wiiu... wiu.... wiu...
suara mobil ambulans rumah sakit ternama yang ada di jakarta itu, makin mendekat ke halaman rumah cat yang berwarna biru muda,...yang sudah mulai rapuh karna tidak pernah di perbaiki oleh penghuninya itu semenjak kepergian suami bu Lastri yang terkena penyakit jantung.
aldo yang sejak semalam sudah tahu tentang kabar Intan yang telah tiada itu lemas seketika berbarengan dengan sang ibu...
"aldo apa itu intan nak? " isak tangis ibu menanyakan ke pada sang putra aldo... sedari sejak semalam aldo dan ibu tidak bisa memejamkan mata sedetikpun.... bu Lastri yang memikirkan kesembuhan anak ya dan berharap bertemu dengan ke adaan sehat,,, namun kenyataan sangat berbeda dengan keinginan sang ibu.....
"Intan..... hiks... hiks... hiks.... kenapa nak? kamu tidak cerita kepada ibu! kenapa kamu memendam semua ini nak, hiks.... hiks... hiks.... maafkan ibu intan... maafkan ibu... ibu mohon intan bangun nak, bangun intan, ibu tau ini cuma mimpi intan, bangunkan ibu intan ..! hiks.... hiks.. hiks " suara isak tangis bu Lastri makin sendu dan terkulai lemah di hadapan sang putri bungsu.
cantika dan dokter brian menghampiri bu Lastri...
"Bu maafkan cantika! maafkan cantika bu! semua ini salah cantika, ibu yang terus repot hanya untuk mengurus cantika,, cantika mohon hukum cantika bu.. hiks.. hiks... hiks" ucap cantika.
cantika mendekati sang ibu dan memeluk ya, dengan di balas pelukan hangat dari sang ibu... yang selama ini tidak pernah cantika lakukan, karena kemarahan ya terhadap kemiskinan ibu.... padahal sebenarnya mereka Sultan, semua ini karena wasiat sepeninggalnya sang bapak.
***
setelah selesai pemakaman putri bungsu bu Lastri mereka kembali ke rumah untuk istirahat sejenak sebelum adzan magrib mereka berbincang sejenak.
"Ach.... iya bu hampir lupa.. memperkenalkan dokter brian kepada ibu... Ibu ini dokter brian.. yang menangani intan ketika di rumah sakit, beliau dokter spesialis walau masih muda"raffa membuka pembicaraan pada sore hari itu dengan memperkenalkan sang dokter spesialis.
Ibu hanya menganggukkan kepala dan tersenyum manis dan ramah.
"salam kenal dokter brian.... Terima kasih banyak dokter sudah memberikan yang terbaik untuk putri saya walaupun akhirnya dengan berat hati harus mengikhlaskan kepergian putri bungsu saya dok" kedua mata bu Lastri berkaca kaca.
"dengan begitu cepat intan pergi selamanya meninggalkan ibu....intan" suara isak tangis bu Lastri memanggil nama intan dengan suara lirih.
"Ach iya bu Lastri.... semoga intan di tempatkan di syurga nya Allah Aamiin.. semoga keluarga di berikan kesabaran dan ke ikhlasan iya bu... agar intan ya tenang di sana bu" jawab sang dokter spesialis.
***
Pov: Dokter brian
"cantika... cantika.. kamu cantik, penampilan seperti orang kaya, badan kamu seksi,mata sayu, pipi mulus bibir yang sangat indah merah merona,walau tanpa make up, tapi sayang....sangat disayangkan sekali keadaan keluarga mu sangat tidak layak dan tidak pantas untuk seorang dokter spesialis seperti aku,,, aku kira kamu cantika, orang yang berpunya keturunan dari orang kaya.. anak ceo atau konglomerat... ach kenapa aku jadi memikirkan cantika... apa aku ada perasaan yang tidak mungkin aku ungkapkan... untuk cantika , karna keluarga ku sangat menginginkan calon istri ku adalah anak orang kaya... sesuai dengan keadaan ku saat ini seorang dokter spesialis,
mana mungkin keluarga ku akan menerima kamu cantika, seandainya kamu anak orang kaya dan berpunya pasti akan aku jadikan ratu dalam rumah tanggaku cantika, walaupun harus menunggu satu tahun lagi dari lulus sekolah, tapi sayang ya....cantika dari keturunan keluarga, di bawah level keluarga ku yang seorang dokter dan papah seorang pengusaha batu bara di Sumatera..... mau bicara apa aku nanti kalo seandainya cantika jadi tunangan ku atau istri ku nanti" dokter brian dalam lamunan nya.
"Tapi sangat aneh sekali kenapa keluarga cantika, dan raffa saat kemarin bisa membiayai administrasi rumah sakit yang nominalnya tidak sedikit.. mencapai hampir lima puluh juta... raffa mendapatkan uang tersebut dari mana?.. apa ia meminjam uang kepada kerabatnya? ,, atau ach...tidak mungkin raffa berbuat jahat hanya untuk membiayai rumah sakit,,... kalaupun meminjam....tapi siapa yang mau meminjamkan uang sebanyak itu kepada orang miskin seperti keluarga cantika..dari mana nanti mereka akan membayar nya" dokter brian masih mencari teka teki keluarga cantika.
"Dan cantika pun...bersekolah di tempat yang elit dan mahal seperti keponakanku milla... sungguh aneh keluarga cantika... orang tidak punya tapi jiwa seperti orang kaya! " pikir dokter brian masih penasaran, dengan keluarga cantika...setelah beberapa hari, dari rumah cantika, sang dokter selalu mengunjungi keluarga cantika, untuk menghilangkan penasaran ya, walaupun tanpa menyatakan rasa suka ya kepada cantika...
***
pag pagi buta sekali cantika sudah bangun... untuk bersiap siap pergi ke sekolah karna hari ini adalah akan dilangsungkan ya ujian akhir semester dan kelulusan... Walaupun dengan rasa males ya untuk bangun dari tempat tidur...dan rasa malasnya tidak bisa di tinggalkan...
selesai mandi cantika langsung bergegas memakai pakaian seragam, seperti biasanya, dan memakai sepatu yang harganya tidak mahal semahal sepatu milla dan sella...mengaitkan tas punggung ya secara sembarang... karana walaupun cantik,, cantika sangat pemalas..
"setelah lulus dari sekolah.. cari kerja... kerja dan kerja.... sukses jadi orang kaya" cantika bergumam dalam hati.
"bosan jadi orang miskin terus" imbuhnya lagi.
"dokter brian... ach mana mungkin ia mau sama orang miskin seperti ku... liat saja penampilan ku lusuh seperti ini.. ach sudahlah aku tidak mau mengharapkan dokter brian"
"Cantika...cantika...apa sudah bangun nak...?" panggilan sang ibu membuyarkan lamunan cantika.
"liat ada yang datang di depan rumah, cantika... coba keluar siapa dia? " panggil bu Lastri.
"Hah...siapa sepagi ini?" cantika penasaran.
cantika dengan suara terkejut ya dan bertanya tanya dalam hati.
"siapa bu... selama ini tidak ada yang pernah menemui cantika walau hanya sekedar mengajak untuk bermain bersama" seru cantika.
karena sang kakak tidak membolehkan sang adik bermain.. ketika sepulang sekolah...
Cantika dengan malasnya sambil menenteng tas gendong ya, dan meletakkan di sebelah lengan kanan cantika...cantika lalu keluar dari kamar dan menuju ke pintu depan untuk menemui siapa orang yang mencari ya sepagi ini.
Kreet...
suara pintu rumah cantika di buka ,pintu pun di buka oleh cantika dengan lebar,, dan cantika di sana mendapati seorang dokter spesialis yaitu dokter brian.
"dokter brian ! Tumben dokter sepagi ini kemari apa ada yang tertinggal dok?" sapa cantika.
"Selamat pagi cantika?
kebetulan aku lewat ke sini.. sekalian mau mengajak kamu berangkat bareng sekalian" ucap dokter brian.
Cantika hanya tersenyum.
"sepagi ini dok?"
cantika menoleh ke arah di mana sang ibu berada di sana terdapat kakak raffa juga...
Ibu Lastri menganggukkan kepala tanda setuju sedangkan raffa hanya diam...
"hati hati cantika" peringatan sang ibu.
kemudian cantika keluar dari rumah dan menutup pintu kembali setelah sampai di teras rumah cantika dengan ragu ragu melangkahkan kakinya menghampiri kendaraan roda empat milik dokter brian,lalu cantika dengan sangat hati-hati menaiki mobil mewah milik sang dokter spesialis tersebut.
"Ini baru pertama aku naik mobil semewah ini.. jadi anak orang kaya tuh enak banget, bisa kemana mana pakai mobil mewah.. banyak duit bisa kuliah ke luar negri " gerutu cantika dalam hati.
Sedangkan dokter brian hanya mencuri curi pandang lewat sudut matanya yang paling sebelah kiri.
"Cantika.... kita sarapan dulu ya..!" panggil sang dokter,, membuyarkan lamunan cantika.
"Ach.... iya dokter brian.. tapi aku tidak biasa sarapan pagi dok, aku malas kalau ibu menyuruhku untuk sarapan,karna sangat membosankan hanya itu itu saja" jawab cantika dengan nada suara pelan tapi pasti...
"Kita akan sarapan di tempat favorit keluargaku... makanannya sangat enak sekali dan tempat ya sangat bersih dan wangi... pasti kamu suka cantika " ajak sang dokter spesialis.
Cantika terdiam sejenak...
"aku tidak biasa sarapan dokter, biar dokter saja yang sarapan,nanti aku akan menunggu dokter di dalam mobil saja" mohon cantika... karna ia sangat malu kalo harus sarapan berdua saja.. karna ini untuk yang pertama kali cantika pergi tanpa sang kakak, dan berdua dengan laki laki..selain raffa.
Sang kakak selalu berpesan hati hati dalam memilih teman Sekolah maupun teman untuk saling bertukar pikiran... dan cantika sangat ingat itu.
*****
kira kira dokter brian mau ga ya sama cantika
Penasaran yuuuu.... stay terus di karya karya ku.... dukung terus ya karya novel ku.. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments