Wanda menatap punggung suaminya yang mulai menjauh. Tubuh Wanda luruh seketika di kursi dengan mata yang berkaca - kaca. Ya Allah ya tuhanku,hamba tahu apa yang terjadi pada diri hamba adalah suatu takdir yang sudah Engkau warisakan untukku. Aku tau Engkau mengikuti seberat ini tentu sesuai batas kemampuan. Bantulah hamba ya Allah agar hamba bisa kuat dan sabar menjalaninya.
Sepertinya rumah tanggaki sudah tidak mungkin diselamatkan lagi. Suamiku sudah terlalu jauh jatuh kedalam lubang yang susah untuk keluarnya.
Menyerah mungkin pilihan terbaik.Tapi tidak semudah itu bagi mereka. Mereka berdua juga harus merasakan sakit seperti yang aku rasakan saat ini.
Begitu rumit perjalanan rumah tangga yang aku jalani. Awalnya berjalan harmonis hingga bencana itu datang merusak semuanya.
Penyesalan juga sudah tak ada gunanya,nasi sudah menjadi bubur. Aku yang terlalu bodoh menerima kehadiran orang ketiga dalam rumah tanggaku.
Semua sudah terjadi,aku tidak bisa menyalahkan keadaaan,semua terjadi atas kuasa sang pemilik. Tinggal aku harus bisa menjalani semua dengan kesabaran.
Aku tidak boleh lemah dan menyerah begitu saja. Aku harus bisa menjalani rencana yang sudah aku susun untuk mereka berdua.
"Bukti yang aku punya juga sudah lumayan cukup buat bukti dipersidangan nantinya,tapi aset belum semuanya aku ambil alih. Aku harus bisa mendapatkan semuanya. Aku tidak mau jerih payahnya dinikmati wanita tak tahu malu itu." gumam Ima tersenyum miring.
Siang itu Wanda pergi ke kantor suaminya untuk mengasuh kejutan. Wanda sudah memasak masakan kesukaan suaminya. Wanda sudah lama tidak menjajakan kaki disana,semenjak ia resign,semenjak itupula ia tak pernah kesana lagi. Waktunya dihabiskan dirumah sambil mengelola usaha yang suaminya tidak ketahui selama ini.
Wanda menjalankan usaha dibidang kuliner bersama temanya Yani dan Hani. Wanda hanya sesekali mendatangi tempat tersebut. Semua urusan cafe diserahkan kepada mereka berdua. Wanda tinggal menikmati hasilnya.
Kehidupan Wanda benar - benar sangat miris. Mengingat selama ini ia menampung dan membantu kakaknya yang tengah dirundung masalah. Ia selalu memperlakukan kakaknya dengan baik,namun apa yang ia dapat Wanda sebagai balasan dari kakak yang begitu ia sayangi dan hormati tega menikung ia dari belakang yaitu berselingkuh dengan suaminya sendiri.
"Dasar manusia laknat,ga tau diri,sudah ditolong malah mengigit. Gila...."umpat Wanda dalam hati saking geramnya.
Bukti yang Wanda kumpulkan dirasa sudah cukup untuk membawa kasus ini ke pengadilan. Tapi Wanda tentu tidak mau jika kedua manusia durjana itu tidak merasakan apa - apa,mereka harus juga merasakan sakit seperti yang ia rasakan atau lebih. Ada rencana cantik yang dipastikan oleh Wanda akan membuat mereka menyesal telah menyakiti dirinya.
Andai dengan berteriak bisa melepas semua beban yang ada dihati, sudah tentu ia akan berteriak selendang - kencangnya sehingga rasa sesak dan perih didada berkurang. Sakit sekali rasanya,sakit yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain dan dilihat. Wanda mengelus dadanya yang sesak,mengucap kalimat istigfar ribuan kali didalam hati untuk meredam rasa kekecewaan . Semua ia pasrahkan kepada sang pemilik hidup yang sebenarnya dan yakin rasa kecewa itu akan sembuh seiring berjalannya waktu.
Saking lelahnya dengan dengan pikiran - pikirannya yang mengusai kepalanya. Wanda mencoba merebahkan tubuhnya dan sejenak memejamkan mata,hingga tak sadar ia terlelap dan tak mengingat lagi beban yang tengah menghimpit dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Nor Refan
kok cm muter2 aja si ini
2024-10-09
1
Maz Andy'ne Yulixah
Hati2 Wanda jangan sampai ketahuan,semoga Aset bisa jatuh ketanganmu..
2024-06-06
1
Nurmi Nuhung
saya salut keputusan yg di ambil oleh Wanda untuk mengajukan untuk cerai dari suaminya, dari pada hidup sehari,, mengalami kesedihan bathin terus menerus itulah yg Ter baik
2024-05-28
1