"Wanda kakak minta waktunya sebentar , ada sesuatu yang ingin kakak sampaikan." ujar Ina yang sudah dari tadi menunggu kedatangan adiknya.
"Mau ngomong apa, kak?" tanya Wanda sembari duduk di depan kakaknya.
"Begini dek,ckakak kan sudah mendapatkan pekerjaan, jadi kakak berencana mau cari kontrakan arah sana saja. Biar ga jauh bolak balik." ujar Ina.
"Baguslah. "jawab Wanda singkat.
"Kakak minta maaf jika beberapa bulan belakangan ini merepotkanmu." ujar Ina sesedih mungkin.
"Nyadar. " ucap Wanda lirih tapi tidak didengar oleh Ina.
Wanda yakin kepindahan kakaknya ada sangkut pautnya dengan suaminya. Pekerjaan itu cuma modus untuk menutupi kebusukan mereka.
"Emang kakak kerja dimana?ctanya Wanda penasaran.
"Di perbatasan kota ini, dek. "jawab Ina.
"Di perusahaan apa? "jiwa kepo Wanda mulai kepo. Mana tau dengan sedikit mengorek informasi dari kakaknya banyak sedikit Wanda tau kemana mencari keberadaan Ina nantinya.
"Di sebuah restoran cepat saji." jawab Ina pendek.
"Moga kakak betah kerja disana.cInsya Allah kalau ada waktu luang aku akan mampir kesana."vujar Wanda tanpa memandang lawan bicaranya.
" Tentu boleh,ckakak senang jika kamu bisa singgah dirumah kakak. Kakak permisi mau berbenah. "pamit Ina sembari berjalan menuju kamar yang selama ini ia tempati.
Tak lama terdengar dari suara mobil memasuki rumah dan Wanda bisa memastikan bahwa yang datang itu adalah suaminya Irwan.
"Assalamualaikum, sayang." Irwan mencium kening istrinya sekilas. Rona bahagia terpancar dari matanya.
"Waalaikumsalam."Jawabku cuek.
"Kamu masak apa hari ini?" tanya Irwan.
"Ayam rica - rica kesukaan, mas. Mau makan sekarang, biar Wanda siapkan." tawar Wanda pada suaminya.
"Aku mau mandi dulu, gerah. Habis itu baru kita makan." Ujar Irwan melangkah ke kamar untuk bersih - bersih dan di ikuti Wanda dari belakang.
Wanda mengikuti suaminya hanya untuk menyiapkan baju ganti, walau bagaimana pun ia masih berstatus suaminya dan wajib ia layani.
Setelah mandi Irwan memakai pakaian yang telah istrinya siapakan. Irwan akui bahwa istrinya selalu melayaninya dengan baik selama ini.
Tak mau istrinya menunggu lama, Irwan bergegas menuju meja makan. Napak istrinya sedang menata makanan di meja.
"Duduk, mas. Ayo makan?" Ujar Wanda mempersilahkan suaminya.
"Tumben kakak mu tidak gabung." tanya Irwan sembari menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan kakak iparnya.
"Itu yang diomongin datang." Wanda memonyongkan bibirnya menunjuk kearah belakang Irwan. Irwan refleks memutar kepalanya dan melihat Ina berjalan kearah mereka sembari tersenyum.
"Maaf telat." Ujar Ina saat telah duduk didepan Irwan dan Wanda.
"Ga apa apa ,kak. Ayo kita makan!" ajak Irwan.
"Mas tau ga, kalau kak Ina sudah dapat kerjaan." pancing Wanda.
"Wah bagus dong. Kerja dimana,kak." Irwan pura - pura kaget.
"Di restoran cepat saji, pinggir kota." jawab Ina malu - malu.
Terlihat mereka curi - curi pandangan.Aku pura - pura tidak melihat tingkah mereka.
"Wah lumayan jauh dari sini, ya." Ujar Irwan sembari menyuap nasi ke mulutnya.
"Iya, makanya rencana kakak besok mau cari kontrakan disana aja. Biar ga capek bolak balik.' kekehnya malu - malu.
Rasanya ingin aku menerkam mereka berdua. Aku beranjak dari kursi dan berjalan menuju kamar. Langkahku terhenti saat mendengar suara suamiku memanggil.
"Sayang ada apa?Kok makanya tidak dihabiskan dulu."suara lembut Irwan masih seperti dulu.
"Kepalaku pusing,mas. Aku mau istirahat dulu sebentar dikamar." ujar Ima kembali melanjutkan langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Wanda-wanda kenapa gak jambak2 Kakakmu,terlalu sabar Kamu🤣🤣
2024-06-06
2