19. Benang ruwet.

"Nanti malam tolong antar Gita belanja ya Bang, bahan bulanan di rumah sudah habis." Ajak Gita.

"Abang antar, tapi harus makan. Wajahmu sudah pucat sekali dek." Kata Bang Probo.

"Gita nggak enak makan, Bang." Gita masih saja menolak Bang Probo yang membujuknya untuk makan.

Bang Probo mengurut pangkal hidungnya. Tidak pernah dirinya secemas ini memikirkan Gita.

-_-_-_-_-_-

Gita terus saja muntah. Bahkan saat ini dirinya seperti tidak sanggup berjalan. Bang Probo mengusap bibirnya, hanya tersisa cairan yang sedikit menyisakan rasa pekat dan pahit.

"Pak.. ini toilet perempuan, nggak bisa baca ya???" Tegur seorang wanita tapi Bang Probo tidak menggubris. "Bapak dengar atau tidak?"

"Saya dengar dan saya tidak buta. Istri saya sedang mual. Tidak adakah sedikit saja toleransi??? Saya kesini bukan untuk mengintip kalian para wanita. Istri saya sudah membuat saya kenyang." Jawab Bang Probo lantang.

Gita berpegangan pada kedua bahu Bang Probo dan akhirnya Gita mempercayakan tubuhnya dalam penanganan Bang Probo.

...

Melihat keadaan Gita, Bang Probo memutuskan untuk tidak jadi berbelanja malam ini.

"Faizal batalkan janji saya untuk acara besok..!!" Perintah Bang Probo pada Prada Faizal.

"Ijin Dan, besok jadwal padat tidak bisa dibatalkan."

"Kalau diundur?"

"Ijin, tidak bisa juga dan karena beliau sudah meminta waktu untuk bertemu dengan Danki dari tiga minggu yang lalu." Jawab Prada Faizal.

"Nggak apa-apa Bang, besok Gita pergi periksa ke rumah sakit sendiri saja, diantar Om Faizal." Pinta Gita.

"Begitu ya, kalau begitu biar Abang selesaikan tugas sama Sertu Adrian saja." Kata Bang Probo memutuskan. "Besok langsung ke ruangan Abang ya..!! Istirahat di ruangan sebentar baru Abang antar pulang..!!"

Gita mengangguk, kepalanya sudah sangat sakit. Yang di inginkannya saat ini hanya tidur saja.

***

Karena mual Gita yang begitu parah, dokter umum merujuk Gita langsung menuju ruang dokter kandungan. Gita pun baru tersadar akan jadwal haidnya yang tidak beraturan menuju dua bulan terakhir ini.

"Ibu Gita. Masih sangat muda ya Bu." Sapa dokter tersenyum sambil sedikit menekan alat USG di atas perut Gita. "Waahh.. waaahh.. ternyata jagoan kecil Kapten Prabayudha tidak bisa diam." Kata dokter kandungan. Entah itu adalah sebuah pujian atau ledekan untuk Gita, yang jelas hatinya kaget bukan main.

"Yang benar dok, mana mungkin saya hamil. Saya dan suami belum pernah melakukannya." Protes Gita di balik kebingungannya. Pasalnya ia tidak pernah merasakan bercinta dengan Bang Probo.

"Oya, Bu Gita ini lucu sekali bercandanya. Kalau begitu tanyakan saja pada Pak Probo, kapan suami ibu yang galak itu memproduksi di dedek kecil." Saran dokter tertawa kecil.

Mulut Gita terbungkam, pikiran dan hatinya bingung bagaimana bisa dirinya hamil sedangkan ia merasa tidak tersentuh oleh Bang Probo barang sedikitpun.

...

Bang Probo mengambil satu berkas dari lemari kerjanya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk..!!"

Pintu terbuka. Sungguh terkejutnya hati Bang Probo, ia terpaku melihat sosok yang ada di hadapannya. Wanita cantik yang pernah mengisi hidupnya.

"Maas..!!" Akila, 'istri' Bang Probo berlari dan memeluk Bang Probo.

"Kila???" Bang Probo bingung memposisikan diri, dirinya cemas dan takut sampai mengangkat kedua tangannya agar tidak bersentuhan dengan Kila.

"Kila minta maaf, Mas..!! Maafkan Kila yang sudah membuat Mas Probo cemas dalam ketidak pastian."

Bang Probo mencoba melepas pelukan erat Kila namun pelukan tersebut begitu kuat.

Tepat saat itu, Gita membuka pintu. Dengan mata kepalanya sendiri Gita melihat Bang Probo berpelukan dengan wanita lain dan dirinya benar-benar mengetahui siapa sosok yang tengah memeluk suaminya. Gita menunduk cemas. Bang Probo pun melepaskan pelukan Kila dengan sedikit kasar lalu menghampiri Gita.

"Gita tunggu di luar saja..!!" Kata Gita.

"Nggak, dek..!! Kamu duduk di dalam. Kita bicara sama-sama..!!" Ajak Bang Probo.

"Papaaaaaaa..!!!" Seorang anak laki-laki berlari kecil dan memeluk kaki Bang Probo.

Kila menitikan air mata melihat putranya memeluk sang Papa untuk pertama kali.

"Namanya Orland. Zean Orland Vegaz.. anak dari Letnan Prabayudha." Jawab Kila.

Kaki Gita gemetar, tangannya sungguh dingin ia lemas tapi Bang Probo segera menahannya.

