"Ya benar, apakah kau tahu dimana mereka? " Tanya Lily begitu berharap.
"Aku tahu, jika kau ingin bertemu mereka ayo ikut aku." Ucap Laki-laki itu dengan ramah, membuat Zero tak suka melihat nya.
Begitupun dengan Luna.
"Alex, jangan terlalu percaya pada nya. Bagaimana jika dia hanya menipu! " Ucap Luna kesal karena Alex percaya saja.
"Luna, jangan seperti itu!" Alex menatap tajam Luna lalu pergi.
Lily tak peduli, yang penting ia ingin melihat apakah orang tua nya baik-baik saja atau tidak. Begitupun Zero yang stay di samping Lily, baginya laki-laki bernama Alex ini lebih berbahaya daripada gadis bernama Luna itu.
"Ck, awas saja. Aku akan melaporkan pada Kapten! " Gumam Luna lalu pergi ke arah lain
*
*
"Oh ya, perkenalkan nama ku Alexandria Chu. Aku berasal dari keluarga Chu." Ucap nya.
"Ya, salam kenal." Ucap Lily.
"๐๐ถ๐ข๐ฏ ๐๐ถ๐ฅ๐ข ๐๐ฉ๐ถ? ๐๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ๐ข ๐ช๐ข ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ด๐ช๐ฏ๐ช?" -Batin Zero curiga.
"Apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Zero.
"Aku disini bersama dengan teman-teman ku." Ucap Alex tanpa ingin memberitahu Zero.
"dan perempuan tadi juga termasuk teman mu?" Tanya Zero.
"Luna? Dia hanya anggota baru di geng kami." Ucap Alex.
Lily tak hanya mendengar, selain pikiran nya fokus pada keadaan orang tua nya. Lily juga menyadari jika Alex adalah salah satu pemegang sistem seperti nya, namun kekuatan yang di miliki Alex masih di bawah nya.
"๐๐ช๐ด๐ต๐ฆ๐ฎ, ๐ข๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ฆ๐ต๐ฆ๐ฌ๐ด๐ช ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข? ๐๐ฌ๐ถ ๐บ๐ข๐ฌ๐ช๐ฏ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ญ๐ฆ๐น ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐จ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ช๐ด๐ต๐ฆ๐ฎ. ๐๐ฆ๐ณ๐ญ๐ฆ๐ฃ๐ช๐ฉ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช ๐ข๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ซ๐ข๐ฉ๐ข๐ต ๐ข๐ต๐ข๐ถ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ." Batin Lily.
"๐๐ช๐ด๐ข, ๐๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฏ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐จ ๐ข๐ซ๐ข๐ช๐ฃ ๐ด๐ช๐ด๐ต๐ฆ๐ฎ." -AAA6.
Sementara Zero, ia masih tak menyadari nya. Meskipun kekuatan nya dan Lily sama tapi Zero masih tak mengetahui seperti apa orang yang memiliki sistem dan orang yang tidak.
"๐๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ต๐ช ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ฏ๐ช ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต, ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ข๐ด๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ต๐ถ๐ฃ๐ถ๐ฉ ๐ฏ๐บ๐ข." Batin Zero yang tak mengetahui jika Alex adalah pemegang sistem.
*
*
Alex membawa Lily dan Zero ke sebuah ladang perkebunan yang cukup besar. Di sana Lily dapat melihat orang-orang desa yang tengah berkebun.
Ada juga dua orang pemuda yang tidak sedang berkebun, namun terlihat sedang memantau.
"Hei Lex, siapa mereka? " Tanya Lion, laki-laki yang umur nya sama dengan Zero itu menatap Lily dan Zero.
"Ya Lex, siapa gadis cantik yang kau bawa ini? Apakah dia tersesat? " Tanya Rion juga, ia adalah kembar nya Lion. Ia menatap Lily dengan terpesona. Seumur nya Lily adalah gadis tercantik dan terimut bin manis yang ia temui.
