Lelaki tua itu tersenyum lagi dan melepaskan tangannya dari bahu Haoyu.
"Bagus, kalau begitu mari kita mulai. Mulai hari ini dan seterusnya, bersama-sama, kita akan menghadapi tantangan yang ada di depan dan berjuang menuju surga." Kata si lelaki tua itu sambil membelai janggutnya yang panjang.
Dia sepertinya sangat puas dengan kinerja Haoyu, dia bahkan mulai memikirkan hal-hal menarik yang akan dia lakukan bersama Haoyu sebagai guru dan murid di masa depan.
Namun sedikit kebingungan masih tersirat di wajah Haoyu yang polos, "Sebelum itu, bisakah kamu memberitahuku siapa dirimu yang sebenarnya, kakek?"
Lelaki tua itu berhenti sejenak sebelum berbicara lagi, sedikit senyuman di wajahnya.
"Aku sebenarnya memiliki banyak nama di setiap semesta yang berbeda, namun kebanyakan dari mereka sering memanggilku Sage of Cultivation, aku adalah makhluk abadi yang telah melampaui alam fana. Aku adalah salah satu makhluk paling kuat di surga, dan aku telah mengawasi dunia manusia dan dewa selama ribuan tahun. Tugasku adalah membimbing dan melindungi para Kultivator terpilih, dan membantu mereka di sepanjang jalan menuju kejayaan."
Haoyu sedikit terkejut, mengetahui orang yang berdiri di depannya saat ini adalah entitas yang menyamai dewa. Namun, itu tidak membuatnya goyah sedikitpun.
"Jadi apakah aku juga adalah Kultivator terpilih?"
Sage of Cultivation menganggukkan kepalanya, "Kamu telah terpilih sebagai salah satu dari sekian banyaknya kultivator yang aku bimbing selama bertahun-tahun, nak Haoyu. Kamu memiliki potensi, kemauan, dan tekad untuk menjadi Kultivator Sejati." Dia menatap Haoyu dengan pancaran sinar tajam di matanya, seolah menantang Haoyu secara langsung untuk mencapai tingkat kehebatan tersebut.
Haoyu merasa seolah-olah baru saja diberikan beban yang sangat berat di pundaknya, namun itu tidak akan membuat anak berkemauan keras sepertinya gentar, "Sekarang apa yang harus aku lakukan?"
Sage of Cultivation tersenyum lagi, lelaki tua itu kemudian menunjuk sekeliling ruangan tempat mereka berada sekarang, "Ruangan ini adalah tempat perlindungan sementara yang aman bagi para Kultivator terpilih yang aku bantu bimbing dan ada lebih dari ini. Karena seperti yang aku katakan, kamu bukan satu-satunya yang aku bimbing. Di sini, kamu aman dari bahaya Dunia Luar, dan kamu mendapatkan perlindunganku. Sekarang sudah waktunya kamu berjalan keluar dan memenuhi takdirmu, nak Haoyu."
"Apakah aku bisa kembali ke sini jika aku pergi sekarang?"
Sage of Cultivation tersenyum sekali lagi mendengar pertanyaan Haoyu.
"Kamu dapat kembali ke ruangan ini kapan pun kamu mau. Akan tetap aman dan damai bagimu untuk berlatih dalam isolasi. Ruangan ini akan menjadi tempat yang aman bagimu untuk beristirahat dan mengisi ulang energi Qi-mu. Aku akan selalu melindungi kamu di dalam ruangan ini."
Sekarang itu terdengar semakin menarik, Haoyu memiliki ruangan dimana dia bisa memulihkan tenaganya dengan aman, cocok untuk berlatih teknik dan juga berfungsi sebagai tempat berlindung yang dapat di akses kapanpun (bahkan dalam kondisi krusial sekalipun).
"Bagaimana caranya aku mengakses ruangan ini?" Haoyu menanyakan poin yang bagus.
Sage of Cultivation kembali menjawab, "Simpel, bayangkan saja ruangan ini dalam pikiranmu, dan kamu akan muncul di dalam dindingnya. Kekuatanmu sebagai seorang kultivator terpilih akan memberikan akses ke ruangan ini kapan pun kamu mau. Sebagai tempat berlindung sementara, ruangan itu tidak dapat diserang oleh kekuatan eksternal."
"Kamu akan aman selama kamu ingin tinggal, dan pergi saat kamu membutuhkannya. Ruangan ini akan selalu ada di sini untuk kamu kembali jika kamu mau. Dan aku juga akan selalu berada di sini jika kamu ingin di ajari sesuatu, yah, tapi bukan berarti aku juga akan mengajarkan semuanya padamu. Aku akan bertindak sesuai kehendak takdir."
Haoyu mengangguk mengerti dan sangat bersyukur, mengetahui bahwa ruangan ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Namun, aku juga merasa sedikit bersalah karena hanya aku seorang yang memiliki akses ke ruangan ini.
Bagaimanapun, Haoyu adalah seorang anak yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri, dia ingin semua keperluan orang-orang terpenuhi.
Paling tidak, aku ingin murid yang kesulitan berkultivasi diberikan tempat berlatih dan berlindung dengan cara ini.
Namun setelah semua, tidak ada lagi yang bisa dia katakan sekarang. Dan tidak mungkin baginya untuk meminta lebih kepada lelaki tua itu.
"Terima kasih, bolehkah aku pergi sekarang?"
"Tentu. Dunia menunggu, dan ada takdir yang harus kamu penuhi. Pergilah sekarang dan buatlah ceritamu dikenang di dunia Kultivasi. Aku akan selalu berada di dekatmu, mengawasi kemajuanmu. Ingat, kamu mendapat perlindungan dan bimbinganku di ruangan ini. Pergilah maju dengan keyakinan dan kemauan yang kuat."
Haoyu menyadari bahwa pandangannya menjadi kabur saat lelaki tua itu, Sage of Cultivation berbicara, dan dia tampak tertarik ke sisi yang berlawanan, namun dengan lembut.
Seolah-olah aku bisa pingsan kapan saja dan aku tidak bisa melawan sampai aku benar-benar menutup mata...
Detik berikutnya, sinar matahari pagi yang cerah memasuki ruangan, dan Haoyu terbangun. Matahari terasa hangat dan terasa nyaman di kulit Haoyu. Suara murid luar di halaman depan bergema di luar, dan dari jendela di samping tempat tidurnya, Haoyu dapat melihat beberapa murid luar berjalan menuju lapangan latihan.
Aku sudah kembali ke dunia nyata...
Haoyu kemudian ingin memastikan bahwa apa yang dia lihat sebelumnya bukan hanya mimpi, dia lantas hendak mengakses ruangan itu lagi dengan metode yang sudah dijelaskan oleh lelaki tua itu padanya.
Dan... Pumm, dia benar-benar berhasil kembali ke ruangan itu. Di sana dia melihat lelaki tua itu lagi dengan senyuman di wajahnya.
"Ah, aku minta maaf! Aku hanya ingin mencoba mengakses ruangan ini dan melihat apakah itu nyata atau tidak." Kata Haoyu menunduk kepada lelaki tua itu.
Lelaki tua itu melambaikan tangannya, masih dengan senyumannya, "Tidak apa-apa, tidak perlu minta maaf. Semuanya juga melakukan hal yang sama sepertimu, tapi sekarang kamu benar-benar harus kembali ke dunia nyata atau kamu akan terlambat."
Haoyu mengangguk dan memberi salam perpisahan, setelah itu dia pun kembali ke dunia nyata.
Tanpa membuang-buang waktu lagi, Haoyu bangkit dan berjalan ke lemari, di mana satu set jubah murid luar digantung. Dia segera mengganti pakaian tidurnya dan mengenakan jubah murid luar.
Jubah tersebut memiliki desain jubah murid luar standar, dengan atasan putih dan celana hitam. Jubahnya terasa ringan di kulit Haoyu dan pas dengan nyaman.
Haoyu kemudian berjalan ke halaman utama tempat para murid luar berjalan-jalan, berbicara dan bersiap untuk sesi latihan harian mereka.
Murid luar laki-laki yang tinggal di asrama menyambut Haoyu dengan senyuman dan olok-olok ramah. Murid dalam ke atas sedang sibuk berlatih seni bela diri atau bersiap untuk sesi mereka juga.
Sekte adalah tempat yang sibuk, di mana setiap orang sibuk meningkatkan kultivasi dan pelatihan mereka di pagi hari.
Saat Haoyu melihat sekeliling, dia melihat satu-satunya teman dekatnya melambai dan memanggil namanya.
"Haoyu! Kemari!" Teriaknya.
Haoyu tertawa dan tersenyum lebar, "Chen!"
Sepertinya sahabat Haoyu, yang bernama Chen itu berusaha menarik perhatiannya.
Haoyu dapat melihat bahwa Chen memiliki beberapa teman murid luar lainnya, tetapi matanya secara khusus terfokus pada Haoyu seorang.
Terlepas dari semua itu, Haoyu juga memperhatikan ada sekelompok gadis murid luar di sekelilingnya melihat kearah Haoyu sambil saling berbisik. Haoyu tidak yakin dengan apa yang mereka bicarakan, tetapi sepertinya mereka membicarakannya secara spesifik. Mereka semua juga tampak sangat cantik, dan tampak seumuran dengan Haoyu.
Sementara itu, Chen sepertinya memasang ekspresi khawatir di wajahnya saat dia memberi isyarat pada Haoyu untuk mendekat.
Haoyu pun mendekati Chen sesuai isyaratnya dan segera setelah itu Chen langsung meraih lengan Haoyu dan menariknya ke tempat yang lebih tenang di mana mereka berdua dapat berbicara secara pribadi.
Terlihat keheranan dengan tingkah aneh sahabatnya itu, Haoyu pun bertanya, "Chen? Ada apa?"
Chen menatap Haoyu sejenak, seolah mencoba menemukan kata-kata yang tepat.
Dia merendahkan suaranya lebih jauh lagi dan berbicara dengan berbisik.
"Gadis-gadis yang melihatmu... mereka semua membicarakanmu."
Haoyu memiringkan kepalanya dengan wajah polos, "Menurutku juga begitu...? Memangnya apa yang mereka bicarakan di belakangku?"
Chen sedikit ragu-ragu, "Mereka membicarakan... penampilan fisikmu. Bukan sesuatu yang memalukan, tapi mereka membicarakan betapa menariknya penampilanmu... dan mereka membicarakan siapa yang berpeluang menjadi pacarmu..."
Wajah Haoyu seketika menjadi sedikit merah saat dia berkata, "B-benarkah? T-tapi usia kita masih 13 tahun, bukankah terlalu dini untuk memikirkan pacaran di umur segitu?"
Chen menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu masih terlalu polos... ini bukan masalah umur! Semua orang mengagumi penampilanmu. Bahkan beberapa murid dalam membicarakanmu. Ini agak tidak biasa karena kamu masih murid luar baru yang rendah."
Tiba-tiba Haoyu melihat bayangannya di genangan air di dekat mereka. Haoyu menyadari bahwa dia pasti sangat menarik, karena bahkan murid dalam pun membicarakannya.
Sementara itu Chen memandang Haoyu dengan ekspresi geli, seolah-olah dia terkejut dengan betapa menariknya Haoyu sebenarnya.
Dulu, Haoyu di pungut dari hutan, pada saat itu kondisinya sangat mengenaskan, dia kurus, kering, dan kotor, semua orang terlihat prihatin terhadap kondisinya. Namun setelah di bawa ke Sekte dan diberikan perawatan yang layak, Haoyu perlahan berubah menjadi laki-laki yang sangat tampan.
"Aku cukup bingung sekarang setelah kamu menyebutkannya, Chen, apa yang harus aku lakukan dengan mereka?" Haoyu tanpa adanya perasaan sombong di hatinya, meminta saran pada sahabatnya, Chen.
Akan tetapi Chen malah terkekeh dan menatapnya dengan ekspresi nakal, "Itu agak rumit," katanya. "Seperti yang mungkin kamu ketahui, gadis murid luar bisa sangat kompetitif, jadi kebanyakan dari mereka akan senang menjadi pacarmu. Mereka mungkin akan memberimu petunjuk halus, atau mereka mungkin langsung mengambil tindakan. Masalahnya adalah hal ini menyebabkan konflik karena banyak gadis murid luar yang sepertinya menyukaimu."
Setelah mendengar keadaan mungkin tidak akan terkendali, Haoyu menjadi murung, "Tapi aku tidak ingin semua orang bertengkar hanya karena aku."
Bagi Haoyu yang ingin semua orang bisa hidup rukun, itu sudah pasti masalah besar baginya. Terutama (meski ini memang tidak dapat disebut seperti itu), jika akar permasalahannya adalah dirinya sendiri.
Chen meletakkan tangannya di bahu Haoyu dan tersenyum penuh simpati.
"Jangan khawatir, itu bukan hal yang buruk. Semua orang menyukaimu, dan itu berarti kamu akan memiliki beberapa calon pacar yang bisa kamu pilih pada akhirnya. Kebanyakan orang tidak memiliki kemewahan untuk memiliki begitu banyak gadis cantik yang menyukai mereka sekaligus. Anggap saja itu sebagai pujian dan nikmatilah untuk saat ini, oke?"
Meskipun masih belum menyelesaikan masalahnya, setidaknya Haoyu merasa sedikit lebih baik, "Ya... mungkin aku akan mencobanya?"
Entah kenapa Chen semakin bersemangat, dia dengan penuh dukungan menepuk-nepuk kedua bahu Haoyu.
"Itulah semangatnya! Tenang saja dan lihat apa yang terjadi. Kamu bahkan mungkin menemukan seseorang yang spesial di antara gadis-gadis ini. Ingat, situasi seperti ini tidak terjadi pada semua orang. Bersenang-senanglah dan nikmatilah selagi masih ada!"
Haoyu menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan Chen, "Tidak, aku tidak bermaksud terlalu memikirkannya, untuk saat ini, mungkin aku akan lebih fokus meningkatkan kekuatanku."
Chen menarik tangannya dari bahu Haoyu dan balas dengan menganggukkan kepalanya tanda mengerti, "Yah, itu juga keputusan yang masuk akal. Di dunia yang kejam ini, Kultivasi-mu adalah hal yang paling penting, dan hal semacam ini dapat dengan mudah mengalihkan perhatianmu dan menjauhkanmu dari pengejaran surga."
Dimana pun dan kapanpun, Chen selalu ada untuk mendukung Haoyu, ini membuat Haoyu selalu merasa lebih aman jika dia bersama Chen. Dia bersyukur memiliki sahabat seperti Chen.
Haoyu tersenyum lebar, "Ya aku mengerti!"
"Bagus, kalau begitu kamu tahu apa yang harus kamu fokuskan. Ayo berlatih. Kita punya latihan baru khusus yang diterima dari petinggi kemarin, dan kita harus berlatih bersama."
Sekte ini memiliki pelatihan standar dengan bimbingan instruktur yang dipekerjakan di setiap sesi latihan, biasanya sekte lain juga sama.
Sesi latihan terbagi menjadi 3, sesi latihan pagi, siang, dan sesi latihan terbuka di sore harinya (dimana para murid diijinkan menjalani latihan sendiri atau keluar dari sekte untuk melakukan kegiatan lainnya).
Juga, sering sekali para petinggi sekte membuat sesi latihan khusus untuk menambah porsi latihan para murid di pagi hari hingga siang hari. Biasanya, orang yang akan menjadi instruktur dalam sesi latihan khusus adalah para murid tetua langsung (kasta murid tertinggi di sekte).
Haoyu semakin tidak sabaran, "Maka ayo kembali."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
schianthus
sayangnya kita ga bisa ngontrol apa yang dirasakan oleh orang lain. entah itu rasa iri, benci, suka, ataupun perasaan lainnya.
2024-01-26
1
schianthus
pasang tampang emotionless aja, biar pada kabur gara-gara takut.
2024-01-26
0
schianthus
fokus belajar, nak (walaupun gua sendiri baru otw 15 tahun wkwk).
2024-01-26
0