12

Hari yang di tunggu oleh ke dua keluarga besar Mr.Cullen & Mr.Gibson sudah di depan mata

Besok jam 9 pagi Lucas dan Liana akan di berkati di salah satu gereja di kota mereka

Terlihat Mrs.Iryne yang begitu antusias mempersiapkan segalanya untuk pernikahan besok

"Ya ampun sayang nggak usah,biar nanti ada pelayan yang membersihkan" ucap iryne yang tak lain dan tak bukan adalah nyonya Cullen.

"Nggak apa apa ma" ucap Seohyun menenangkan sang mertua.

"Seohyun,bagaiamana kandungan kamu?"

"Sehat Ma"

"Syukurlah,Mark kemarin menelvon mama katanya kalian akan liburan?"

"Iya ma tapi kayaknya nggak pergi jauh jauh"

"Iya,nggak usah berangkat yang jauh jauh ya,mama khawatir nanti kamu kelelahan"

"Mama tenang saja,aku akan sehat bersama 2 Twins"

"Amin"

"Seohyun mama minta maaf membawa kamu dalam kehidupan Mark,kamu harus melewati begitu banyak pergumulan dan"

"Mama,aku nggak apa apa itu semua sudah takdir aku,aku juga bersyukur bisa menjadi bagian keluarga ini. Mungkin jika karena bukan mama yang menjodohkan aku dengan mark mungkin kehidupan ku sekarang sangat berbeda"

"Mama juga bersyukur punya menantu sebaik kamu"

"Aku juga bersyukur punya mama mertua yang sangat luar biasa,bahkan jika ada kehidupan berikutnya untukku aku akan meminta pada Tuhan untuk tetap menjadikan mama dalam kehidupanku"

"Dan mama berharap Lucas dan Liana bisa bahagia"

"Amin"

...***...

"Dokter Liana"

"Ada apa dokter Han?"

"Tidak hanya menyapa saja,baru sehari tidak melihat dokter liana tapi seperti tidak bertemu selama seminggu hahaha"

"Dokter han bisa saja hahaha"

"Di mana yerin?"

"Yerin? Dia sedang sibuk,akhir akhir ini dirinya selalu murung"

"Murung? Kenapa? Apa ada masalah?"

"Pasien di kamar VIP yang mengalami kecelakaan minggu kemarin sudah bangun dari koma nya tapi sepertinya pasien itu menyalahkan yerin yang tidak dapat menyelamatkan tunangannya.

Dan yerin juga ikut menyalahkan dirinya sendiri"

"Aku akan menemuinya"

...***...

"Lo pembunuh!! Seharusnya lo bisa menyelamatkan tunangan gue bukan membunuhnya!!"

"Randy sudah cukup,dia dokter bukan pembunuh,kondisi Elen sudah sangat kritis kemarin dan kalian sangat terlambat di temukan dan"

"Papa jika dia dokter dia bisa menyelamatkan elen tapi kenapa dia tidak bisa pa? Kenapa?"

"Dokter maafkan anak saya,seharusnya dia tidak berbicara seperti itu"

"Tidak apa apa Tuan saya sangat mengerti untuk kondisinya"

"Kalau begitu saya pamit dulu,nanti saya akan menyuruh dokter lain yang akan memeriksanya,sepertinya dia masih terpukul untuk kehilangan tunangannya"

"Sekali lagi maafkan perkataan putra saya dokter"

...***...

"Karena kamu sampai papa kamu meninggal,kalau bukan karena kamu menyuruhnya menjemputmu di bandara pasti suamiku masih hidup"

"Kamu terlalu menjadi anak manja,kamu selalu menyusahkan orang tua,bagaimana bisa kamu begitu tega mengambil suamiku"

"Kamu pembunuh,seharusnya kamu saja yang mati malam itu,kenapa harus suamiku?"

"Pembunuh...pembunuh..pembunuh"

"Pergi aku tidak ingin melihat anak pembunuh ini.. PERGI"

"Pa maafkan aku"

"Mama benar seharusnya malam itu aku tidak menyuruh papa menjemputku seharusnya aku pulang naik taksi sendiri seharusnya aku bisa mandiri seharusnya aku tidak manja pada kalian"

"Papa maafkan aku hiks aku benar benar minta maaf hiks seharusnya aku saja yang mati"

"Pa,aku benar benar tidak bisa menjadi seperti papa,aku pembunuh,aku tidak bisa menyelamatkan wanita itu aku tidak bisa menjadi dokter hebat seperti papa"

"Maafkan aku"

...***...

"Yerin lo baik baik saja?"

"Liana?"

"Gue nyari lo ke sana sini nggak taunya malah diam di sini"

"Lah lo ngapain di sini? Bukannya lagi cuti?"

Seharusnya. lupaiin tentang gue,kata dokter Han

"Memangnya dokter Han bilang apa?"

"Dia bilang lo lagi banyak murung akhir akhir ini”

"Enggak kok,gue setiap hari happy kali"

"Jangan bohong"

"Siapa yang bohong? Dokter Han kali yang salah liat"

"Yerin lo bisa cerita sama gue kalo lagi ada masalah,gue bisa bantu lo kalo gue bisa"

"Nggak ada masalah kok cuma yeah gitu deh"

"Pasien kamar VIP?"

"Hm"

"Lo nggak seharusnya diam terus saat di salahin,lo juga manusia biasa bukan Tuhan."

"Tapi tetap saja gue nggak"

"Yerin stop menyalahkan diri lo sendiri,lo manusia bukan Tuhan yang bisa menentukan takdir seseorang"

"Gue tau"

"Kalo gitu stop menyalahkan diri lo sendiri. Kalo dia nggak mau di rawat sama lo dia bisa ganti dokter lain dokter disini bukan cuma lo doang"

"Iya gue tau bawel"

"Ke dua dokter cantik tidak lagi saling berdebat,ke duanya duduk diam di salah satu taman rumah sakit dan menikmati suasana di taman itu"

"Liana"

"Hm"

"Besok lo nikah"

"Terus?"

"Yeah gue berharap lo selalu bahagia"

"Lo juga cepatlah menikah"

"Segera"

"Eh yang benar lo?"

"Iya"

"Sama siapa?"

"Manusia lah”

"Maksud gue sama siapa? Kan selama ini lo aja nggak punya pacar."

"Lah lo sendiri? Nggak punya pacar tapi tiba tiba ngasih undangan pernikahan"

"Namanya juga di jodoin"

”Kembali mereka berdua diam"

"Yerin jangan bilang lo di jodoiin juga?" Tanya liana penasaran

"Hm"

"Jangan jawab hm doang,yang jelas jawabnya." Tutur liana kesal

”Iya gue di jodoiin"

”Sama siapa? Pengusaha? Dokter? Ganteng? Om om?”

"Lo pikir gue se tua itu mau di jodiin sama om om?"

"Ya kali aja mau hehe"

"Nyokap gue bilang dia pengusaha sukses di italy. Mama bilang mereka teman papa semasa hidup bahkan sampai sekarang,nenek gue juga kenal sama mereka."

”Terus?"

Yerin menatap liana kesal. "Terus apaan?"

"Maksudnya lo terima atau enggak?"

"Dari hati gue,gue nggak mau. Tapi lo tau sendiri sifat nyokap gue gimana apa lagi nenek. Nenek selalu mengancam nggak mau memperhatikan kesehatannya kalo gue selalu membantah perkataan mereka."

...***...

”Liana,setelah menikah jangan jadi gadis manja lagi."

"kenapa tiba tiba berkata seperti itu?"

"yeah kaka cuma pesan saja,kamu kan selalu bangun siang,malas,nggak bisa masak, pekerjaan rumah saja nggak bisa,padahal kamu sudah mau menikah"

"aku juga bakalan bisa kalo belajar"

"yeah kapan belajarnya?"

"nanti kalo aku mau belajar”

"dasar manja !!"

"siapa juga yang manjaiin?

"terserah kamu"

"kaka yg cari gara gara tapi sekarang kaka yg merajuk"

"kaka nggak cari gara gara liana,kakak lagi nasehatin kamu"

"aku tau kok kak,nanti pelan pelan aku belajar masak,aku nyapu,aku cuci piring,aku cuci baju semuanya aku belajar! puas?"

"nggak gitu juga sih"

"ih mau kaka apa sih?"

"maunya kaka kamu bahagia itu saja"

"kaka cukup doaiin aku untuk selalu bahagia udah cukup"

"kamu selalu kaka bawah dalam doa"

"kaka juga walaupun aku udah nikah jangan lepas tanggung jawab,apapun keinginan aku nanti harus di kabulin"

"kan udah punya suami,kenapa minta ke kakak?"

"jatah suami sama kaka kan beda hehe"

”hahaha bisa aja kamu"

"kak"

"hm"

"kita keluar nonton yuk"

"nonton apa? padahal kemarin baru nonton"

"beda kak,kan kemarin di rumah"

"aku telvon ka El ya kita udah lama nggak jalan bertiga"

"iya juga sih"

...***...

"kenapa kalian sangat lama?"

"sorry kak,rumah sakit ke mall cukup jauh kak"

"ok sekarang kita nonton apa makan dulu? tanya Al"

"kita makan dulu,aku belum makan soalnya"

"ya udah kita cari makan dulu,"tutur El

"ke tiga kakak ber adik menghabiskan waktu bersama,dari berbelanja,menonton,makan,bermain"

"Liana kamu sudah dewasa tapi kenapa kamu sangat menggemaskan"

El begitu games pada adiknya

"tentu saja aku sangat menggemaskan usiaku masih sangat muda"

"aku juga sangat menggemaskan,"tutur al

"enggak,lo nggak ada games nya malah gue jijik kalo lo bertingkah seperti bayi"

"lo nggak bisa kek puji gue sedikit saja,gini gini juga gue kembaran lo"

"iya kembaran gue tapi masih gantengan gue dari pada lo"

"sudah sudah cukup,kalian berdua sangat tampan bagiku,tidak ada pria lain yang dapat menandingi ketampanan ke dua kaka ku ini"

"liana lebih tampan aku atau el?"

"aku tidak bisa memilih kak,bagiku kalian berdua sangat sempurna di mataku"

mendengar itu membuat el maupun al tersenyum

liana menggandeng ke dua lengan kakaknya dan berjalan,membuat siapapun yang melihat mereka sangat iri terutama pada liana

"ah aku ingin menjadi gadis itu"

"dia sangat beruntung"

"lihatlah bagaimana mereka memperlakukannya

sangat menggemaskan"

”aku kenal ke dua pria itu,mereka akhir akhir menjadi perbincangan di kalangan pembisnis,ayahku sedang menajalin kerja sama dengan perusahaan mereka"

"siapa gadis itu?"

"kau tidak mengenalnya? dia adik dari ke dua pria itu”

"ah benarkah? aku sangat iri,aku juga ingin memiliki seorang kakak"

"ku dengar dia seorang dokter di Rumah sakit IC"

"dia seorang dokter? ya ampun ku pikir dia masih gadis SMA”

"aku juga mengira dia masih seorang siswa tapi ternyata aku salah"

"ah aku juga ingin menjadi sepertinya,sudah berusia 20-an tapi masih terlihat seperti remaja"

...***...

"James,Lama tak bertemu"

al menatap wanita di depannya dengan tatapan bingung

"ah lo lupa ya? gue Rea"

"Rea?"

"iya,teman sekelas lo dulu,masa lo lupa"

"oh"

"lo ingat sekarang ??"

"enggak"

"ih,gue yang sering nongkrong bareng lo sama lucas"

Mendengar itu,al teringat pada gadis yang sering menempel pada lucas

"gue duluan"

"kemana?"

"bukan urusan lo!!"

"al lo dari dulu nggak berubah! selalu aja judes sama gue"

"perasaan lo doang"

"liana,"panggil al

"mana el?"

"lagi di kasir"

"pacar lo?" tanya rea

liana yang melihat rea yang berada di samping kakaknya lantas bertanya pada al lewat tatapannya

"dia adek gue Liana Elizabeth"

"hi liana gue Rea"

"Liana" ucapnya tersenyum

al menarik tangan liana dan menjauh dari rea

"kaka kenapa dia di tinggal kasian tau”

”udah nggak perlu peduliin dia"

dalam hati al sebenarnya kesal karena bertemu rea jujur yg sering dia dengar dari lucas wanita itu masih terus terusan mengganggunya

...***...

”Tuan Tony anda yakin? 3% cukup besar jika di lihat dari kondisi perusahaan anda”

”tidak masalah,bagi saya kerja sama dengan 2M Group menjadi modal utama saya untuk bisa maju”

"bagi saya tidak masalah."

"kalau begitu terima kasih untuk kerja samanya Tuan Maxime"

"sama sama"

tony menjabat tangan lucas sebagai tanda kerja sama mereka

"Tuan lucas ku pikir kita pernah bertemu sebelumnya”

"aku pikir tidak,ini pertama kalinya kita bertemu”

"oh benarkah?"

”tentu saja"

”saya dengar anda akan menikah”

lucas menatap tony

”rupanya berita pernikahanku sudah tersebar luas jadi tidak perlu di tutupi lagi”

"gadis itu pasti sangat beruntung"

”aku yg sangat beruntung menikahinya dia wanita yg luar biasa"

mendengar itu tony di buat kesal tapi dia menahannya

"Tuan Tony saya permisi duluan,ada begitu banyak persiapan untuk pernikhan kami jadi ku harap anda mengerti”

"tentu saja saya berharap yang terbaik untuk kalian”

"terima kasih,kalau begitu saya permisi”

...***...

di dalam mobil lucas tersenyum miring dengan melihat keluar jendela memperhatikan Tony yang melempar mab berisi perjanjian kerja sama mereka

"urus berkas yang sudah di tanda tanginya tadi”

"baik tuan"

"awalnya ku pikir aku hanya akan mengurusi wanita itu tapi ternyata bertambah satu lagi"

"kita lihat tokoh apa yang sedang kau peran kan”

"Tuan,nyonya memerintah anda untuk segera pulang”

”ok"

Tbc....

Terpopuler

Comments

Sulisida 34

Sulisida 34

cerita bagus...tpi bacanya bingung ma tulisannya dialog pa bkn sma sja...
visualnya ..ih..nggak banget

2021-03-31

0

Engkoy Tea

Engkoy Tea

ceritanya bagus, cmn visual nya krg suka , aku suka visual lokal aja

2021-02-19

3

Murwa Malefy

Murwa Malefy

cuma kdg sdikit bingung membaca siapa yg bicara..tanpa d kasih prov

2020-11-29

11

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!