My Way-2

Lama terdiam dihadapan Tuan dan Nyonya Darent, berkali-kali putri kedua dari keluarga itu nampak menghela nafas begitu dalam.

"Lona! apa sebenarnya yang telah terjadi Nak? apa kau ada masalah dengan Bella?"

"Hanya sedikit kesalahpahaman mom! dan aku sedang berusaha untuk meluruskan semuanya." Gadis itupun tersenyum dihadapan kedua orang tuanya.

"Kesalahpahaman?" Nyonya Darent berujar tanya dengan menatap Ghelsi sang putri.

"Mereka sudah dewasa, sayang! biar saja mereka menyelesaikan nya sendiri."

"Mom, dad! apa kalian akan tetap mendukung ku, jika aku membuat kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki semuanya?"

"Apa maksudmu Nak?"

"Aku ..., aku ingin bercerai dari Logan, mom. Aku bahkan telah mengurus dan mengajukan surat-suratnya ke pengadilan." Bellona meremas jemarinya, ia juga tertunduk untuk menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca.

"Apa? apa maksudmu Lona? apa kau ingin mempermalukan kedua orang tuamu ini?" Tuan Darent seketika meninggikan suaranya dihadapan sang putri.

"Maaf kan aku dad! aku hanya ingin mencoba untuk memilih jalanku sendiri."

"Memilih jalan mu sendiri? kau itu childish, kau tidak bisa seperti Bella kakakmu Lona! bagaimana mungkin kau ingin mencoba untuk memilih jalan sendiri? daddy sengaja menjodohkan mu dengan Logan karena daddy tahu kau sangat menyukai dan mengagumi pria itu dari masa kuliah mu dulu! lalu kenapa sekarang kau mau mengambil jalan seperti ini, Nak?"

Semua perkataan dari lisan Tuan Darent membuat Bellona semakin terpenjara dalam diam, namun ia tetap berpikir keras untuk bisa memberikan alasan logis supaya kedua orangtuanya memahami keinginan nya.

"Dulu aku memang sangat mengagumi nya dad, pria itu terlalu baik untuk ku, aku sudah bosan hidup dengannya! dan aku ..., aku ingin kebebasan sekarang."

Plaaaakk,

Sebuah tamparan yang cukup keras akhirnya melayang tepat di pipi Bellona. Rasa panas yang menjalar pada pipinya tak seberapa jika dibandingkan dengan luka yang telah ia pendam seorang diri selama ini.

"Kau ini benar-benar, putri yang sangat sulit diatur Lona! tetap pertahankan rumah tangga mu bersama Logan jika kau masih ingin tetap menjadi putri ku!" Tuan Darent berucap tegas dan seketika berlalu meninggalkan istri serta putri nya.

"Bel, maafkan mom! tapi apa tidak lebih baik kau menuruti perkataan daddy mu? kau tahu kan sikap daddy?"

"Tak apa mom! aku mengerti, maaf jika diriku tak bisa menjadi putri yang baik selama ini."

"Apa maksudmu Bellona? " wanita paruh baya itu tampak memeluk tubuh putri nya dengan berkaca-kaca, kekhawatiran nampak muncul dalam hatinya.

"Aku tak bisa seperti Bella, benar begitu kan mom? karena pada kenyataannya diriku memang bukan Bella! maaf mom ..., aku harus pergi sekarang."

Bellona meraih coat berwarna navy miliknya dan melangkah meninggalkan ruang tengah kediaman orang tuanya.

Langkahnya terhenti saat ia berpapasan dengan wanita cantik dengan wajah yang begitu ramah di hadapannya.

"Lona ..., kau kemari?" tatapan Bella terlihat begitu dalam nan hangat, atau mungkin itu adalah tatapan rasa iba karena rasa bersalahnya.

Lona mengangguk dengan senyum tipisnya.

"Bagaimana pekerjaan mu hari ini? kau terlihat begitu lelah," pertanyaan tulus itu terlontar dari bibir Lona tatkala mendapati peluh di wajah serta rambut sang kakak.

Bella turut tersenyum meskipun rasa hatinya terasa ngilu melihat tatapan tulus dari mata adiknya.

"Lona! aku ..., aku sungguh minta maaf!" suara wanita itu kembali terbata, bibirnya kelu dan seketika menundukkan kepala.

"Tidak Bell, jangan meminta maaf! kau membuatku merasa semakin bersalah padamu. Beristirahat lah ..., aku akan pergi sekarang." Lona mengusap lembut pundak sang kakak sebelum akhirnya melangkah pergi secepatnya.

Apa yang telah kau lakukan Bella? bisa-bisanya kau menikam adik kecil mu sedalam itu? adik yang selalu menanti kehadiran mu setiap kau tak berada di rumah, adik yang selalu menceritakan semua keluh kesahnya padamu, tapi kau justru mengkhianati nya.

Kakak macam apa kau ini, Bella?

Bella mematung, wanita merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Kau sudah kembali Bella, apa kau akan menginap?" suara Tuan Darent kembali membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Daddy, i-iya! aku sengaja pulang lebih awal karena memang diriku kurang enak badan. Aku ke kamar dulu dad!" Bella nampak terburu-buru melangkah dan menyembunyikan air matanya.

*****

Mematikan asap nikotin dalam sebuah asbak dan kembali menuang whiskey dalam slokinya, Bellona nampak acuh akan riuhnya suasana club malam, pikiran nya masih saja kalut akan segala permasalahan yang dihadapinya.

Apapun yang terjadi, aku tidak bisa mundur. Meskipun tak ada seorangpun yang berada di sisiku dan mendukung ku, aku tak peduli.

Aku cukup memiliki diriku sendiri, aku ingin meraih kebahagiaan ku sendiri dan akan ku tempuh jalan ku sendiri.

Aku sudah tak menginginkan siapapun lagi,

Gadis itu kembali menikmati minuman beralkohol dalam slokinya dengan sekali tenggak.

Terpopuler

Comments

☠ уυуα

☠ уυуα

ah berharap Bellona ga terjerumus aja sih

2024-05-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!