20. Masih rumit.

"Saya mengijinkan Mama untuk bicara, asal Oma Kemala keluar dari ruangan saya..!!" Perintah tegas Bang Probo.

Oma Kemala diam dalam tangisnya. Tubuhnya memang sudah renta dan hanya tertolong kursi roda sebagai penopang tubuh. Suaranya sudah melunak namun sikapnya tidak berubah dan masih saja berulah.

Jika saja dulu Mama Beeya tidak memohon pada Ayah Dallas, mungkin Oma Kemala sudah menjadi gelandangan. Memang sejak kejadian beberapa tahun yang lalu sikap Oma Kemala sedikit berubah dan tidak berulah namun di balik itu semua, Oma masih sering membuat perkara.

"Biar Oma keluar saja. Oma tidak pernah di terima sekalipun Oma sudah bertaubat." Ucapnya lirih.

"Ayah, tolong Oma..!! Jangan begini..!!" Kata Mama Beeya.

"Ayah tidak bisa berbuat apapun ataupun ikut campur dengan keputusan Probo. Haknya Probo untuk bicara dan melindungi keluarganya..!!" Jawab Ayah Dallas.

~

Setelah Oma Kemala keluar dari ruangan, mereka semua duduk di ruangan Bang Probo untuk menyelesaikan permasalahan.

"Mama merasa sangat bersalah sama Kila. Keputusan Mama yang tanpa berpikir tanpa sadar berimbas pada rumah tangga kalian. Bisakah Mama menebus segala 'dosa' Mama?? Jujur sejak kejadian itu, Probo sangat jauh dari Mama. Tidak ada kontak lagi. Hati ibu mana yang tidak tersiksa."

Bang Probo tersenyum sinis. Memang sejak kejadian itu Bang Probo menjadi dingin dan mati rasa. Dua bulan mengalami depresi membuatnya seperti orang tidak waras.

"Apa sekarang Mama memintaku untuk menceraikan Gita??" Tanya Bang Probo.

"Maksud Mama tidak begitu."

"Lalu bagaimana???? Aku ini laki-laki, seorang suami tapi Mama membuatku tidak punya harga diri, power ku mati untuk mengarahkan rumah tanggaku. Aku pimpinan dalam keluarga ku, Ma..!!!!"

Mama Beeya menangis sesenggukan tapi Ayah Dallas sekalipun tidak bisa menolongnya.

"Bagaimana dengan Orland. Kasihan cucuku..!!" Kata Mama Beeya penuh dengan penyesalan tak berujung.

Gita benar-benar tidak tahan lagi. Di hatinya sudah menumpuk banyak beban dalam hati. "Gita mundur, Bang..!!"

Papa Taufan memijat pelipisnya. Sungguh dirinya begitu marah pada Pak Jembar yang tiba-tiba saja hadir dan menimbulkan situasi tidak mengenakan.

"Kita selesaikan di luar..!!" Ajaknya pada Pak Jembar.

"Saya permisi..!!"

"Mbak Kila.. tunggu..!!!!" Cegah Gita.

"Tolong semua duduk..!!" Kata Bang Probo mulai mumet. "Saya akan clear kan semuanya dan tidak akan plin plan."

"Tidak perlu di clear kan. Jangan membuat keadaan menjadi semakin rumit, Bang. Orland butuh Papanya. Gita masih sanggup menahan perasaan, tapi Orland tidak bersalah." Jawab Gita sambil menyambar tas kecil nya.

Bang Probo kembali menarik tangan Gita. "Apa anak di perut mu tidak butuh Papanya???"

"Apa sih maksud Abang? Gita nggak ngerti." Gita menepis tangan Bang Probo tanpa menatap wajah Bang Probo.

"Kamu masih mengelak??? Abang tau kamu hamil."

"Nggak usah ngaco." Kata Gita.

"Abang sudah tau dari bulan lalu. Kamu tidak usah bohong..!!!"

Gita semakin kesal. Gita yang emosi memukul dada Bang Probo sekuatnya, sekuatnya yang tidak terasa apapun bagi pria tersebut.

"Kapan kita melakukannya??? Kenapa Abang melanggar janji??? Kenapa laki-laki selalu egois??? Sekarang bagaimana??? Gita harus bagaimana??? Gita tidak pernah ingin di nikahi dalam keterpaksaan, seharusnya anak ini tidak ada..!!!" Gita begitu histeris meskipun sebenarnya dirinya tidak ingin menangis.

