"Yao Yao."
Pintu kamar Xia Chaoxing dibuka secara semberono. Bahkan tidak repot-repot mengetuk pintu. Dia langsung datang ke arah Xia Chaoxing yang kebetulan dalam posisi lotus—baru selesai meditasi.
Itu adalah Meng Chou. Xia Chaoxing melihat pria itu dengan tak acuh sebelum akhirnya beranjak. Meng Chou sempat mengerutkan kening ketika melihat posisi Xia Chaoxing.
"Kakak pertama, apa ada sesuatu?" tanya Xia Chaoxing. Pandangan dinginnya langsung berubah menjadi ketidaktahuan dan polos.
"Apa yang kau lakukan?"
"Istirahat." Xia Chaoxing sama sekali tidak panik. Dia menjawab dengan tampang jujur.
Meng Chou memandang Xia Chaoxing dengan angkuh, lalu mendengus. "Apa kau tidak memiliki pekerjaan lain? Lihatlah dirimu, begitu kotor dan menjijikkan."
Apa dia datang hanya untuk mengolok-olokku? Xia Chaoxing menghela napas dalam hati. "Apa yang bisa kuperbuat? Kakak, aku masih harus membantu bibi kedua, bibi ketiga, dan nenek. Akan sia-sia jika aku merapikan diri."
Meng Chou mengibaskan tangannya dengan malas. "Sudahlah, kau rapikan dirimu dengan benar. Kita akan keluar."
Xia Chaoxing terlihat bingung. "Kakak pertama mengajakku?" Dia benar-benar bingung saat ini, bukan pura-pura.
Meng Chou mengangguk. "Tapi jangan beritahu siapa pun."
Xia Chaoxing mengangguk. Meng Chou melihatnya untuk beberapa saat dengan pandangan rumit, lalu pergi dan menutup pintu.
Meski dalam kondisi kotor, bagaimana Yao Yao masih terlihat imut? Bahkan tanpa ekspresi. Meng Chou tidak peduli apa Meng Yao memiliki ayah yang sama dengannya. Dia hanya tahu bahwa ia menginginkan Meng Yao.
Xia Chaoxing masih terlihat bingung untuk beberapa saat, keningnya berkerut dalam-dalam. Sebenarnya ada apa dengan kakak seayahnya itu?
Ini sudah sore dan dia baru menyelesaikan pekerjaan. Meng Chou tiba-tiba mengajak keluar. Pasti akan lama dan kembali malam hari. Jika ketahuan, ia bisa dipukul. Apa ia tolak saja?
Tapi ... temperamen Meng Chou sangat mirip dengan Meng Dou—ayahnya. Dia keras kepala dan sulit diatur. Dia memiliki cara berpikirnya sendiri dan sering melanggar aturan.
Xia Chaoxing tidak memiliki kesan buruk terhadapnya karena tidak peduli. Keras kepala adalah hal normal, melanggar aturan juga hal normal di matanya. Namun, tindakan Meng Chou saat ini cukup abnormal.
Karena tidak memiliki pilihan lain, Xia Chaoxing segera mandi dan merapikan diri sendiri dengan pakaian putih polos. Ia pun keluar diam-diam bersama Meng Chou yang menjemputnya.
Xia Chaoxing sangat cantik saat terlihat bersih dan segar. Ekspresi dan caranya menatap tidak terlihat seperti anak-anak. Dia sangat tenang ketika melihat segala sesuatu seperti telah mengalami banyak hal dalam hidupnya.
Jika dia bukan berasal dari Keluarga Meng yang kacau, dia pasti akan ditaksir sebagai putri dari keluarga kaya yang terhormat. Kesederhanannya malah membuatnya memiliki aura yang mewah.
Meng Chou merasa aneh ketika berjalan di depan gadis itu. Gadis itu hanya mengikuti di belakang, tapi terasa berjalan sendirian. Karena tidak tahan dengan suasana aneh ini, Meng Chou menarik lengan Xia Chaoxing dan berjalan cukup cepat.
Mereka tiba di sebuah tempat saat matahari akan terbenam. Langit biru sudah semakin remang dan mereka hanya berdua di tempat sepi.
Firasat Xia Chaoxing mengatakan hal buruk.
Saatnya tiba di sebuah rumah kayu kecil yang tidak beda jauh dengan rumah kayu di mana Meng Li berada. Ketika mereka mendekat, beberapa pria keluar dari dalam rumah sambil bercanda ria dan menggunakan kata kotor sebagai ejekan.
Mereka berjumlah empat. Tiap orang sepertinya memiliki usia yang hampir sama dengan Meng Chou, atau sedikit lebih tua. Wajah mereka menunjukkan bahwa mereka bukanlah pria baik-baik.
Xia Chaoxing tidak melanjutkan langkah saat dia berhenti di depan pagar kayu. Meng Chou menarik lengannya, tidak membiarkannya menjauh.
"Hei, marga Meng. Siapa yang kau bawa kali ini?" Salah satu dari mereka bertanya dengan nada menggoda.
Meng Chou menatap mereka dengan tajam sambil melangkah. Dia seperti ingin pamer. "Kau kalah. Bukankah dia lebih baik dari orangmu?"
"Haha, baiklah, baiklah. Kau memang paling pandai dalam hal ini." Pria itu melihat ke arah gadis di belakang Meng Chou dengan penuh minat. "Meski masih kecil, dia masih sangat cantik. Meng Chou, bukankah seharusnya kau memberi yang lebih besar?"
"Berikan padaku sekarang!" Meng Chou menjulurkan tangannya.
Salah satu dari empat pria itu memberikan sebuah kantung yang bersuarakan gemerincing logam ke tangan Meng Chou.
"Bisakah kita pulang?" Xia Chaoxing merasa tidak nyaman. Ia selalu menjadi seseorang paling aman—terlepas dari ancaman Di Changxiu. Dia tidak pernah menghadapi situasi aneh ini seumur hidupnya. Namun, dia jelas merasakan bahaya.
Meng Chou melihatnya sekilas. "Baiklah."
"Meng Chou, apa kau akan pergi begitu saja? Gadis itu dibawa olehmu, kenapa tidak membiarkan kami mencicipinya? Kau sudah membawa uang kami!"
"Kesepakatannya sudah selesai." Meng Chou berkata dengan dingin.
"Sebelumnya ketika aku membawa Na'er, bukankah kau mengatakan hal yang sama? Aku sudah kalah dan membayar, kenapa kau harus begitu munafik?"
"Meng Chou, setidaknya kau harus membuktikan dengan jelas bahwa dia adalah kekasihmu, bukan adikmu! Kau harus mengembalikan uangnya!" Setelah berkata demikian, mereka tertawa mengejek.
Wajah Meng Chou menggelap seketika. Meng Yao memang adiknya, tapi dia membawa gadis itu bukan untuk ditunjukkan sebagai adik. Dia bertaruh pada mereka bahwa dia akan mendapat wanita paling cantik di desa. Meng Yao memang masih kecil, tapi temperamennya membuatnya terlihat dewasa. Selain itu, dia sangat cantik. Tentu saja dia membawa Meng Yao untuk memenangkan taruhan.
Taruhan ini terdengar sepele. Dia pikir setelah menunjukkan Meng Yao, mereka berdua bisa kembali ke rumah dengan beberapa koin emas. Tapi orang-orang itu malah ingin membuktikan bahwa mereka adalah sepasang kekasih? Ini tidak masuk akal!
"Bagaimana caranya?" Meng Chou bertanya. Dia tidak ingin kehilangan muka di depan teman-temannya.
"Mudah saja. Perlakukan dia di depan kami!"
Meng Chou terkejut untuk sesaat. Sedangkan di sisi lain, Xia Chaoxing hanya mengerutkan kening penuh tanda tanya. Perlakukan apa? Apa maksudnya?
"Ayolah, setidaknya beri tontonan bagus. Kau juga sudah melarang kami untuk menyentuhnya, aku tidak masalah. Setidaknya, buktikan bahwa kalian sepasang kekasih di depan kami!"
Meng Chou terlihat ragu. Dia melirik ke arah Xia Chaoxing yang bingung. Tatapannya menjadi rumit. Bagaimanapun, gadis di dekatnya adalah adik bungsunya!
"Kita pulang? Nenek akan marah saat tahu kalau aku menghilang." Xia Chaoxing tidak peduli lagi dengan permainan kata yang dimainkan anak-anak ini. Dia tidak bisa memaksa Meng Chou pulang, tapi setidaknya dia bisa pulang sendiri kalau misalkan pria itu menolak.
Dia tahu Meng Chou sedang memperalatnya untuk memenangkan taruhan. Tapi untuk membuktikan bahwa ia adalah kekasihnya, ia pikir itu tidak diperlukan. Yang penting uang sudah ada di tangan, mereka berdua seharusnya bisa lari. Keluarga Meng biasa melakuannya meski harus berakhir dipukuli.
"Diam!" Meng Chou memperingati. Dia tidak bisa kehilangan muka di depan teman-teman, atau pendapatannya akan benar-benar menghilang. Keluarga Meng tidak bisa diandalkan sejak kepergian ayahnya. Mereka semua sampah dan dia hanya bisa berdiri untuk dirinya sendiri.
Maka dari itu, jangan salahkan bila dia merusak aset Keluarga Meng.
Meng Chou menarik lengan Xia Chaoxing tanpa mengatakan apa-apa lagi. Xia Chaoxing tersentak ketika diseret ke dalam rumah kayu, sedangkan keempat pria arogan itu mengikuti.
"Kak—"
"Apa sekarang kau berani menentangku?" Meng Chou menatapnya dengan dingin.
Xia Chaoxing diam. Meski ia berkultivasi, kekuatan fisiknya masih terlalu kecil dan tidak bisa disandingkan dengan pria dewasa. Dia merasa tangannya akan memar akan pegangan Meng Chou.
Bagaimanapun, dia masih tingkat prajurit spiritual yang masih sangat lemah tanpa keterampilan fisik. Alasan kekuatannya tidak meningkat adalah karena fisiknya. Tubuh barunya sangat lemah!
Sedangkan Meng Chou pernah berlatih sebagai tentara keamanan desa sejak usia 15 tahun. Perbedaan kekuatan fisik mereka terlalu jauh!
Xia Chaoxing sangat pendek. Dia seukuran dada Meng Chou sehingga ketika tubuhnya dipojokkan di dinding, dia menjadi tenggelam.
Entah bagaimana, Xia Chaoxing merasa tidak asing. Apa dia akan dibunuh di sini? Meng Chou mengingatkannya pada Di Changxiu ketika akan membunuhnya. Saat dia dipojokkan seperti ini, pria itu langsung mematikan jantungnya ... Ia pun menghilang ....
Dia belum mau mati! Ibunya masih menunggu!
"Yao Yao, kau harus menurutiku di masa depan." Meng Chou saat ini terlihat memiliki ekspresi wajah yang aneh dan bergairah.
"Apa?" Xia Chaoxing menjadi bingung. Bukankah dia akan mati? Kenapa harus menuruti orang lain ketika dia sudah mati?
Xia Chaoxing tentu tidak akan mengerti apa yang akan kakak pertamanya lakukan terhadapnya. Dia hanya tahu seseorang menginginkan nyawanya, karena pengalamannya dengan Di Changxiu yang berkali-kali membunuhnya, hanya itu. Jiwanya berusia 10.000 tahun, tapi beberapa kali gagal beranjak dewasa dan hanya tahu berkultivasi. Dia juga dilahirkan tanpa emosi manusia ....
Bagaimana bisa mengharapkan manusia setengah bintang untuk peka?
Meng Chou menekan bahu gadis itu dengan tatapan membara dan menundukkan kepalanya. Dia tidak meraih bibir Xia Chaoxing, melainkan lehernya untuk bermain secara langsung.
Xia Chaoxing merinding. Dia akan mendorong Meng Chou sekuat tenaga, tapi tenaganya kalah. Otaknya merasakan insting berbahaya. Ia menarik energi langit dan bumi di kedua tangannya. Sinar putih tipis muncul di tangannya, mendorong ke arah Meng Chou.
Meng Chou terkejut. Dia baru saja akan lebih dekat dengan leher halus Xia Chaoxing, tapi sesuatu yang berat mendorongnya hingga kehilangan keseimbangan dan mundur beberapa langkah. Dia hampir saja terjungkal jika teman-temannya tidak sigap.
Meng Chou sepertinya sangat marah. Teman-temannya mengepung Xia Chaoxing menjadi lingkaran. Ketika akan menerkamnya, Xia Chaoxing menggerakkan tangannya dan mendorong mereka cukup jauh dan membentur dinding.
Dua lelaki itu semakin kesal dan segera merangkak ke arah Xia Chaoxing. Dengan keterampilan bertarung Xia Chaoxing di masa lalu, dia berhasil bangkit dan menendang kepala dua pria itu dengan keras dan menginjaknya ke lantai. Mereka berdarah.
Wajah keduanya semakin tidak sedap dipandang saat sadar bahwa mereka kalah dari seorang gadis kecil yang bahkan tidak sampai setinggi dadanya. Mereka menarik kaki Xia Chaoxing. Xia Chaoxing langsung menghindar, tapi pria lainnya langsung menangkapnya dari belakang dan menahan kedua tangannya.
Xia Chaoxing tidak lagi memiliki kesempatan meski sudah berusaha karena tubuhnya yang kecil dan terlalu lemah! Kekuatan spiritual di tangannya bergerak. Dia menarik bebatuan kecil dan memukul kepala mereka.
Sayangnya, tekanannya tidak cukup untuk membuat mereka pingsan. Mereka justru semakin marah dan mengunci kedua tangannya lebih erat. Tidak hanya itu, Xia Chaoxing mendapat tamparan keras dari salah satunya.
Xia Chaoxing diseret ke sebuah ruangan kosong dan dilempar ke atas tumpukan jerami. Kedua tangannya masih ditahan. Kakinya juga tidak bisa bergerak karena mulai ditahan.
Ini seperti pemenggalan!
Tidak, Xia Chaoxing merasa seperti akan dimutilasi!
"Meng Chou, cepat!" Pria yang memegang tangan Xia Chaoxing berteriak ke arah Meng Chou di depan pintu.
Meng Chou segera berjalan dengan arogan. Tatapannya menunjukkan kemarahan yang intens disertai gairah yang membakar. Pipinya lebam karena nubruk tembok. Dia semakin dekat ke arah Xia Chaoxing yang dibaringkan di atas tumpukan jerami.
Xia Chaoxing tidak bisa memberontak. Dia sudah seperti domba kecil yang akan dipotong dan ia membenci semua ini. Jika Meng Chou benar-benar membunuhnya, ia bersumpah bahwa jiwanya akan membunuh Meng Chou secara tragis! Lebih tragis daripada kematiannya di tangan Di Changxiu!
Xia Chaoxing menutup mata, tidak bisa memikirkan senjata apa yang akan memutilasinya. Dia benar-benar berpikir dirinya akan dibunuh.
Meng Chou sangat bergairah dan merobek rok putih gadis di depannya hingga membentuk belahan. Xia Chaoxing benar-benar pasrah 'mati' di depannya.
Ketika Meng Chou akan duduk di atas tubuh Xia Chaoxing dan mulai bermain, kabut hitam keluar dari tubuh Xia Chaoxing dengan kecepatan cahaya. Melesat ke arah Meng Chou, lalu memukulnya sangat kuat sampai melubangi dinding kayu.
Kekuatan ini lebih mengerikan dari serangan Xia Chaoxing barusan!
Kekacauan terjadi. Meng Chou, yang tanpa busana, tertimpa reruntuhan dinding kayu dan mengalami cedera luar akibat tusukan kayu.
Keempat pria yang memegangi masing-masing kedua tangan dan kaki Xia Chaoxing tertegun. Mereka tidak memiliki waktu untuk bereaksi ketika energi gelap melintas dengan kecepatan tinggi dan menghantam mereka semua. Mereka mengalami nasib yang sama seperti Meng Chou, namun di arah yang berbeda.
Xia Chaoxing akhirnya membuka mata. Hal pertama yang ia lihat adalah sosok di balik energi hitam yang melayang di udara. Meski itu transparan dan dipenuhi kegelapan, matanya tetap melihat dan mengidentifikasi siapa orang yang menyelamatkannya di saat genting ini.
Mata Xie Chaoxing dipenuhi kejutan. Irisnya bergetar ketika melihat sosok bersurai putih yang berada di balik energi hitam.
"Di Changxiu?"
Pria tampan yang terlihat pucat itu melihat Xia Chaoxing dengan iris ungunya yang dingin. Dia melayang di udara, mendekat ke arah Xia Chaoxing seperti hantu yang transparan.
Dia menyentuh wajah Xia Chaoxing dengan lembut, lalu tersenyum jahat. "Ternyata kamu masih mengingatku setelah menjadi bodoh sesaat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Andi Ilma Apriani
semoga happy ending thoorr
2024-01-13
1