My Lovely Baby
sebuah sekolah elit di kota B, terlihat seorang gadis cantik manis yang sangat imut sedang berjalan menyusuri lorong sekolahan dengan pakaian yang basah kuyup sambil menggerutu
" haisss kenapa sial sekali aku hari ini, sudah bajuku basah kenaj hukum lagi. Apes pula nasibku " gerutu laluna meratapi keadaannya yang terlihat sangat menyedihkan hari.
Di sela sela ocehannya yang tidak jelas, Luna bergegas ikut berkumpul para teman perempuannya karena adanya keributan di lamapanga. tempat basket. Siapa lagi yg tidak tau siapa pelakunya kalau bukan sang tuan Adam arsenio putra sang pemilih sekolah itu..
" laluna yang tidak mau ketinggalan momen memandang sang pujaan hatiku. Bergegas bergabung dengan teman temannya untuk melihat sang pria primadona sedang bermain basket bersama timnya.
'" wahhh pemandangan yang menggiurkan sekali" gumam laluna dalam hati merasa takjub
"kalau seperti ini terus bisa bisa aku diabetes karena tiap hari melihat pemandangan manis nan indah" ucap Areta ngelantur
" hayolo lagi bayangin apa lu? " teriak vanes sahabat Luna yang baru saja datang
" hais kepo Lo". Sewot Luna, " dari mana aja lu, gua cari dari tadi gak ketemu lu, habis mojok ya ku" ledek laluna pada sabatnya itu
vanes yang mendengar Luna bicara sembarangan takut kalau ada yang mendengar apa yang di ucapkan Luna langsung menutup mulut Luna menggunakan tangannya.
" waowao wwwoo " ucap Luna tidak jelas
Dengan jengkel Luna langsung menggigit tangan sahabatnya itu tanpa Tedeng Aling Aling
'' awww" teriak vanes sambil melepaskan tangannya dari gigitan lluna
" sukur rasain, emang enak di gugur gorila" hahhahhaha' ucap Luna sambil tertawa riang
" Wait wait gorillla, yang menggigit vanes kan gue sendiri jadi gue ngatain diri gue sendiri gorila dong" ucap Luna dengan ekspresi bingung
Vanes yang melihat Luna bingung dengan ucapannya sendiri langsung tertawa terbahak bahak melihat kebodohan sahabatnya itu.
'' ya ampun lun lun, lu dari embrio sampai udah 17 tahun masih begok aja gak sembuh sembuh" ucap vanes dengan tampang tengilnya
" sembuh? Lu pikir gua gila? " gerutu Areta pada sabatnya itu. " hais udahlah malas gua dengerin omongan ku yang gak jelas, mending gue nonton arsen main" ucap Luna sambil berlalu semakin ke pinggir lapangan mendekat ke ring basket. Tanpa Luna sadari bola yang di lempar arsen tak sengaja meleset mengenai kepalanya
Brukkkk
" auuuuu " pekik Luna merasakan sakit di kepalanya
" lu gak papa kan" sapa pria berdiri di depannya
tanpa menoleh kedapa siapa yang sedang mengulurkan tangan untuk membantunya Luna langsung menerima uluran tangan itu dan tak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya
" eh makasih, gue gak pa pa kok" ucap Luna lirih karena masih merasa pusing di depannya
" lu yakin, apa perlu kita bawa ke UKS buat ketemu dokter jaga" ucap arsen kawatir
'' no I'm ok" jawab luna sembari melihat siapa yang sudah membantunya tadi, setelah melihat siapa orang yang membantunya luna malah terbengong bengong tidak percaya, karena yang sedari tadi menyita itensitas nya malah berdiri di hadapannya serta begitu perhatian padanya.
"ohh my God, apa aku sedang bermimpi. Kalau iya tolong durasinya di perpanjang. Kalau perlu ber episode di rapel juga boleh" batin Luna bahagia
" eh lun lu gak papa kan" teriak vanes kawatir
sedangkan arsen yang melihat Luna malah melamun jadi kebingungan.
"Apa karena terkena bola lemparannya tadi membuat gadis di hadapannya itu jadi linglung" pikir arsen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments