"Makasih ya sayang udah bikin mas melayang, kamu memang bikin candu" ucap Surya sambil mengecup kening Dara yang terbaring disampingnya.
"Iya mas, udah sana mandi nanti kesiangan kamu. Aku mau siapin sarapan dulu" belum sempat Dara memakai bajunya, Surya sudah memeluk dan menciumi punggung Dara.
"Kita mandi bareng sayang, mas mau minta bekal biar tenang di kantor hehehe" selesai bicara Surya langsung membopong Dara ke kamar mandi.
Nia kesal mendengar sesuatu yang tidak pernah diharapkannya. Dengan bibir mengerucut dimatikannya panggilan telepon yang lupa dimatikan Surya.
"Mau pamer kemesraan ya, oke. Kamu akan menyesal karena selama ini mengacuhkan aku, tidak melirik aku sama sekali. Lihat saja, setelah ini pasti kamu akan jatuh dalam pelukan ku Surya" gumam Nia sambil menghapus makeup nya agar terlihat seperti habis dipukul oleh suaminya.
***
FLASHBACK
Nia sejak awal menjadi sekertaris Surya memendam rasa suka atau lebih tepatnya terobsesi. Nia sudah menikah dengan Darwin dan punya anak satu, tapi Nia sejak gadis tidak puas berhubungan dengan satu laki-laki dalam hidupnya. Sudah beberapa kali Nia ketahuan mengkhianati Darwin sejak mereka masih pacaran. Tapi Darwin selalu memaafkan karena bucin atau lebih tepatnya bodoh karena cinta. Nia pun menjadi besar kepala dengan selalu dimaafkan Darwin, saat Nia minta maaf dengan wajah memelas dan air mata buayanya.
Dan sekarang target Nia adalah Surya, karena di kantor Surya memang terkenal sudah ganteng, baik, ramah, sangat perhatian pada siapa saja apalagi Surya sudah mapan. Nia bertekad untuk memiliki Surya dan meninggalkan Darwin.
FLASHBACK OFF
***
"Ehh jagoan ayah sudah ganteng, mau sekolah ya" Surya menghampiri Lintang yang sedang memakai kaos kaki. Lalu Surya mencoba membantu Lintang memakai sepatu.
"Dedek bisa pakai cendili tau yah" Lintang dengan suara cadelnya menolak bantuan Surya memakai sepatu.
"Oke bos kecil" Surya hanya melihat Lintang sambil tersenyum bahagia.
"Wahhhh jagoan ayah beneran bisa pakai sepatu sendiri, hebat" puji Surya sambil tepuk tangan plok plok plok.
"Lintanggg hehehehe" celoteh Lintang dan tangan Lintang menepuk dadanya dengan bangga sambil tertawa lepas. Dara menghampiri dua laki-laki kesayangannya
"Wah lagi ngobrol apa nih sepertinya asik banget, bunda boleh gabung nggak nih?"
"Bunda kepo" ucap Lintang yang membuat Surya dan Dara tertawa melihat kelucuan anak mereka.
"Ya udah deh. Tapi sekarang kita sarapan dulu yuk, biar dedek kuat. Ayah juga harus berangkat, udah kesiangan nih. Yuk buruan kita sarapan" ajak Dara sambil menggandeng Lintang menuju ruang makan.
Surya, Dara dan Lintang akhirnya menikmati nasi goreng masakan Dara.
"Bunda, nanti bunda pulangnya malam nggak?" tiba-tiba Lintang bertanya disela-sela makan pagi mereka.
"Enggak sayang, bunda sore udah pulang kok. Ada apa dek?" tanya Dara heran dengan pertanyaan anak semata wayangnya.
"Dedek pingin main ayunan di taman" suara polos Lintang sambil menyuap nasi goreng dalam mulut kecilnya.
"Nanti main sama ayah juga ya, mau nggak?" Surya menawarkan diri karena hari ini sampai besok dia masih ada meeting di kantor cabang yang ada di kotanya.
"Ayah pulang?"tanya Lintang sambil menatap Surya. "Kamu nggak luar kota mas?" tanya Dara hampir bersamaan dengan Lintang.
"Wah kompak sekali ini bunda sama dedek tanyanya. Hari ini sampai besok ayah ada meeting di kantor cabang, jadi ayah pulang ke rumah terus bisa nemenin jagoan ayah main sampai puas" jelas Surya.
Wajah Lintang langsung terlihat bahagia sekali mendengar penjelasan Surya.
"Ye ye... asik, janji ya nanti main di taman" Lintang lalu menyelesaikan makannya dengan cepat, nampak sekali langit sangat bahagia saat tahu ayahnya tidak luar kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments