keesokan harinya masih di ruangan yang sama. Arsen yang duduk di atas sofa kamar tersebut menatap tajam ke arah ranjang king sizenya. Pria yang masih menggunakan handuk saja yang melingkar kuat di pingganga itu tidak bergerak sedikitpun dari posisinya.
Luna yang baru saja sadar dari pingsannya atau lebih tepatnya tidur panjangnya tidak sadar kalau dirinya sedang di tatap bagaikan Mangsa yang sedang di intai oleh predator.
" kau sudah bangun " sapa arsen dari sudut kamar yang terdapat sofa yang saat ini tengah di dudukinya.
Luna yang mendengar suara arsen pun reflek menoleh ke pada sumber suara dengan ekspresi kaget dan ketakutan.
Arsen melihat wajah Luna yang ketakutan pun menyeringai devil sambil berdiri lalu berjalan menghampiri wanitanya.
" kenapa dengan wajahmu itu, kau takut pada suamimu? " tanya arsen seakan akan tidak terjadi apa apa di antara mereka
Luna yang ketakutan dengan reflek langsung mundur dan mencari celah untuk kabur dari tatap suaminya yang sekaan akan ingin memangsanya. Apalagi suaminya itu sedang berjalan menuju tempatnya berada.
Luna dengan terburu buru ingin turun dari ranjang namun arsen dengan cepat menarik kakinya, hingga membuat Luna terkapar di atas ranjang dengan keadaan tanpa busana.
Arsen yang melihat keadaan Luna yang masih tidak menggunakan apapun itu langsung melancarkan aksinya. Dan pada ahirnya Keduanya mengulangi malam panas yang sempat mereka lalui semalam. Walau hanya arsenlah yang menikmatinya sedangkan Luna tidak, Luna hanya merasakan sakit di sekujur tubuh dan hatinya akibat perbuatan sang suami .
Dengan teganya setelah menyakiti Luna dengan kata kata dan perbuatannya. Arsen melampyaskan na*su bejatnya ke pada tubuh istrinya sendiri.
Setelah puas. Arsen duduk di atas ranjang dan mengambil semua isi dompet yang sudah di siapkannya, lalu dengan kasar melemparkannya tepat di wajah Luna.
Luna yang sudah lah karena semalaman sudah kehabisan tenaga akibat hantaman arsen serta penyatuan yang sangat kasar yang mereka lakukan semalam pun hanya bisa diam dan pasrah menerima perlakuan suaminya yang sialnya sangat ia cintai.
" itu bayaranmu, bayaran untuk menu*skanku semalam." ucap arsen dengan suara datar
" dan kau ingat kata kataku ini, kau memang istriku di atas kertas. Namu kenyataanya kau tidaklah lebih dari seorang jalang di mataku. Dan tugasmu melayaniku dan menuruti semua ucapanku. Dan kau jangan berharap aku akan menerimamu menjadi istriku karena aku menikahimu hanya untuk membalas sakit hatiku " ucap arsen dengan suara tegasnya
" arsen aku mencintaimu '" ucap Luna lirih. Dengan kekuatan yang tersisa dari tubuhnya. walau pada ahirnya hatinya sangat sakit dan merasa sangat mendengar apa yang prianya ucapkan.
" tapi aku sangat membencimu " ucap arsen dengan emosi
" dan kau jangan coba coba mengadu pada siapapun itu, termasuk keluargaku atau keluargamu. Kalau sampai kau brani mengadu, aku akan berbuat lebih gila lagi. Dan kau tau, aku bisa saja menghancurkan perusahaan ayahmu yang tidak seberapa itu " ucap arsen dengan seringai tipis di bibirnya
" ia tau Luna tidak akan mungkin berani macam macam, dan sampai membongkar perbuatannya kalau tidak ingin keluarganya hancur. Ia tau Luna sangat menyanyangi kedua orang tuanya" isi pikir arsen yang sangat licik.
" kau paham tidak apa yang aku ucapkan'" ucap arsen menarik dagu istrinya itu ke atas dengan sangat kasar
Luna dengan suara terbata dan menangis ahirnya menganggukkan kepala tanda ia mengerti ucapan suaminya.
Melihat Luna sudah paham maksudnya, arsen pun berlalu melepaskan Luna untuk masuk ke kamar Manding, ia bermaksud membersihkan dirinya karena merasa tubuhnya lengket setelah berc*nta dengan sangat ganas dengan istrinya.
Luna hanya bisa menatap nanar suami nya yang sudah menghilang dari balik pintu kamar mandi itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments