What Is Love?

Devon turun dari kudanya dan mengusap Gregor dengan sebelah tangannya. Pria itu pun menatap ke belakang dan melihat John yang masih duduk di pagar pembatas pekarangan sambil menatap kearahnya.

Devon mengikat Gregor dan melangkah kearah John. John menatap Devon dan tersenyum pelan sambil memberikan sebotol air mineral,

"Ini, minumlah, anda sudah berkuda selama satu jam lebih" ucap John.

Devon menerima botol mineral itu dan duduk di samping John sambil meneguk minumannya. John menatap Devon dan menghela nafasnya pelan,

"Kurasa suasana hatimu sedang tidak baik" ucap John yang mulai berbicara tidak formal seperti sebelumnya pada Devon.

Devon menyimpan botol nya dan menatap ke depan dengan tatapan dinginnya,

"Ya, seperti yang kau lihat" balas Devon dengan malas.

John mengambil selembaran kertas yang sebelumnya di buang oleh Devon,

"Apa karena ini??" tanya John.

Devon menatap kertas selembaran itu dan membuang wajahnya dengan malas,

"Itu salah satunya" jawab Devon singkat.

John pun menatap selembaran itu dan tersenyum pelan,

"Ini terlihat tidak buruk.. Siapa tau saja, kau bisa bertemu dengan cinta sejatimu" ucap John yang di tanggapi senyuman ketus Devon.

"Cinta sejati?? Bullshit!" ucap Devon tajam.

"Aku tidak percaya dengan cinta sejati.. Dan lagi, orang-orang yang akan ikut sayembara itu pasti hanyalah seorang putri dari kerajaan-kerajaan lain yang mencari keuntungan untung memperkuat kerajaan mereka. Ditambah lagi, mereka semua pasti hanya menatap rupaku dan kekayaan keluargaku saja" lanjutnya dingin.

John terdiam sejenak dan tersenyum pelan,

"Tidak juga.. Siapa tau, ada salah satu diantara mereka yang benar-benar tulus dan membuatmu jatuh cinta, tidak ada yang tau bukan??" ucap John.

Devon mendengus pelan dan tidak percaya dengan ucapan John,

"Membuatku jatuh cinta?? Itu terdengar mustahil" balas Devon sinis.

John menatap Devon dan menggeleng,

"Tidak ada yang mustahil Devon.. Setelah kau mengalaminya, kau baru akan sadar betapa mudahnya pesona seseorang yang spesial itu membuatmu bertekuk lutut dan tak berdaya" ucap John sambil menatap langit malam dengan tatapan penuh arti.

Devon menatap John dan menelisik wajah pria itu,

"Kau tidak pernah berbicara seperti ini sebelumnya, apakah kau sedang mengalaminya??" tanya Devon yang membuat John langsung terdiam dengan jantung yang berdegup.

Pria itu terdiam sejenak dan tersenyum pelan,

"Mungkin" jawab John yang membuat Devon menyeringai pelan.

"Cih.. pantas saja wajahmu terlihat berbeda sejak tadi" ledek Devon sambil meneguk kembali minumannya.

John hanya tersenyum dan kembali menatap langit malam yang di penuhi dengan bintang-bintang,

"Saat aku membawa Gregor ke sungai.. Aku bertemu dengan seorang gadis yang membuatku terpesona" ucap John dalam.

Devon hanya diam dan meneguk minumannya lagi dengan tidak terlalu tertarik,

"Kurasa.. aku sedang jatuh cinta" lanjut John yang membuat Devon mendengus mengejek.

"Jatuh cinta?? Memangnya kau tau bagaimana rasanya jatuh cinta??" tanya Devon datar.

John terdiam beberapa saat dan tersenyum sambil menyentuh dadanya,

"Jatuh cinta itu, rasanya seperti dentuman di dada yang mengejutkan namun terasa menyenangkan dan membuatmu candu. Ada rasa hangat yang menjalar ke seluruh tubuh dan magnet yang menarik bibirmu dan membuat bibirmu selalu menyunggingkan senyuman tanpa kau sadari" ucap John dalam.

"Lalu, rasa rindu yang menyiksa saat kau tidak bisa melihatnya. Bayangan wajahnya akan berputar-putar di kepalamu. Dan.. Yang kau inginkan saat itu hanya dapat melihatnya kembali dan berharap bisa memeluk tubuhnya" lanjut John lagi sambil menatap langit dengan dalam.

Devon terdiam sejenak dan tersenyum mencemooh,

"Terdengar sangat mengerikan" sahut Devon datar sambil berdiri dari duduknya.

John menatap Devon dan tersenyum pelan,

"Ck.. Kau hanya belum merasakannya saja Devon. Jika kau sampai merasakannya nanti, kau tidak akan berani meledekku" ujar John.

Devon hanya menghela nafasnya dan menatap John,

"Aku akan mengabulkan apapun yang kau minta jika sampai aku merasakan hal mengerikan itu. Sudahlah, aku pergi. Tolong rawat Gregor dengan baik" ucap Devon berpamitan sambil mengangkat sebelah tangannya dan berlalu pergi.

John menatap punggung Devon dan menghela nafasnya pelan,

"Aku akan menyumpahinya agar dia merasakan apa yang aku rasakan sekarang" ucap John pelan.

Setelah itu ia pun berdiri dan membawa Gregor menuju kandangnya,

"Ayo kawan, waktunya istirahat" ucap John membawa Gregor pergi.

Hari terus berlalu, sudah dua hari ini Mery hanya berjalan tak tentu arah dan belum melihat segerombol pengawal kerajaan yang ingin menculik wanita-wanita di desa. Mery bahkan sudah melewati beberapa desa dan tidak melihat keberadaan pengawal-pengawal itu.

Mery sudah cukup dekat menuju ke istana, namun sayangnya, ia hanya dapat melihat bangunan megah itu dan tidak bisa masuk ke dalamnya untuk menemukan sang ibu,

"Huh.. aku harus kemana lagi?? Aku sudah sangat lelah dan lapar" ucap Mery sambil menyentuh perutnya.

Hari sudah hampir gelap, namun Mery belum mengisi perutnya karena ia hanya tinggal memiliki sedikit uang dan itu tidak cukup untuk membeli sepotong roti sekalipun.

Mery menatap seorang anak perempuan yang tengah memetik beberapa tomat di ladang yang berukuran tidak terlalu besar. Mery mengarahkan pandangannya ke sekitar dan hanya melihat gadis itu seorang diri di sekitar sini.

Mery pun perlahan berjalan mendekat dan berdiri tidak jauh dari anak perempuan yang berusia sekitar 11 tahunan itu. Anak perempuan itu tidak menyadari kedatangan Mery. Mery pun hanya berdiri disana sambil menatap anak perempuan yang terlihat cukup cekatan itu,

"Ekhem.. permisi" sapa Mery pelan.

Anak perempuan itu membalikkan tubuhnya dan seketika terlihat terkejut saat menatap Mery. Ia mundur selangkah dan terlihat takut,

"Jangan takut.. aku bukan orang jahat" ucap Mery meyakinkan.

Mery membuka penutup kepalanya dan sedikit membersihkan noda di wajahnya. Anak perempuan itu seketika terlihat mengernyitkan keningnya menatap Mery,

"Siapa kau??" tanya anak itu pelan sambil mencengkram kuat keranjang sayurnya.

"Namaku Mery.. aku hanya seseorang yang kebetulan lewat" jawab Mery.

Anak perempuan itu menelisik penampilan Mery dan masih terlihat waspada. Mery mencoba tersenyum dan menatap keranjang anak perempuan itu yang berisi tomat dan mentimun,

"Apakah.. apakah kau menjual sayuran itu??" tanya Mery.

Anak perempuan itu menatap keranjangnya dan kembali menatap Mery. Seketika terdengar suara perut Mery yang berbunyi karena belum diisi apapun sejak pagi. Mery menyentuh perutnya dan menatap anak perempuan itu yang tengah menatapnya dengan tatapan polos,

"Ehm.. Bolehkah aku membeli sayuran itu beberapa biji saja?? Aku belum makan sejak tadi pagi" ucap Mery.

Gadis itu pun mengeluarkan beberapa koin dari dalam saku gaun lusuhnya,

"Aku punya beberapa koin, bisakah aku dapat beberapa biji tomat atau mentimun?? Setidaknya, aku bisa mengganjal perutku" ucap Mery.

Anak perempuan itu menatap koin yang disodorkan Mery dan terlihat berpikir. Lalu setelah berpikir, anak perempuan itu pun akhirnya memberikan dua buah tomat dan dua buah mentimun untuk Mery,

"Ambil saja ini" ucap anak itu pelan.

Mery menatap anak perempuan itu dengan tatapan berbinar,

"Sungguh?? Tidak apa-apa, aku akan membelinya saja" ucap Mery menolak.

Namun anak itu menggeleng dan memberikan sayuran itu pada Mery,

"Tidak usah, ambil saja" ucap anak perempuan itu.

Mery pun mengambil sayuran itu dan tersenyum senang,

"Terimakasih" balasnya.

Setelah itu, Mery pun mulai memakan sayuran tadi dengan lahap. Setidaknya ia bisa mengganjal perutnya untuk saat ini, pikir Mery.

Bersambung..

Halo, jangan lupa kasih like, komen, vote dan gift fi cerita ini ya 😊

Tolong bantu author di novel baru author ini 🙏

Dukungan kalian amat sangat berarti bagi author 🤍

Terpopuler

Comments

Ratna Anggraeni

Ratna Anggraeni

lanjut kak,.,.💃💃💃💃

2024-01-18

2

Ofelia Sanjina

Ofelia Sanjina

seru.. lanjut🥰🥰

2024-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!