"Gita suka anak-anak atau tidak?" Tanya Bang Probo pada Papa Taufan.
"Selama ini Papa tidak begitu paham. Gita anak terakhir, sudah pasti dia hanya ingin hanya dia yang ingin di manja." Jawab Papa Taufan.
Bang Probo mengangguk, semua terasa lebih sulit. Entah kenapa di dalam kepalanya langsung terpikirkan sosok ibu tiri yang tidak bisa mencintai putrinya.
"Baiklah Pa, saya paham."
"Jadi bagaimana? Kamu bersedia menikah atau tidak?" Tanya Ayah Dallas.
"Beri saya waktu..!!"
braaaaakkk..
Gita membuka pintu dengan kencang dan mengagetkan seisi ruangan.
"Tolooong..!!!!!" Teriak Gita ketakutan.
"Ada apa Gita??????" Tanya Papa Taufan.
Mbbbkkkkkk...
"Astaghfirullah..!!!!" Bang Probo menyambar HTnya. "Taja ke ruangan saya.. sekarang juga..!!!!!!!!!"
~
Tanpa sadar Gita sesenggukan di pelukan Bang Probo. Tubuhnya gemetar dan nyaris pingsan. Puluhan kambing peliharaan Kompi lepas begitu saja saat Gita mencoba memberi makan. Tak hanya itu, kambing tersebut merusak ruangan Danki dan memakan beberapa lembar berkas.
"Minum dulu..!!" Bang Probo membuka gelas teh di mejanya lalu mengangsurkan ke bibir Gita.
"Gita takut, nggak mau ketemu kambing lagi." Ucapnya setelah minum dari Bang Probo.
"Siapa suruh kamu sebegitu lancang memberi kambing itu makan."
"Kambingnya bunyi terus, pasti kelaparan. Lihat saja ini sudah beranjak malam." Kata Gita.
"Kamu nggak usah memikirkan kambing makan dalam tiga fase waktu. Di sana sudah ada rumput, mereka bisa makan sendiri. Memangnya dia seperti manusia????? Pakai di suapi segala." Tegur Bang Probo.
"Benar-benar om-om yang kolot, tidak punya rasa kasihan, dengan hewan saja tidak kasihan, apalagi sama manusia."
dggg..
Hati Bang Probo terketuk mendengar ucap Gita. Di tatapnya dengan lekat paras wajah berkeringat serta wajah ketakutan dari Gita. Deru nafasnya pun tak beraturan.
"Sana, beri makan lagi kambing-kambing itu..!!"
"Nggak aahh. Om pengen ada korban jiwa???" Kata Gita.
"Nggak usah lebay dek. Hanya di sruduk kambing saja tidak akan menghilangkan nyawa, kecuali kamu di sruduk banteng."
Papa Taufan dan Ayah Dallas saling pandang melihat putra putri nya bersahutan jawaban perkara kambing.
Gita yang kesal balik melotot memberi tatapan mautnya, kakinya pun menginjak kaki Bang Probo sekuatnya.
"Astaghfirullah hal adzim.. dasar kancil..!!" Gerutu Bang Probo sampai lupa bahwa di ruangan itu masih ada Pak Taufan.
"Memang Gita suka lompat kancil." Kata Papa Taufan.
"Ehm.. Pak Taufan. Maksud saya bukan begitu." Bang Probo langsung merasa tidak enak dengan dengan Pak Taufan.
"Bohong Pa. Om Probo pasti sudah niat untuk mempermalukan Papa. Masa Papa mau cari calon mantu yang kurang ajar begini." Oceh Gita.
Bang Probo melepaskan pelukannya. "Benar Yah, cari menantu yang benar, lebar sekali mulutnya mirip ikan, mangap terus. Benar-benar pengen ku jejali..............."
"Apa.. apa.. apaaaa???? Jejali apa coba???" Sambar Gita tak ada rasa takutnya sama sekali.
"Okeeee.. kamu menang. Saya ini makhluk waras. Jangan sampai kamu jadi istri saya ya." Ancam Bang Probo.
"Iiiihh.. kenapa? Takut yaaa.. Ahahaha. Tentara gitu loh, takut lawan perempuan." Ledek Gita tak hentinya mengoceh.
"Diem nggak..!!" Gumam Bang Probo masih menghargai Pak Taufan. Rasanya Bang Probo sudah geregetan menanggapi Gita yang banyak bicara.
"Gitaaaaa..!!!" Tegur Pak Taufan.
"Sudah Bang, kita ngopi saja di luar. Biar anak-anak disini, siapa tau ada pencerahan di antara mereka." Ajak Ayah Dallas.
Pak Taufan segera mengikuti langkah Ayah Dallas dan mereka berbincang di warung kopi sore. Bang Probo pun menghempaskan tubuhnya untuk duduk di sofa ruang kerjanya.
Gita tersenyum nakal. Tanpa Papanya, dirinya bisa berbuat semaunya termasuk membuat Bang Probo ilfeel padanya agar pernikahan itu tidak terjadi.
"Sekarang tidak ada siapa-siapa. Om Probo mau nggak.. main sama Gita?" Goda Gita sambil mengusap bagian sensitiff di dada Bang Probo.
"Maaf ya ndhuk, Om Probo nggak main sama bocah. Sudah sana.. main masak-masakan..!!" Kata Bang Probo kemudian menghindar.
"Tapi Gita pintar main loh Om..!!" Gita mengangkat kakinya dan meletakan kakinya yang putih mulus, memakai high heels tepat di depan dada Bang Probo.
Detak jantung Bang Probo berpacu, berlompatan tak karuan. Apalagi tepat di depan matanya terekspos lahan mungil tempat bermain seluncur yang masih di portal rapi.
"Main apa? Jangan sampai kamu yang nangis nantinya, kalau saya yang ambil alih permainan." Ancam Bang Probo.
"Masa?? Waaooww.. Gita jadi penasaran nih Om..!!" Goda si cantik Gita sembari menjulurkan kakinya hingga dagu Bang Probo.
Bang Probo memejamkan matanya. Sungguh kali ini batinnya tergoda, nafsu b****i nya melonjak tinggi tak terkendali, enam tahun lamanya dirinya menyepi dan tidak mendekat pada hal berbau wanita. Jika saja tidak mengingat akan masa lalunya, mungkin saat ini dirinya sudah menggulingkan Gita dan menyelesaikan hasrat prianya.
'Masya Allah, Tuhan. Godaan apalagi ini??? Disaat aku berjalan lurus, kenapa ada saja godaan yang membelokkan jalanku. Tolong kuatkan aku Ya Allah, aku tidak ingin lagi menyakiti hati wanita dan membuatnya menangis. Sungguh aku benar-benar tersiksa melihat wanita yang kucintai menangis.'
"Kita nikah?" Tantang Gita yang masih belum puas menggoda Bang Probo.
"Ayo..!!" Sambut Bang Probo.
Seketika mata Gita membulat besar. Gita sungguh tidak menyangka jika Bang Probo akan menyambut godaannya.
"Kita harus konsisten untuk menolak."
"Kamu takut nikah sama saya?" Tanya Bang Probo jauh lebih santai meskipun di hatinya sama sekali jauh dari kata santai.
"Untuk apa takut. Gita wanita independen."
"Independen lagi, ya sudah.. ayo nikah..!!" Ajak Bang Probo.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
nangis karna kambing ternyata 🙈
2024-10-13
0
Yuli Purwa
gassss poolll bang probo 🤣🤣
2024-03-04
0
Pipin Nurma
oh nggolek molo ...
2024-02-26
0