Dengan lembut Bang Probo menarik Gita ke dalam pelukannya. Tangannya mengusap punggung Gita agar istrinya itu lekas berhenti menangis. "Sudah selesai ngomelnya? Apa masih banyak lagi deretan kesal yang masih tersisa?" Bang Probo menyambar tissue lalu mengusap air mata Gita. Sudah jelas dirinya tidak akan bisa meninggikan suara seperti biasa karena sang istri begitu sensitif di masa awal kehamilannya.

Gita berontak tapi Bang Probo terus membujuknya.

Akila semakin menunduk dan terpuruk dalam tangisnya. Pak Jembar merasa sakit hati melihat putrinya menangis. "Jadi kamu benar-benar akan membuang putriku???"

"Mohon maaf semuanya, berhubung keadaan Gita kurang stabil. Saya mohon untuk pembicaraan selanjutnya untuk di tunda dulu. Harap maklum adanya..!!" Kata Bang Probo.

"Putuskan semua sekarang..!!" Imbuh Pak Jembar tidak sabar lagi. Papa Taufan berniat menghajar Papa Jembar.

"Sudah Paaa.. sudah..!!!!" Pekik Gita sudah semakin sesak nafas.

Gita masih terus menangis dan membuat Bang Probo semakin bingung.

"Ada atau tidaknya anak ini, saya akan tetap mempertahankan Gita..!!!" Ucap tegas Bang Probo.

Pak Jembar berdiri dari duduknya. Akila yang sejak tadi terdiam akhirnya memeluk sang Papa.

"Aku menghargai keputusan Mas Probo. Apapun yang di katakannya tidak salah, Pa. Tolong Papa bisa menghormatinya juga, menghormati Papanya Orland..!! Permisi..!!"

Sebagai wanita, Gita tak sampai hati. Ia mengejar Akila dan memeluknya. "Tolong maafkan Gita, Mbak Kila. Sungguh Gita tidak ingin semua menjadi seperti ini. Kembalilah pada Bang Probo. Gita ikhlas mbak..!!"

Akila menitikan air mata. Ia mengusap tangan Gita. Untuk beberapa saat Akila menata perasaan yang tidak karuan. "Jika kamu tidak keberatan, anggaplah Orland sebagai anakmu juga dan jika berkenan, bolehkah Orland masuk dalam daftar nama anggota keluargamu??"

"Apapun akan Gita lakukan untuk anak-anak. Jika Mbak Kila ingin kembali pada Bang Probo, akan Gita lakukan juga..!!"

Bang Probo menengadah. Dirinya seakan tidak sanggup melihat apa yang terjadi pada kedua wanita yang merasuk ke dalam hidupnya.

"Kembalilah bersama Mas Probo. Mbak Kila pamit ya dek..!!" Akila berlalu pergi meninggalkan Gita.

Gita berusaha mengejarnya namun langkah kakinya terhenti kala si jabang bayi bereaksi di dalam sana.

"Gitaaaaa..." Secepatnya Bang Probo menghampiri sang istri. "Kenapa perutnya?? Sakit????"

Gita mengangguk manja. Bang Probo pun membawa Gita masuk ke dalam ruangan dan membaringkannya di ranjang kecil miliknya.

...

Dokter memeriksa keadaan Gita. Secara darurat dokter memberikan perawatan.

"Bagaimana kandungannya Van?" Tanya Bang Probo pada littingnya yang juga adalah seorang dokter kandungan.

"Stress, cemas, takut.. biasa lah bawaan ibu hamil. Tapi Gita ini juga mengalami hyperemesis gravidarum, selama Gita tetap mau makan, keadaannya akan tetap seperti ini. Yang jelas jangan stress dulu." Pesan dokter Revan.

Ayah Dallas prihatin melihat carut marut keluarga putranya tapi dari sepengamatannya, beliau sudah bisa menebak siapa yang ada di dalam hati sang Kapten Prabayudha.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yuli Purwa

Yuli Purwa

beneran ruwet thor 😬😬 saya jg ikut mumet

2024-03-05

1

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Papa Jerry Yan... bukankah Papa yg membawaka kabur dan menyembunyikan, Akila???
Terus kenapa selalu Bang Probo yang harus disalahkan???🤦

2024-02-29

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Titisan dari apa kau terlahir, Nek??? hingga hidupmu sudah rentapun tak ada sikap dan sifat mulia ada dalam dirimu😔😔😔

2024-02-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!