Selesai briefing Surya kembali masuk ruangan dengan sibuk menelpon tanpa menoleh ke Nia. Padahal Nia sudah memasang senyum termanisnya. Melihat itu Nia jadi kesal, bibirnya mengerucut sambil mengomel sendiri.
Tak berapa lama Surya keluar lagi masih sambil menelpon. Surya berhenti sebentar di dekat meja kerja Nia.
" Sebentar ya sayang. Nia, tolong kamu kerjakan ini. Kalau sudah kamu kirim ke email saya. tolong segera kamu kerjakan ya "
" Iya bapak. Bapak nanti balik kantor nggak? " tanya Nia dengan manja dan senyum termanisnya.
" Sepertinya saya nggak balik kantor Ni. Kalau ada berkas yang perlu saya tandatangani, tolong kamu taruh meja saya. Jangan lupa yang saya minta tadi Ni " Surya lalu berjalan meninggalkan Nia sambil melanjutkan ngobrol dengan Dara di telepon.
" Huft gimana aku bisa deketin kalau sering pergi - pergi gini. Aku harus gimana ya? Aku harus memikirkan sesuatu agar malam ini aku bisa ngedate dengan pak Surya " gerutu Nia sambil mengerjakan tugas dari Surya.
***
" Bapak maaf, bapak sedang sibuk? " tanya Nia di telepon.
" Ada apa Ni? " tanya Surya yang masih dengan Dito yang janjian dengan Bu Arini.
" Gini bapak, ini barusan Pak Hendi ngabarin kalau ketemuannya malam ini bisa nggak? Soalnya besok pak Hendi harus luar kota ada keperluan mendadak beberapa hari. Saya tadi sudah sampaikan ke pak Hendi kalau bapak sore ini ada janji, belum tahu selesainya jam berapa "
" Hhmmmm, harus hari ini ya. Coba tanya pak Hendi, beliau bisa jam berapa "
" Baik bapak " lalu Nia mematikan panggilan teleponnya.
" Ada apa Sur? " tanya Dito yang mendengarkan percakapan Surya di telepon.
" Itu pak Hendi yang janji ketemuan lusa, minta malam ini. Soalnya besok dia harus luar kota ada keperluan mendadak beberapa hari bos "
" Ya coba kamu atur "
" Pak Hendi juga ambil di tempat bapak? " tanya Bu Arini yang juga kenal pak Hendi.
" Iya Bu " jawab Dito dan Surya bersamaan.
Ponsel Surya bernyanyi, Nia yang menelpon "Ya gimana Ni" tanya Surya.
" Bapak, pak Hendi bisanya pukul 19.30. Gimana bapak? "
" Kalau jam tujuh kira - kira bisa nggak Ni "
" Hmmm tadi sih pak Hendi bilang antara jam tujuh sampai setengah delapan, gitu bapak. Berarti kalau jam tujuh, bisa sepertinya bapak "
" Ya sudah tolong kamu bilang ke pak Hendi jam tujuh ya "
" Asiyapp bos ku, makasih bapak " Nia menutup obrolan dengan senyum penuh arti.
Nia sengaja minta tolong pak Hendi untuk memajukan pertemuan dengan Surya makam ini. Nia beralasan karena pak Surya lusa mau memberi surprise istrinya. Tapi Nia minta tolong nanti kalau ketemu dengan Surya tidak usah membahas soal berubahnya jadwal pertemuan mereka. Langsung saja ke inti pertemuan mereka. Soalnya Nia sudah janji nggak akan membocorkan rencana surprise Surya buat istrinya, nanti kalau dibahas takutnya Surya malu dan marah ke Nia.
" Yes, semoga sesuai rencana. Nanti hampir jam tujuh aku baru hubungi pak Surya lagi. Sekarang saatnya aku mempercantik diri buat acara ngedate tipis - tipis dengan ayang bebeb yang ganteng hehehehe " gumam Nia sambil mengeluarkan tas makeup nya. Lalu Nia melangkah menuju toilet untuk merapikan makeup nya. Nia benar - benar semangat, dan yakin rencananya akan berhasil.
" Wah kamu mau langsung ngedate sama suamimu Nia? " tanya Ratih yang keluar dari toilet melihat Nia sedang dandan.
" Hehehe.... Enggak mbak Ratih. Ini saya lagi coba skincare baru. Katanya tiap empat jam sekali harus dibersihkan lalu pakai baru " alasan Nia sambil cengar - cengir.
" Oohhh ... Aku duluan ya Nia " Ratih pun langsung keluar setelah mencuci tangannya di wastafel.
" Iya mbak " sahut Nia sambil melanjutkan dandannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
my name
semoga aja surya kuat iman ngadepin ulat bulu bikin gatel gatel aja
2024-05-31
1