Ayah Dallas, Papa Jembar, Bang Arok, Bang Rayzan, Bang Ghatan dan Papa Taufan yang melihatnya segera menyusul. Disana ada si cantik Dhea yang kesal melihat Orland memeluk erat Daddy-nya.

"Itu Daddy nya Dhea..!!!!"

:

Kila merasa sedih karena Bang Probo begitu memperhatikan keadaan Gita. Dulu hanya dirinya menjadi satu-satunya wanita yang paling di utamakan Bang Probo.

Bang Probo panik dan memberikan oksigen agar Gita bisa tetap tenang. Gita pun terus menatap paras wajah Bang Probo.

"Kamu harus ikhlas dan kuat. Mamanya Orland sudah kembali." Kata Bang Probo sambil mengusap puncak kepala Gita.

~

Situasi semakin mencekam "Siapa yang tidak mencarimu. Aku hampir gila setiap saat memikirkan kamu, Kila. Enam tahun aku menantimu dalam ketidak pastian, bayang wajahmu selalu merasuki pikiran ku. Tapi sekarang kamu kembali dengan membawa anak kita.. disaat, aku sudah menikah dengan perempuan lain." Kata Bang Probo di hadapan Kila, terutama Papa Jembar yang mencecarnya karena tidak setia.

"Maaf, Gita permisi dulu..!!" Gita beranjak dari duduknya. Rasanya sungguh tidak sanggup melihat suaminya bersama wanita lain, apalagi wanita tersebut jelas masih berstatus sebagai istri Bang Probo.

"Kamu tetap disana Gita..!! Abang belum selesai bicara..!!" Perintah Bang Probo.

Gita menghentikan langkahnya bersamaan dengan pandangan matanya yang berkunang-kunang.

"Kenapa Mas Probo tidak memastikan siapa yang ada di dalam peti jenazah itu???" Tanya Akila.

"Saya bisa apa kila??? Papa tidak mengijinkan dengan alasan semua ini adalah pesan terakhirmu. Saya sudah kelelahan mencari obat untukmu dan itulah hasil yang sy dapatkan. Peti mati itu terkubur atas nama mu. Duniaku hancur berkeping melihat peti jenazah atas namamu terkubur bersama calon anak kita." Jawab tegas Bang Probo.

"Tapi.. semua itu Papa lakukan untuk menyelamatkan Kila dan anakmu. Jika kamu bersabar, kamu tidak akan menikah dengan wanita lain. Orland juga butuh Papanya. Apa kamu tega membiarkan Orland hidup tanpa kasih sayang dari Papanya??" Kata Papa Jembar.

Gita merasa begitu kecil. Sebagai seorang wanita, ia juga punya perasaan.

"Bang..!!!" Gita menyentuh lengan Bang Probo.

"Kamu diam, Gita. Belum saatnya kamu bicara..!!"

"Gita tidak akan menghalangi apapun keputusan Abang, tapi tolong jangan emosi..!!" Pinta Gita.

"Abang akan emosi kalau kamu ikut campur bicara sekarang..!!" Jawab Bang Probo, ia sudah melihat paras wajah Gita yang begitu pucat.

Akila pun menangis dengan keadaan yang begitu semrawut.

"Saya menghormati dan memuliakan Akila yang sudah bersedia, bersusah payah mengandung dan melahirkan anak saya Zean Orland. Saya tau segala pengorbanan itu tidak bisa di gantikan dengan apapun bahkan sekalipun dengan uang. Tapi, sekarang semuanya sudah berbeda. Saya sudah beristri, istri saya sedang hamil muda dan saya tidak ingin mengulang kesalahan yang sama dalam hidup saya. Jadi, dengan adanya kejadian ini.. dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Saya, Respati Prabayudha mengembalikan dengan baik-baik , Akila pada Pak Jembar. Untuk kurang lebihnya sikap saya.. saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kepala Akila terasa berkunang-kunang, nafasnya sesak. Pandangannya kabur.. ia tak sanggup menahan tubuhnya. Papa Jembar menahan tubuh putrinya tersebut.

Disisi lain hal yang sama terjadi pada Gita, ia sampai meremas perutnya tapi satu hal yang menjadi pertanyaannya. Sejak kapan dan siapa yang memberi tahunya bahwasanya kini dirinya tengah mengandung buah hati Kapten Prabayudha tersebut.

tok.. tok.. tok..

"Permisi..!!" Mama Beeya datang dengan mendorong kursi roda milik Oma Kemala.

"Ada apa Ma?" Tanya Ayah Dallas.

"Mama ingin bicara sesuatu Yah." Jawab Mama Beeya.

Kening Ayah Dallas berkerut. "Ada apa?"

"Semua yang terjadi pada Akila adalah kesalahan terbesar Mama. Jadi.. sebaiknya, Kila kembali pada Probo.. karena Gita belum punya anak dari Probo."

"Astaghfirullah hal adzim, Mamaaaa..!!!" Seketika Bang Probo bereaksi, sungguh dirinya sakit kepala dengan situasi yang kusut bagai benang ruwet.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yuli Purwa

Yuli Purwa

kayak pinjem panci sama tetangga aja ya,,, da sls pakai terus dikembaliin 🤦😭😭😭

2024-03-05

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Dimana saat ini harusnya kau dan Papa Dallas menjalani masa tua dengan damai. Hidup bahagia melihat anak, mantu, dan cucu dengan rukun, kenapa masa tuamu jadi seperti ini, Beeya???😔🥺

2024-02-29

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Walau harus ada yang terluka, keputusan yang kau ambil hebat, Bang👍👍👍

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!