" Kamu jangan lupa nanti sore kita ada janji dengan Bu Arini Sur " ucap Dito mengingatkan Surya.
" Beres bos, kita langsung ketemuan di lokasi saja ya bos. Soalnya siang ini aku harus ketemu Pak Burhan " jawab Surya.
" Ya udah. Kamu siapkan briefing pagi hasil meeting kemarin Sur " lalu Dito berjalan keluar meninggalkan Surya.
Waktu melewati meja Nia, Dito melihat Nia sedang sibuk dengan laptopnya.
" Nia, besok lagi tolong kamu lebih konsentrasi dalam bekerja. Pisahkan masalah pribadimu dengan pekerjaan " tegur Dito sambil berjalan menuju ruangannya. Mendengar teguran Dito, Nia merasa tidak suka tapi Nia terpaksa tersenyum " Iya bapak, saya nggak akan mengulangi lagi " sahut Nia dengan bibir mengerucut karena sebal. Lalu Nia melanjutkan mengetik tugas dari Surya.
Akhirnya Nia selesai juga mengerjakan tugas dari Surya. Saat Nia membuka pintu akan masuk ruangan ternyata Surya sedang di depan pintu akan keluar. Surya dan Nia bertubrukan, tubuh mereka pun menempel satu sama lain. Surya kaget, reflek Surya memeluk Nia yang akan jatuh. Maksud Surya menolong Nia supaya tidak jatuh, tapi Nia berpikir beda. Nia tidak membuang kesempatan itu. Nia dengan sengaja makin mendekatkan dirinya dalam pelukan Surya. Tak berapa lama Surya sadar lalu segera melepaskan pelukannya, Surya sedikit risih dada Nia menempel erat di dadanya. Surya dan Nia bisa saling merasakan hembusan nafas masing - masing karena saking dekatnya.
" Maaf Ni, saya nggak bermaksud kurang ajar sama kamu. Saya cuma mau menolong kamu biar nggak jatuh " ucap Surya menjelaskan agar Nia tidak salah sangka.
" Iya bapak nggak apa - apa. Maaf saya nggak ketok pintu dulu asal nyelonong jadi kita bertabrakan. Makasih bapak sudah menolong saya " jawab Nia sambil senyum - senyum dan suara manja.
" Ya udah, saya mau briefing dulu. Kamu ada apa mau masuk Nia? "
" Eh ini, tugas dari bapak sudah selesai " Nia menyodorkan berkas yang sudah di print ke Surya.
" Hmmm makasih Nia " Surya menerima berkas itu untuk dibawa briefing sekalian.
" Maaf saya mau lewat Ni " ucap Surya karena Nia masih diam terpaku di depan Surya dengan jarak yang cukup dekat.
" Eh.. maaf bapak " lalu Nia berjalan kembali ke kursinya. Surya segera berlalu menuju ruang meeting. Nia melihat punggung Surya yang semakin hilang dengan tatapan penuh arti sambil senyum - senyum sendiri.
[ Semoga ini hari keberuntunganku. Walaupun nggak sengaja tapi cukup sebagai permulaan. Aku harus semakin agresif biar segera terwujud impianku ] batin Nia sambil mengambil kaca untuk merapikan hijabnya juga make-up nya.
Setelah puas mematut diri, Nia melanjutkan kerjanya. Nia mau mengambil hati Surya dengan rajin kerja.
Surya menginfokan hasil meeting nya pada marketing - marketingnya. Program terbaru untuk bulan depan juga target yang ditentukan pusat. Surya memberikan motivasi juga semangat pada para marketingnya agar tidak takut akan target yang makin tinggi. Karena Surya melihat para marketing sudah dibikin pusing mendengar target mereka naik 3% sendiri. Untuk memberikan semangat kerja para marketing, Surya menjanjikan kalau mereka bisa memenuhi target akan diajak liburan beserta keluarga mereka. Mendengar janji Surya, para marketing jadi bersemangat karena mereka sudah lama tidak liburan bersama - sama.
" Liburannya tapi kita harus bayar nggak tuh pak? " tanya Angga mewakili teman - temannya.
" Itu soal gampang, yang penting kalian lebih giat lagi agar Terget kalian terpenuhi " jawab Surya.
" Yang pasti dong pak, jadi kita bisa prepare " kali ini Ana yang bertanya
" Hmmmm oke. Kalian nantinya bayar per kepala maksimal seratus ribu rupiah. Tapi targetnya harus masuk ya "
" Beneran ini pak? Terus liburannya ke mana pak? " tanya Santi bersemangat.
" Iya saya janji. Nanti kita bahas lagi soal tujuannya. Oke, briefing nya saya akhiri. Kalian bisa mulai kerja " ucap Surya lalu melangkah keluar meninggalkan ruang meeting diikuti para marketingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
my name
ih...dasar jalang gatel
2024-05-31
1