Bunda dan Apa Vey melanjutkan jalannya menuju rumah yang didepan jalan itu. Memberi salam dan menuju kedapur untuk meletakkan semua belanjaan yang telah dibeli. Didapur sudah ada mbg Asri yang sedang membersihkan penggorengan.
Melihat belanjaan yang dibawah oleh bunda, mbg asri mengambil beberapa sayuran dan ikan. Bunda dan papa Vey, setelah dari kamarnya mereka menuju kekamar Vey yang masih tertutup. Gelap itu yang didapatkan saat mereka mulai memasuki kamar putrinya. Mbg Asri sengaja tidak membuka tirai jendela, agar Vey tertidur lebih lama lagi. Karna, mbg Asri melihat wajah Vey yang pucat dan tertidur dengan lelap.
Papa Vey menuju jendela kamar untuk membuka kelambu putih itu, nampak sinar matahari yang ingin menembus kaca jendela kamar Vey. Bunda yang sudah terduduk disamping Vey pun mencoba membangunkan putri kesayangannya itu. Terlihat wajah pucat Vey, dan mata yang masih terpejam membuat bunda merasa heran. Hingga akhirnya punggung telapak bunda memegang pipi Vey yang terasa panas.
Seketika, bunda melihat kearah papanya Vey, sang papa yang dilihat pun langsung berjalan menuju Vey dan memegang pipi anaknya. Suhu badan Vey tidak seperti biasanya, dan wajah pucat itu. Bunda dan sang papa terlihat panik, mbg Asri yang baru tiba membawa semangkok bubur pun terlihat terkejut mendapati bunda menangis.
"Ada apa, ini bun?" Tanya mbg Asri meletakkan bubur ayam disamping tempat tidur Vey.
"Badan Vey, demam mbg Asri!" tangis sang Bunda pecah.
Papa Vey, meamnggil seorang dokter yang dekat dengan rumahnya. Tak mnunggu waktu lama, dokter yang ditelfon papa Vey pun datang. Dengan segera sang tuan rumah membukakan pintu dang mengajak dokter itu langsung menuju kamar sang anak.
Disana terlihat sang bunda yang memeluk erat mbg Asri masih sama dengan deraian air mata. Dokterpun memeriksa keadaan Vey, depresi yang Vey alami dulu kembali kambuh lagi. Mereka semua sudah menduga itu, karna, apa yang dialami Vey kemaren sama halnya waktu Vey tau kabar meninggalkannya sang kakak.
Dokter itu pun memberikan nomer temannya yang bisa membantu depresi Vey ini. Dokter itu kemudian berpamitan untuk undur diri, sebelum pergi dokter itu menyarankan Vey agar dibawah kerumah sakit biar mendapatkan penanganan yang lebih lanjut lagi.
Akhirnya, setelah meminjam mobil tetangganya, Papa, Bunda dan mbg Asri segera membawa Vey kerumah sakit. Tetangga yang melihat kondisi Vey pun merasa kasian. Karna, Vey terbilang anak yang periang, baik, suak menolong, tapi mereka semua saat ini ikut merasa sedih.
Sesampainya dirumah sakit terdekat Vey langsung dibawah keruangan UGD. Vey, masih memejam kan matanya seperti sedang tertidur. Diluar ruangan sang Papa masih memeluk istrinya untuk menguatkan dan meyakinkan semuanya akan baik baik saja. Mbak Asri meminta ijin kedepan untuk membelikan teh hangat untuk Papa dan Bundanya Vey.
Tak lama, dokter yang menangani Vey pun keluar, Vey harus melakukan rawat inap selama 3 hari. Jika, selama 3 hari itu Vey tidak kunjung sadar, Vey akan dirujuk kerumah sakit besar dikota. Mendengar penuturan dokter itu, bunda Vey semakin kencang menangis.
"Tenang yah, Bun, Kita harus bantu Vey bangkit lagi, kita doakan agar Vey cepat sadar." Sejenak sang bunda mendongakkan wajahnya agar bisa melihat jelas wajah suaminya yang terlihat tegar namun sebenarnya, dia pun merasa ketakutan.
Mbg Asri yang melihat sang Bunda menangis kencang mempercepat jalannya untuk segera sampai disana. Mbag Asri memberikan segelas teh hangat itu kepada Papa dan Bundanya Vey. Penolakan yang mbg Asri dapatkan, tapi dengan bujukan sang suami akhirnya Bunda mau meminum teh hangat itu.
Didalam ruangan yang besar itu, terlihat Vey yang lemah tergeletak tak bergerak membuat siapa pun yang melihatnya merasa sedih. Vey, yang biasanya penuh canda tawa kini harus tergeletak lemah diatas bangkar rumah sakit. Sekejap, Vey mencoba membuka kedua matanya. Setelah pandangannya sempurna, Vey, mencari keberadaan sang Bunda dan Papanya.
"Bunda, Papa, mbg Asri!" Teriak Vey dari dalam. Mereka semua yang mendengar teriakan Vey pun bergegas masuk kedalam kamar, terlihat Vey sudah terduduk dan menangis kembali. Rasa takut yang menyelimuti Vey saat ini, bukan rasa takut karna berada diruangan putih itu. Tapi, rasa takut yang dialami Vey itu sebenarnya rasa takut akan trauma jika berada dirumah sakit.
Bunda langsung memeluk Vey untuk menenangkannya.
"Ssssttt,,,, tenang yah nak, kita semua ada disini kok!". Ucap sang Bunda.
" Vey, mau pulang Bun, Vey, gak mau disini." Pinta Vey,
"Sayang, satu hari ini saja yah Vey tinggal disini. Kalau dirumah Vey tidak mendapatkan cairan infus nak?" Bujuk sang Papa.
"Pokoknya, Vey mau pulang sekarang. Vey gak mau disini Pa? Vey, takut?".Tangan Vey semakin keras dan memancing dokter yang sedang melewati ruangan Vey pun masuk untuk melihatnya.
"Dok, apa boleh anak kami pulang sekarang?". Dokter itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa pak, karna depresi yang anak bapak alami saat ini sangat berat. Apa sebelumnya, anak bapak juga pernah emngaalmi hal serupa." Tanya dokter psikologi itu.
"Iya, dok, Vey mengalami depresi saat mengetahui teman sekaligus sosok kakak meninggal karna kecelakaan. Dan semenjak itu Vey, jadi histeris dan malamnya badannya tiba tiba demam. Dan, sebenarnya Vey, sangat trauma dengan rumah sakit.
Dokter yang mendengar penjelasan orang tua pasiennya sudah tau betul dengan kondisi pasien saat ini. Vey terus menangis ingin pulang, meronta ingin melepaskan selang infus yang tertanam dipunggung tangannya itu. Seketika, dengan terpaksa dokter dan suster itu memberikan suntikan obat tidur kepada Vey,
Akhirnya Vey bisa tertidur kembali, saat obat tidur itu sudah merasuk. Dokter itu meminta maaf jika lancang menyuntikkan obat itu kepada anaknya. Mereka mengangguki perlakuan dokter dam suster itu, demi kebaikan sang buah hati saat ini Mereka harus rela Vey tertidur untuk sepanjang malam ini.
"Semoga, Mbak Vey besok sudah membaik." batin mbg Asri, menatap sendu wajah cantik itu.
Hanya sekedar mengingatkan Likenya😊.
Untuk saat ini tidak ada NOTES nya yah.
kalok tidak ada halangan saya mencoba up tiap hari yah.
happy reading guys😘😘
selamat malam semuanya, doakan Vey cepat sembuh dari dpresinya yah😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Erorr
Notenya abis
2022-04-25
1
❣️y@ni❣️
ka yeva kejam bikin aku beruray air mata sampai"" dikatain td cengegesan skrng mewek 😭😭😭😭😭😭😭
2020-07-28
1
𝚊𝚛𝚞𝚗𝚒𝚔𝚊
huaaa ka yevha novelnya bagus banget
sampe2 aku nangis di buatnya😢😢
2020-07-27
1