Become a Hero on Doomsday 18

"TING! Sistem saran kan Tuan membeli obat pencerahan untuk meningkatkan pemahaman otak." -AAA6.

"Hehehehe, seperti nya itu ide yang bagus. Aku juga kurang menyukai pelajaran yang memiliki banyak kata. Lebih mudah memahami Matematika dan Fisika daripada Bahasa. " Ucap Lily akhirnya membeli pil pencerahan dengan harga 50 poin.

*

*

*

Sementara itu, Zero.

Zero, Alex dan teman serta warga lainnya terkejut melihat ledakan di atas langit. Para warga terlihat panik dengan apa yang mereka lihat.

"Semuanya tenang lah. Kami akan memeriksa nya, kalian tetaplah lanjutkan kegiatan kalian." Seru Alex.

"Rion, Lion dan Luna kalian tetap di sini. Jaga tempat ini." ucap Alex.

"Baik! " -Luna, Lion dan Rion.

Sementara Zero sudah melesat pergi terlebih dahulu setelah sadar saat merasakan aura kekuatan itu merupakan milik Lily.

"Kekuatan apa tadi? Benar-benar terasa kuat, semoga saja Lily baik-baik saja." Batin Zero.

Setelah di rasakan dimana keberadaan sumber kekuatan tersebut, Zero berhenti di sebuah rumah.

"Rumah ini terlihat baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda telah terjadi kehancuran." Ucap Zero menyadari kekuatan itu hilang di rumah tersebut.

"Lily! " Panggil Zero namun tak ada sahutan.

Keadaan rumah kosong, Zero sudah tidak merasakan energi itu lagi.

"Zero! " Panggil Alex yang mengejar nya dengan terengah.

"Astaga, kau sungguh cepat! Aku sampai kehabisan napas gara-gara mengejar mu." Keluh Alex namun tak Zero hiraukan. Zero lebih fokus pada rumah itu.

Alex pun kemudian menatap bangunan rumah tersebut. "Kekuatan yang mengarah ke langit tadi berasal dari rumah ini? " Tanya Alex.

Zero mengangguk.

Kening Zero mengernyit. "Inikan rumah milik Tuan Patrus dan Nyonya Merina. Oh, Zero! Apa kau merasakan nya? Dan lihat! Terpasang jimat pelindung di sini. " Ucap Alex.

Zero kemudian menatap sekeliling, benar ada pelindung yang melindungi rumah ini. Ia sampai tak menghiraukan nya gara-gara terlalu khawatir dengan Lily.

"Sistem apakah kau bisa mencari tahu ada apa dengan rumah ini dimana Lily dan apa yg terjadi dengan ledakan tadi? " Batin Zero bertanya pada sistem nya.

"Bisa, di rumah ini Lily Snowlie pemilik sistem AAA6 telah berhasil menerobos ke tingkat yang lebih tinggi [sistem tak bisa mendeteksi secara detail kenaikan level tersebut] ledakan tadi adalah karena ia berhasil menerobos dan rumah ini telah di beri jimat pelindung yang berfungi selama sepuluh tahun oleh nya." AB6.

Zero kemudian mengerti, ia bisa bernapas lega karena Lily baik-baik saja. Tapi Lily sudah menerobos ke tingkat yang lebih tinggi, ia juga harus meningkatkan kekuatan level nya.

Zero kemudian melangkah kan kaki nya pergi, karena sudah mengetahui hal yang terjadi.

"Hei Zero, kau mau kemana? " Seru Alex.

"Tidak ada yang terjadi, semuanya sudah selsai. Aku pergi! " Ucap Zero tanpa menoleh.

Alex berlari mengejar Zero, ia ingin menyampaikan sesuatu pada Zero. "Zero tunggu! "

Melihat Alex yang berlari cepat mengejar nya Zero pun berhenti.

"Ada apa? " Tanya datar Zero.

"Itu, sebenarnya aku ingin minta bantuan mu." Ucap Alex.

Alex ingin meminta bantuan Zero untuk menyembuhkan teman nya atau bisa di sebut kapten geng mereka. Karena saat ini ia sedang terluka dan tengah menjalani pemulihan, Alex meminta bantuan Zero karena tahu jika kekuatan Zero di atas nya. Dia pasti bisa membantu memuliakan teman nya itu.

*

*

Sementara Lily, karena hari telah sore maka saat Lily sampai di balai desa sudah ada orang-orang yang baru pulang dari ladang. Mereka berbaris untuk mendapatkan nasi dan sayur atau lauk yang di bungkus oleh daun pisang.

"Ibu" ucap Lily pada Ibu nya yang tengah mengantri.

"Lily nak, kamu dari mana? Ayo kita mengantri makanan." Ucap Ibu Merina. Namun seseorang menyela mereka.

"Enak saja, kamu tidak berhak! Kamu tidak membantu kami bekerja di ladang, kamu tidak pantas mendapat kan makanan nya." Seru seorang gadis, dia adalah Ica anak gadis kepala desa yang kebetulan memiliki rasa tak suka pada Lily.

Dahulu Lily adalah satu-satunya anak desa yang berhasil sekolah di kota karena beasiswa, maka Lily sangat terkenal walaupun badan nya gendut dan Ica sangat iri. Sekarang melihat Lily yang begitu cantik bahkan bersama seorang pemuda yang sangat tampan membuat Ica semakin kebakaran jenggot. Ia sangat iri kepada Lily yang cantik, sementara ia. Kulit nya sudah mencoklat karena terus panas-panasan di ladang.

"Nak Ica, Lily anak Ibu. Biarkan Lily mengambil makanan hari ini saja, besok juga Lily akan membantu di ladang." Ucap Ibu Merina tak ingin anak nya tak mendapatkan makan.

"Maaf ya Ibu Merina, tapi kita di sini dapat makan karena kerja keras kita sendiri. Putri Ibu tak membantu maka tak dapat dapat makan. Betul tidak?" Seru Ica pada yang lain nya.

Mereka semua mengangguk membenarkan, lagian di akhir zaman yang penuh zombie ini mereka tak ingin kehabisan makanan. Ingin makan ya harus kerja.

"Ibu sudahlah, Lily tidak apa-apa. Lily masih memiliki bekal dari perjalanan Lily." Ucap Lily menghentikan Ibu nya yang akan bersuara lagi. Lagian hal itu benar juga kok, meskipun Ica menatap Lily dengan tatapan tak suka.

*

*

*

Like dan Komentar 💬💬💬

Terimakasih sudah membaca sampai bab 18 , 2 Bab lagi tolong bertahan yaaa 😇

Terpopuler

Comments

Ana_Exo

Ana_Exo

yah bukannya 100 Thun yah kak

2024-04-10

0

Zee

Zee

icanjing

2024-03-31

1

Zee

Zee

haa maksud kebakaran jenggot??

2024-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!