Chichoo menurut apa kata Bang Probo dan segera menyerahkan cepol rambut milik Gita.
"Terima kasih Chicoo.. cepat kembali makan..!!" Kata Bang Probo.
Gita masih mencengkeram kuat kedua saku seragam Bang Probo.
"Sudah, Chicoo sudah pergi. Ayo kita ke toilet..!! Benahi dandananmu..!!" Ajak Bang Probo.
:
Wajah Gita masih pucat saat masuk ke ruang Wadanyon.
Bang Probo tetap memberi hormat secara formal pada Abangnya. "Selamat siang Wadanyon..!!" Sapanya dan Gita menunduk penuh rasa hormat.
"Silakan masuk, silakan duduk Kapten Prabayudha dan Ibu." Jawab Bang Arok menyesuaikan suasana. "Ngomong-ngomong kenapa lama sekali."
"Chichoo.. ingin merebut Gita dariku."
"Owalaah.. jangankan dengan Gita, dengan Annya saja, Chicoo masih galak." Kata Bang Arok.
Bang Probo dan Bang Arok tertawa renyah mengisi ruangan.
Gita mengerutkan keningnya. Ia antara paham dan tidak mendengar nama Annya. "Annya.. Mbak Annya itu bukannya istri Om Arok??" Tanya Gita.
Bang Arok terdiam sejenak, itu berarti tandanya Bang Probo belum menceritakan kisah masa lalunya pada Gita. Mau tidak mau, Bang Arok harus menceritakan apa adanya karena pastinya hal ini akan menjadikan hal yang teramat emosional bagi Bang Probo.
"Benar.. Annya adalah istri Probo." Jawab Bang Arok. "Beberapa tahun yang lalu, saya di nyatakan hilang dalam penugasan. Keadaan mental Annya tidak stabil dan mempengaruhi anak saya yang masih ada di dalam kandungan. Karena masalah pelik tersebut.. Probo menikahi Annya. Singkat cerita, saya kembali dan mengambil alih tanggung jawab saya sebagai suami."
"Lalu.. istri kedua Om Probo??"
"Cepat kita bahas pengajuan nikah ini..!! Kalau tidak bersedia menikah ya sudah." Sambar Bang Probo. Wajahnya sudah meremang, memerah marah sekaligus sedih.
"Apa Gita tidak berhak tau tentang masa lalu Om Probo??" Tanya Gita.
"Jangan membahas masa lalu lagi..!!" Pinta Bang Probo.
"Kenapa??? Om Probo terlalu banyak menyia-nyiakan istri?? Atau Om Probo masih ada rasa sama Bu Arok?? Apa mungkin Gita akan menjadi korban selanjutnya??"
"Diam, Gita..!!!"
"Gita harus tau............."
"Istriku Akila meninggal. Membawa calon anak kami yang masih ada di dalam kandungan. Puas kamu Gita?????????" Bentak Bang Probo.
Sesaat kemudian nafas Bang Probo terasa sesak. Ia meremas dadanya. Bang Probo merintih merasakan sakit. Seketika tubuhnya bersandar dan memucat.
Bang Arok sigap membantu adiknya. Ia membuka kancing pakaian Bang Probo. "Probo.. tarik nafas..!! Jangan banyak pikiran..!!" Katanya. "Gita, longgarkan ikat pinggang Bang Probo..!!"
Tangan Gita gemetar tapi akhirnya ia berhasil juga membuka ikat pinggang tersebut.
Gita melihat lelehan bening di sudut bingkai mata Bang Probo. "Jika Mbak Akila begitu berharga, Gita tidak masalah. Tapi.. Gita tidak ingin menjadi wanita yang kesekian di hati. Maafkan keegoisan Gita." Gita beranjak berdiri namun Bang Probo meraih tangannya.
"Hati saya hanya terlalu sakit saat mengingatnya, maka dari itu saya ingin menguburnya jauh di dasar hati. Biarkan kenangan tentang Akila terkubur oleh cerita di masa lalu. Siapapun masa depan saya, tidak akan pernah ada nama dan bayang semua mantan istri saya." Kata Bang Probo di hadapan Gita dan di saksikan oleh Bang Arok. "Bagaimana?? Apa kamu masih ingin lanjut, atau cukup sampai disini" Tanya Bang Probo.
Gita sejenak merenung, ia terus memperhatikan paras wajah Bang Probo yang sesekali masih memercing menahan rasa sakit.
"Gita belum pernah punya pacar duda. Gita rasa punya pacar Om Duda lebih menantang." Jawab Gita.
Bang Probo membuang nafas perlahan, ia menarik senyum kesal. "Berani sekali kamu menantang duda. Sudah berani tanggung akibatnya?"
"Seharusnya kata-kata itu untuk Om Probo. Apakah Om Probo bisa mengimbangi kece nya gadis cantik macam Gita??"
"Ehmm.. mati lu ayaam..!! Di tantangin tuh Bik..!! Sanggup nggak lu?" Gumam Bang Arok meledek adiknya.
Mendengar kata yang terkesan meremehkan dirinya, jelas hati Bang Probo merasa panas. Ledekan itu di dengarkan langsung oleh Abang kandungnya tapi yang lebih parah adalah ucap tersebut berasal dari gadis delapan belas tahun.
"Apakah karena kamu lulusan sarjana dari luar negeri, hingga kamu tidak tau aturan bicara dengan orang yang lebih tua???" Tegur Bang Probo.
"Tau, tapi tidak berlaku untuk Om Probo."
Bang Arok terus terkikik sembari pura-pura mencari berkas yang tertumpuk hanya dua map tipis.
"Terserah apa katamu.. yang penting kau senang. Tapi lihat saja, setelah kamu menyandang gelar sebagai nyonya Prabayudha, tamatlah kebun bungamu tertimpa pohon terong. Meskipun kau mengadu pada Papamu yang berwibawa itu, tidak akan bisa menyelamatkan mu..!!" Ancam Bang Probo.
Bang Arok mengusap wajah adiknya. "Omongan begitu saja kau ambil hati. Jangan emosian kenapa sih." Tegur Bang Arok.
Bang Probo pun kembali bersandar dengan tenang. Ia pun berucap istighfar dalam hati, memang benar adanya, setiap bertemu wajah dengan Gita rasa emosinya tak terkendali atau mungkin benar juga bila dirinya sudah pada titik akhir pertahanan dan merindukan setiap gerak, peluk dan rindu pada seorang wanita.
"Jadi.. kapan kita nikah?" Gita mulai menantang lagi.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
kebun bunga hihihi
2024-10-13
0
Yuli Purwa
bhahaha 🤣🤣 kebun bunga ketimpah batang terong,,, ga kebayang bang 🤭
2024-03-05
0
Pipin Nurma
awas gita itu pohon terongnya udah minta disemaikan bibit unggul itu...🤣🤣🤣
2024-02-27
0