Pagi telah datang menyapa,Wanda meraba tempat tidur disampingnya. Tak dirasakan keberadaan suaminya. Perlahan Wanda membuka matanya yang masih terasa berat untuk dibuka. Udara dingin membuatnya menarik selimut lebih dalam lagi.
"Sepertinya mas Irwan tidak pulang lagi malam ini." gumam Wanda sendiri. Beberapa bulan terakhir ini suaminya memang kadang - kadang pulang tengah malam atau tidak pulang sama sekali. Dengan satu alasan lembur. Di awal Wanda percaya apa yang suaminya katakan,tapi semenjak ia mengetahui rahasia suaminya semenjak itu pula Wanda sudah tidak percaya apa pun alibi yang suaminya katakan.
Wanda sekarang sudah tidak perduli apakah suaminya akan pulang kerumah atau tidak. Yang pasti ia sudah tau jika suaminya tidak pulang kemungkinan ia ada dirumah kak Ina.
Pagi ini Wanda merasa sangat bahagia,hari yang dijalani kemaren penuh kebohongan akan berakhir sebentar lagi. Satu persatu jalan sudah terbuka didepan mata.
Wanda termenung duduk dipembaringan,rasanya enggan untuk turun. Netranya menatap sekeliling kamar tidurnya yang kini sepi dan dingin. Tak ada lagi canda tawa seperti dulu. Wanda sudah mulai terbiasa dengan kesendiriannya.
Wanda ingat bahwa hari ini ada janji dengan pak Ali pengacaranya." Aku harus siap - siap." Wanda bergegas turun dari pembaringan menuju kamar mandi. Mengguyur tubuhnya biar terasa segar.
Dengan memakai dress bewarna navy selutut bermotif bunga - bunga membuat penampilan Wanda begitu mempesona. Untuk menutupi wajahnya yang sedikit pucat ia menyapukan make up tipis - tipis.
"Cantik." ucap Wanda mematuk dirinya di depan kaca yang memantulkan dirinya. Dirasa sudah puas dengan penampilannya Wanda mengambil tas slempang kesayangannya.Melangkah keluar untuk sarapan sebelum berangkat.
Karna malas memasak,Wanda memutuskan makan roti tawar yang diolesi coklat untuk sarapannya pagi ini.
Tiba - tiba ponselnya berdering.Wanda melihat nama yang tertera dilayar ponselnya."Suami."
"Hallo ya ,mas." Ucap Wanda setelah memencet tombol hijau.
"Sorry mas lupa ngabarin kalau mas ada tugas keluar kota selama dua hari. Kemaren mas langsung berangkat dari kantor."
"Ooh." Ujar Wanda.
"Kamu ga marahkan,Wanda?" tanya Irwan.
"Ga,moga sukses kerjaannya,mas." jawab Wanda malas.
"Kamu lagi apa?" tanya Irwan kembali.
"Sarapan." jawab Wanda singkat. Irwan seperti menyadari ada yang berubah dari istrinya,biasanya akan cerewet saat ia telpon." Apa ia sudah tau?" bathin Irwan.
"Udah dulu,mas.Aku mau lanjut sarapan." Wanda langsung memutuskan sambungan telpon begitu saja.
Sementara Irwan termenung dengan perubahan sikap istrinya.
"Kenapa sayang? Kok bengong?" tangan seorang perempuan melingkar di pinggangnya yang polos.
Irwan tersadar dari lamunan dan tersenyum pada wanita yang tengah memeluknya.
"Ga kenapa - Kenapa kok." Irwan mengecup perempuan itu sekilas.
"Habis nelpon Wanda,ya?" tanya Perempuan itu yang tak lain adalah Ina tidak suka mendengar Irwan menelpon istrinya saat bersama dirinya.
"Iya,aku lupa ngabarin kalau aku dua hari ga pulang." Irwan meraup mukanya kasar.
"Kenapa? Sepertinya ada yang menganggu pikiran mu?" tanya Ina menelisik wajah Irwan.
"Entahlah aku binggung sepertinya Wanda berubah sikapnya. Apa dia sudah tau hubungan kita ya?" tanya Irwan.
"Baguslah kalau dia sudah tau,jadi kita tidak usah main kucing - kucingan lagi." ucap Ina sembari tangannya memegang titik sensitif Irwan.
"Sebaiknya kita sarapan dulu,yang. Aku capek,cacing di perutku sudah dari tadi minta diisi." Irwan mencoba menjauhi Ina,ia tidak mau terpancing kembali. Raut kecewa diwajah Ina karna mendapat penolakan dari Irwan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Dasar Kakak gak punya malu urat malunya sudah putus kalik,,suami Wanda juga gak ingat disakiti mau sama si Benalu🙄🙄🙄
Apa gak ada orang tua mereka Kak🤔🤔
2024-06-06
1
S
Benar benar pasangan laknat dan Wanda kenapa adem adem ya gak ada gitu nyergap pake hansip gitu biar tambah mantep tu bukti.
2024-05-22
2
Ratu Sanjaya
penghianat harus di basmi Thor😡😠
2024-05-13
2