakan ganjalan seperti tangga yang memang ada diruangannya.

" Ayo mbak ngak jadi mengukur nya,atau kita saling tatapan saja " goda Fathir,ia tahu wanita didepannya merasa grogi apalagi Fathir terus memandang nya sehingga merasa tidak nyaman.Apalagi tinggi mereka sudah sama.

" Eh maaf...tapi...bisa ngak jangan menatap saya seperti itu saya jadi takut " ucap Almira pelan sambil menunduk.Memang tatapan Fathir sangat tajam seperti ingin menerkam nya.

" Saya tidak pernah menerkam orang tapi saat ini sedang mengagumi ciptaan tuhan yang sangat cantik " gombal Fathir.Entah kenapa Fathir langsung terpana pertama kali melihat Almira apakah ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Entahlah.....

Blush.....pipi Almira langsung memerah mendengarnya.

Dengan sangat terpaksa Almira pun mulai mengukur badan Fathir dimulai dari depan.Saat menyentuh bahu Fathir badan Almira seperti tersengat listrik begitu pun Fathir.Almira pura-pura tidak tahu ia harus fokus untuk mengukur.

Sial nya lagi mata Fathir yang tajam tak berhenti menatap nya apalagi jarak mereka sangat dekat saat Fathir mengangkat sedikit kedua tangannya dan Almira akan mengukur lingkar pinggang rasanya ingin Fathir peluk wanita didepannya.Almira bisa mencium wangi parfum maskulin ditubuh Fathir begitu juga sebaliknya Fathir juga mencium wangi lembut vanila ditubuh Almira.

" Shit...." umpat Fathir dalam hati karena adek kecilnya yang tiba-tiba bereaksi karena mencium aroma tubuh Almira.

" Sudah selesai Tuan " ucap Almira sambil meletakkan buku dan pulpen dimeja.

" Oh ya cuma itu saja yang diukur " tanya Fathir pura-pura tidak tahu sambil duduk di sofa.Almira hanya mengangguk rasanya ia ingin pria didepannya segera pergi karena tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

" Boleh ngak lihat contoh kain yang mama pilih " tanya Fathir lagi ia sengaja ingin mengulur waktu karena otaknya masih berpikir dimana pernah bertemu dengan wanita itu.Tiba-tiba Fathir menyungging kan senyumnya.

" Ternyata wanita lni yang aku jumpai di gerai martabak " batin Fathir sungguh kebetulan yang luar biasa.

Almira pun memberikan contoh sampel kain yang dipilih mama Fathir.Karena Fathir yang memang tidak mengerti sama sekali masalah kain tersebut hanya membolak balik album berbagai jenis motif batik sebenarnya hanya modus saja.

" Kalau pesan untuk seragaman kantor apakah bisa " tanya Fathir basa basi.

" Bisa Tuan yang penting waktunya tidak mepet " Sahut Almira sekilas memandang Fathir.

" Kalau bisa jangan panggil Fathir sepertinya ketuaan panggil mas atau apa gitu,oh ya dari tadi kita belum kenalan nama saya Fathir " sambil Fathir mengulur kan tangannya kepada Almira.

Aku ngak bisa merangkai kata-kata lagi kayaknya seperti itu jumpa pertama mereka 😆mohon koreksinya kalau ada kata-kata nya yang kurang pas udah lama ngak nulis jadi masih kaku.

Terpopuler

Comments

ghina amd

ghina amd

hahaha....ternyata 2 2 nya ada setrumnya....jodoh kayanya ini

2024-04-20

2

SRI HANDAYANI

SRI HANDAYANI

lanjut thor....hati mulai berbunga2❤❤❤❤❤

2024-05-07

0

Isabela Devi

Isabela Devi

😀😀😀😀

2024-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Almira
2 cerita Almira
3 wanita yang kuat
4 Jumpa klien
5 Tetangga julid
6 Tetangga julid 2
7 Asal usul
8 menjadi berkah
9 Fathir putra darmawan
10 kenangan
11 Pingin mami baru
12 sedih
13 Fitting baju
14 Fitting baju 2
15 Fitting baju 3
16 Akhirnya bertemu
17 sadar diri
18 antusias Cyra
19 Seperti ABG
20 kedatangan sarah
21 pengganggu
22 keluarga yang hangat
23 hangatnya keluarga
24 kecewa
25 Cyra kesal
26 kerumah Almira
27 Jangan sakiti
28 ajakan makan siang
29 Papa dan Mama Fathir
30 nenek sedih
31 menjemput Almira
32 makan siang
33 makan siang 2
34 projek rahasia
35 akhirnya terbuka
36 kedatangan Jacob dan Sarah
37 ungkapan perasaan Fathir
38 kedatangan sahabat
39 mawar merah
40 Akhirnya diterima
41 Mami Almira
42 bahagianya Almira
43 Makan bersama
44 ingin menikah
45 pingin cepat
46 digigit semut
47 Minta adek
48 Makan malam
49 Sambutan hangat
50 Persiapan menuju....
51 Nenek yang bahagia
52 Menuju halal
53 takut dibilang matre
54 Lamaran
55 cemburu
56 Acara pengajian
57 Sah....
58 tangan yang aktif
59 Akhirnya.....
60 nambah lagi
61 kumpul keluarga
62 janji fathir
63 Bulan madu
64 pulang ke Indonesia
65 Kegiatan baru
66 penculikan Almira
67 penyelamatan Almira
68 Almira pingsan
69 kondisi Almira
70 Almira pingsan
71 kehamilan kembar
72 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Almira
2
cerita Almira
3
wanita yang kuat
4
Jumpa klien
5
Tetangga julid
6
Tetangga julid 2
7
Asal usul
8
menjadi berkah
9
Fathir putra darmawan
10
kenangan
11
Pingin mami baru
12
sedih
13
Fitting baju
14
Fitting baju 2
15
Fitting baju 3
16
Akhirnya bertemu
17
sadar diri
18
antusias Cyra
19
Seperti ABG
20
kedatangan sarah
21
pengganggu
22
keluarga yang hangat
23
hangatnya keluarga
24
kecewa
25
Cyra kesal
26
kerumah Almira
27
Jangan sakiti
28
ajakan makan siang
29
Papa dan Mama Fathir
30
nenek sedih
31
menjemput Almira
32
makan siang
33
makan siang 2
34
projek rahasia
35
akhirnya terbuka
36
kedatangan Jacob dan Sarah
37
ungkapan perasaan Fathir
38
kedatangan sahabat
39
mawar merah
40
Akhirnya diterima
41
Mami Almira
42
bahagianya Almira
43
Makan bersama
44
ingin menikah
45
pingin cepat
46
digigit semut
47
Minta adek
48
Makan malam
49
Sambutan hangat
50
Persiapan menuju....
51
Nenek yang bahagia
52
Menuju halal
53
takut dibilang matre
54
Lamaran
55
cemburu
56
Acara pengajian
57
Sah....
58
tangan yang aktif
59
Akhirnya.....
60
nambah lagi
61
kumpul keluarga
62
janji fathir
63
Bulan madu
64
pulang ke Indonesia
65
Kegiatan baru
66
penculikan Almira
67
penyelamatan Almira
68
Almira pingsan
69
kondisi Almira
70
Almira pingsan
71
kehamilan kembar
72
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!