Vey dan Tio keluar kantin, tanpa sengaja Tio melihat Iren dengan laki laki yang membuat sahabatnya kembali murung. Tio, menyapa Iren saat dirasa mereka bersamaan keluar kantin. Vey, seketika itu menyapa Iren dengan senyuman khasnya, keheningan itu kembali terulang lagi, hingga, Vey memilih untuk tak berbicara dan melanjutkan jalannya lebih cepat lagi. Tio, sudah memasuki kelas lebih dulu, karna langkah Tio sangat panjang hingga, Vey harus sedikit berlari untuk bisa menyamai langkah laki laki itu.
Setibanya, mereka dikelas Wildan yang melihat Vey sudah datang menggeser tubuhnya untuk, pindah kebangku yang sebelumnya Vey tempati. Vey, pun tidak ambil pusing dengan itu, dia malah senang karna berada dibungkus yang ditempati oleh Wildan.
Ceritanya Wildan tuker tempat duduk yah sayang😊😊.
Bu Sulis, memasuki kelas hanya sekedar memberi tau mereka bahwa jam pelajaran kedua kosong. tapi murid murid tetap diharap tenang dan tidak keluar keluar kelas. Setelah kepergian bu Sulis, murid murid lainnya sudah mulai memporak porandakan kelas itu, ada yang melempar lempar kertas, ada juga yang menyibukkan diri dengan membaca ataupun bertukar pikiran tentang pelajaran sebelumnya.
Aku, yang melihat mereka seramai itu pun juga ikut tersenyum senang, karna dikasih kesempatan lagi untuk melanjutkan istirahat, meskipun tidak diperbolehkan keluar kelas itu sudah cukup membuat mereka senang.Aku, menyibukkan membaca buku pelajaran yang dijam kedua ini kosong.Sejenak, ku tengokkan kepalaku untuk sekedar melihat teman disampingku.Dia, masih sama dengan kediamannya, sangat datar dan dingin.
"Separah itu kah masalah mereka, hingga tak ada tegur sapa dari mereka!".menggidikkan bahunya dan Vey memilih untuk melanjutkan membaca. Meskipun sangat gaduh tak membuat Vey terganggu melihat tingkah teman temannya.
Hingga,tanpa sengaja salah satu dari mereka melempar gumpalan kertas yang mengenai Wildan.Semuanya tiba tiba diam dan tak ada yang berani mengucapkan sepatah katapun.Hening, seketika yang aku rasakan dan aku mencoba melihat Wildan yang menggenggam gumpalan kertas itu.Entah, dia marah atau kesal tidak ada yang tau,tapi kemudian ada suara yang memecah keheningan itu.
"Maaf, Wil, aku tak sengaja melempar kertas itu kekamu."dengan rasa takut murid laki laki itu meminta maaf. Tak ada kata yang keluar dari mulut Wildan, yang ada hanya keheningan dan senyap.
"Sudah, sudah!"ucapku memecah ketegangan diantara mereka.Kemudian, mereka semua kembali ketempatnya masing masing.
"Setakut,itu mereka pada kediaman Wildan!" batin Vey,masih terus memandang Wildan.
Rasa ingin taunya semakin membuat dirinya bingung harus bertanya langsung.Tapi apalah daya, dia hanya murid baru yang baru sehari mengenal mereka, apalagi Wildan, semenjak dikantin itu sampai sekarang di masih sangat betah dengan diamnya.Bahkan, Tio pun tk berani menegur.
"Ternyata, murid murid sekolah ini penuh dengan kejutan!"senyum Vey tanpa sadar.
Dari samping tempat duduk Vey, Tio masih memperhatikan Wildan dengan rasa sedihnya.
"Apa, yang harus aku lakukan Wil, melihatmu seperti ini membuatku merasa bersalah." tertunduk sedih.
Ku beranikan diriku menepuk pundak laki laki disampingku.
"Wil,kamu tau gak sama soal ini, aku masih bingung nih!"teguh Vey,memukul pundak Wildan.Laki laki yang ditegur pun menolah dengan kedatarannya, yang membuat Vey jadi merinding.
"Serem banget tuh muka!"batin Vey.
"Emm,,,maaf!aku salah nanyak yah?"tanyak Vey, kikuk dengan tatapan angker Wildan.😊😊
"Ah,,,,bodoh!merutuki dirinya sendiri.
"Mending, aku diam ajalah daripada kena sembur!".seketika itu, Vey, tidak berani menengok kearah Wildan yang masih menatap Vey dengan menautkan kedua alisnya.
Sebenarnya,Vey sangat tidak menyukai suasana seperti ini, dia lebih suka suasana yang gaduh seperti tadi. Tapi, situasi saat ini tidak mendukung, senyap, hening, seperti kelas kosong tanpa murid satu pun. Kelas lainnya terdengar gaduh dan sesekali terdengar tawa riang mereka.
Candaan seperti kelas lain yang aku harapkan,bukan keheningan ini yang membuat bulu kudukku berdiri tanpa diminta. Ingin, mencoba mencairkan keadaan ini tapi rasa takut pun mendominasi pikiranku. Akhirnya, mereka memilih membaca sambil menunggu bel pulang sekolah berbunyi.
NOTES:SUATU MASALAH TIDAK AKAN PERNAH SELESAI, JIKA HARUS SALING MENGHINDAR.
Hah. ,,,,,jadi penulis itu bener bener pusing guys,😊 😊 tapi aku suka,jiwa kekepoanku merajalela lebih dalam lagi menjadi penulis.SEMOGA bisa terus lanjut deh😊😊😊😊.
Bantu LIKE guys,
Bantu SARAN pula.
Dan jika berkenan bantu VOTE juga😊,yah meskipun sedikit tak apa😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
MI'sweet
Ku hadir... semangat kak
2020-09-14
0
Mutie Cutie
semangat..
2020-09-04
2
Mutie Cutie
bagus thor... semangat kadang menghindar lebih baik dari pada bertengkar.
2020-09-04
2