Zero menatap nyalang Rion, laki-laki itu dia buat semakin tak suka dengan kehadiran Rion yang menatap Lily dengan pandangan kagum dan terpesona.
"Dia adalah Lily dan laki-laki di sebelah nya adalah Zero. Ia datang kemari karena ingin bertemu dengan orang tua nya yang tinggal di desa ini." Jelas Alex.
"Wah, benarkah Lily perkenalkan namaku Rion. " Wajah dengan senyuman terbit itu mengulurkan tangan kepada Lily.
"Zero! " Sela Zero, ia yang menerima jabatan tangan Rion. Dengan menggenggam tangan itu dengan sangat keras.
"Arghh! Bung, lepaskan!! Itu sakit! " Seru Rion.
"Ya, salam kenal. Lain kali jaga tatapan mu." Ucap pelan Zero dengan tatapan dingin nya lalu melepaskan jabatan nya.
"Ck! Huh! Tangan ku sakit, bilang saja kalau cemburu." Gerutu Rion meniup tangan nya.
Sementara Lily, gadis itu nampak hanya mengedarkan pandangan nya. "Itu Ibu! " Seru Lily.
Lalu Lily mulai berlari ke arah Ibu nya yang tengah menanam sayuran. "Ibu!! " Teriak Lily.
Merina perempuan paruh baya tengah berjongkok dan fokus pada tanaman pun menoleh ke sumber suara, namun bukan hanya Merina tapi ibu-ibu paruh baya lainnya pun ikut melihat ke arah Lily.
"Siapa itu Bu? Kok kaya ke arah kita lari nya? " Tanya Tito, adik Lily, anak terakhir Merina.
"Tidak tahu, Ibu nggak kenal." Ucap Merina.
Dan benar saja Lily, gadis itu berlari ke arah nya. Membuat Merina cukup terkejut.
"Ibu! " Lily langsung saja memeluk Merina.
"Eh, Nak. Kamu siapa? Kenapa langsung peluk?" Tanya Ibu Merina.
"Iya, Kakak siapa? Kenapa peluk Ibu Tito?" Tanya Tito pula.
Lily melepaskan pelukan nya dengan terharu dan senang Ibu nya selamat Lily pun menatap kedua nya.
"Ibu, Tito. Ini Lily, anak dan kakak kalian" ucap Lily.
Ibu Merina terkejut mendengar nya begitupun Tito, benarkah ini Lily? Kenapa sangat cantik? Lily anak nya? Lily kakak nya?
"Ini kamu Nak? " Tanya Ibu Merina berkaca-kaca dan Lily mengangguk.
"Anak ku, syukur lah kamu selamat Nak." Tangis Ibu Merina memeluk Lily dan di balas peluk hangat oleh Lily.
"Hiksss... Kamu Lily, sekarang kamu cantik, udah banyak berubah." Ucap Ibu Merina, menatap wajah putrinya yang aduhai Ayu.
"Iya, Kakak udah kaya peri! Tito pikir tadi peri yang datang." Ucap Tito dan di balas kekehan oleh Lily. Ia mengusap sayang surai kepala Adik nya.
Larut dalam kerinduan, Lily pun tersadar. Ayah nya tidak ada di sini.
"Bu, dimana Ayah? " Tanya Lily.
Mendengar itu pun, raut wajah Ibu Merina pun berubah sendu.
"Ayah mu ada di rumah Nak, dia sedang istirahat." Terang Ibu Merina.
"Ayah sakit? " Tanya Lily dan di angguki Ibu Merina.
Merina pun membawa Lily pulang ke sebuah bangunan besar dan luas,itu adalah balai desa yang kini di jadikan tempat pengungsian warga dari zombie-zombie yang memasuki desa.
Namun sebelum itu, Ibu Merina meminta izin kepada Alex, Rion dan Lion. Bagaimana pun mereka lah penjaga desa nya saat ini.
*
*
Like dan komentar kalian dapat membuat author update kembali. Jadi ayo like dan komentar sebanyak-banyaknya ๐๐๐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
hmm Alex , Rion, Lion kira" jahat nggak ya
2024-03-24
1