Aku tidak habis pikir, kenapa mereka begitu tega mengkhianatiku. Setelah apa yang aku dikorbankan untuk mereka. Jika bukan karna paksaan menutup sih dan malu keluarga sudah barang tentu aku menolak.
Jika mas Irwan mau selingkuh dariku kenapa dengan kakak ku sendiri. Apa rasa sakit setelah ditinggalkan saat akad tidak membuatnya jera? Apa rasa cinta untuknya masih begitu besar?
Sudah seharian aku memikirkan dua orang manusia durjana itu. Lamunanku buyar saat mendengar deru suara mobil memasuki pekarangan rumah." Itu pasti mas Irwan, ternyata ia masih ingat pulang." Guman Wanda.
Wanda tidak bergeming dari pembaringan, sampai akhirnya terdengar suara pintu dibuka dari luar.
"Sayang, lagi apa?Tumben nggak menyambut mas seperti biasa."
Aku memutar mata menoleh kearah asal suara. Rasanya pengen aku tonjok wajahnya, apalagi aku muak mendengar kata sayang keluar dari mulutnya yang kotor.
"Baru pulang, mas. Maaf lagi mager?kekehku menahan gejolak hati yang memanas.
"Maaf mas pulangnya telat. Tadi banyak kerjaan di kantor. Mas kangen!" tiba -tiba mas Irwan memelukku.
Ingin rasanya melepaskan diri dari mas Irwan, rasa jijik mengingat tangan ini sudah menjamah wanita lain. Tapi kucoba tahan, aku tidak mau dia curiga saat ini.
"Mandi dulu tuh, bau asem." tolakku secara halus.
Aku bener - bener sudah tak mau disentuhnya, rasa jijik dan mual saat mengingat apa yang telah mereka lakukan di belakangku. Tapi saat ini aku harus bisa berpura - pura tidak tahu apa - apa tentang kebusukan mereka. Tunggu pembalasan dariku akan ku buat kalian menyesal dan hancur tak bersisa, dan memohon ampun kepadaku.
Gemericik suara air terdengar dari dalam kamar mandi, bergegas aku siapkan baju ganti untuk mas Irwan, walau bagaimanapun dia masih berstatus suamiku jadi tugas itu tetap aku laksanakan kecuali satu.
Tak lama mas Irwan keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk untuk menutupi asetnya. Aroma sabun menguar ke udara. Seandainya kamu tidak bekhianat sudah barang tentu aku akan berlari memelukmu saat ini. Wajah tampan, badan proposional, membuat banyak wanita terpikat akan pesonamu.
"Mas mau makan sekarang." tanyaku mengalihkan pikiran liarku.
"Mas mau makan kamu saja, sayang. " mas Irwan melangkah ke arahku, membuat degup jantungku berpacu.
"Mas, maaf aku lagi dapet." sontak mas Irwan menghentikan niatnya. Ada gurat kecewa dimatanya. Bodo amat aku berbohong,aku tau itu dosa menolak suami, tapi rasa jijik tidak bisa aku tepiskan.
Mas Irwan langsung berpakaian dan membaringkan badanya sambil membelakangiku.
"Mas kok langsung tidur, nggak jadi makan." tanyaku basa basi. Aku tau dia kecewa salah sendiri bermain api dibelakangku.
"Pengen langsung tidur aja" ujarnya tanpa menoleh padaku dan tak lama dengkuran halus mulai terdengar menandakan mas Irwan sudah terlelap dalam dunia mimpi.
Pikiranku melayang bertanya - tanya kenapa mas Irwan berpaling. Apakah aku sudah tak cantik lagi?Apakah pelayananku kurang memuaskan? Apakah selama ini cuma aku mencintai? Berbagai macam prasangka berputar di kepalaku menimbulkan rasa sesak. Walau berusaha aku tepiskan tapi tetaplah sulit untuk diabaikan begitu saja.
Aku berbaring telentang memandang langit - langit kamar tidur Ku. Seberapa keras usahain untuk terlelap tetap saja rasa kantuk itu engan menghampiri.
Denting ponsel membuyarkan lamunan. Aku melirik kearah nakas yang berada disampingku melihat ponsel , ponsel siapa yang berbunyi barusan dan ternyata ponsel mas Irwan lah yang berkedip.
Jiwa kepo ku meronta - ronta, tangan terulur melihat siapa gerangan yang mengirim pesan malam - malam pada mas Irwan.
DEG....
Nama kakak ku tertulis jelas disana.Dengan ragu - ragu aku membuka pesan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Jangan lama2 untuk menghancurkan Mereka Wand,sudah gak sabar lihat mereka hancur😏😏
2024-06-06
0
Soraya
dh q ksh vote ya thor
2024-02-06
1