Sarah melanjutkan pekerjaanya menyapu halaman saat Raisa sudah menghilang dari pandangannya.Dia tidak ambil pusing dengan sikap Raisa yang semakin menunjukkan sikap aslinya.
Setengah jam kemudian sepeda motor milik suaminya juga sampai di rumah,Sarah mengerutkan keningnya saat melihat begitu banyak belanjaan yang dibawa suaminya.
"Mas!! kamu belanja? dapat uang dari mana kamu hingga bisa belanja sebanyak ini? jangan bilang kalau uangku yang hilang di ambil oleh mu?" Tanya Sarah dengan sikap santai.Dia tidak ingin berantem lagi di hadapan semua orang yang pastinya tidak akan ada yang membelanya.
"Aku pinjam uang Udin,aku kecewa sama kamu Sarah!! ibuku cuma memintamu untuk membeli daging sapi satu kilo tapi kamu malah menghina dan merendahkan ibu,aku tau kamu yang mencari uang di rumah ini tapi tidak seharusnya kamu merendahkan keluargaku." Jawab Bima.Dia pura-pura bersikap lemah agar Sarah tidak banyak pertanyaan lagi.
Sarah berdiri di halaman rumahnya sampai tubuh suaminya menghilang dari pandangannya,sejenak dia memikirkan sikapnya,semakin dia memikirkannya semakin dia bingung mencari kesalahannya.
"Kamu berbicara dengan mudahnya karena kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan mas!! coba kalau kamu di posisi aku bagaimana perasaanmu saat ibuku hannya mencintai cucu dari anak perempuannya,sudah lama ibumu di rumah ini sekalipun dia tidak pernah menyapa anak-anak ku,tapi setelah Andin sampai di rumah ini sekalipun dia tidak pernah melepaskan putri dari tangannya." Ucapnya dalam hati.Matanya mulai berkaca-kaca dadanya semakin sesak mengingat ibu mertuanya minta daging untuk cucu kesayangannya itu.
"Mama...Apa kita sudah bisa masuk rumah?" Tanya Yuna tiba-tiba mengagetkan Sarah yang sedang melamun.Tidak ingin Yuna melihat kesedihan di wajahnya dia langsung menyeka air matanya lalu menoleh ke arah Yuna yang berdiri di sampingnya.
" Kalian sudah lelah sayang? ayo kita masuk rumah,ini sudah sore saat nya untuk mandi." Ucap Sarah lalu membawa Yuna dan Yola ke dalam rumah.
Ruang tamu begitu sepi saat mereka sampai di dalam,ternyata semua orang sedang sibuk di dapur mungkin mereka memasak bahan-bahan yang di bawa oleh Bima suaminya tadi.
"Sayang,kalian mandi lebih dulu,ibu akan siapkan pakaian untuk kalian,berhubung nenek sudah memasak ibu akan membereskan rumah dulu." Ucapnya.
Kedua buah hatinya langsung masuk ke dalam kamar lalu mengambil handuk dan lari ke kamar mandi sementara Sarah,setelah dia menyiapkan baju untuk anak-anaknya dia segera membereskan rumah yang begitu berantakan.
Sarah masih sibuk membersihkan ruang tamu,membereskan barang-barang yang berantakan saat dia mengira karena mertuanya yang memasak maka mereka akan di ajak untuk makan malam bersama.
"Kok sepi,apa ibu sudah selesai memasak?" Ucapnya dalam hati.Karena penasaran Sarah mengintip dari balik gorden pintu dapur,betapa kagetnya dia melihat suami dan keluarganya makan dengan lahap di dapur tanpa memanggil mereka untuk makan bersama.
Sakit hati,kecewa itulah yang di rasakan Sarah saat ini bahkan saat itu kedua anaknya keluar dari kamar mandi pria yang dianggapnya suami selama beberapa tahun ini sama sekali tidak peduli dengan kedua anaknya bahkan dia mengabaikan kedua anaknya dan makan dengan lahap.
"Dasar pria tidak berguna...Lihatlah aku akan balas semua perbuatan mu ini,tega sekali kamu membiarkan anakku, kamu bisa tidak peduli dengan ku tapi tolong tunjukkan rasa cintamu sedikit saja kepada anakmu." Ucapnya tanpa sadar setetes bening jatuh dari sudut matanya dia langsung membuang sapu ke lantai lalu menemui kedua buah hatinya ke dalam kamar.
"Sayang,kalian sudah selesai mandi? yuk pakai baju kita makan di luar malam ini,kalian mau makan di mana?" Tanya ibunya dengan wajah senyum seakan tidak ada masalah dia tidak ingin kedua anaknya tau kalau hatinya sedang terluka.
" Mhh...Makan apa ya? aku mau makan KFC bisa tidak Bu?"
"Tentu saja boleh sayang,jadi kalian berdua mau makan KFC,ya udah tunggu mama mandi dulu baru kita ke KFC ya." Ucap Sarah lalu dia segera mengambil kunci motor suaminya yang ada di atas meja yang ada di ruang tamu.
Saat keluar dari kamar mandi,dia tidak menemukan orang lain lagi di dapur,dia mengabaikan semua kekacauan yang ada di dapur, sudah hal biasa kalau mertuanya selesai memasak semua piring akan berserakan dimana-mana.
Sarah tidak ambil pusing lagi saat melihat semua itu,dia harus menjaga mentalnya agar tidak gila karena sikap suaminya yang lebih mementingkan keluarganya dari pada rumah tangganya.
Mereka bertiga keluar dari kamar,melewati ruang tamu,Bima menoleh ke arah mereka,dia mengerutkan keningnya saat melihat Sarah dan kedua anaknya keluar rumah dengan pakaian yang rapi.
"Sarah kamu mau kemana?" Terlihat kecemasan di wajah Bima saat melihat anak istri dan anak-anaknya pergi.
Sarah mengabaikan pertanyaan suaminya,dia begitu sakit hati saat mengingat suaminya yang tega makan enak bersama keluarganya sementara dia melupakan anak istrinya.
"Sarah!!!!!" Bima mengejar mereka sampai keluar halaman tapi Sarah semakin mempercepat laju kendaraannya, dia tidak peduli saat Bima memanggilnya beberapa kali.
"Dasar pria sampah, bagaimana bisa kamu tega makan enak tanpa mengajak anak istrimu,tidak kah kamu sadar apa pun yang terjadi atas dirimu anak istrimu lah yang akan mengurus mu,bukan ibu atau adikmu." Makinya dalam hati.
Saat mereka melewati pos ronda tiba-tiba dia melihat Udin yang sedang mangkal di sana bersama beberapa tetangganya,tiba-tiba dia teringat dengan ucapan suaminya tadi sore.
"Mas Udin!!! mas!!" Panggil Sarah dari kejauhan.Udin berlari menghampirinya meninggalkan teman-temannya.
"Ada apa kamu memanggilku? ini sudah malam kalian mau kemana?" tanya Udin saat melihat Sarah dan kedua anaknya.
"Mau jajan saja mas cari gorengan,mas aku mau tanya apa benar mas Bima meminjam uang kepadamu?" Tanya Sarah memastikan.
"Meminjam uang? tidak Bima tidak pernah meminjam uang kepadaku."Jawab Udin dengan wajah bingung karena memang Bima tidak pernah sama sekali meminjam uang kepadanya.
"Oohh gitu ya mas,baiklah kalau begitu aku cuma memastikan saja,kami pergi dulu ya mas." Ucap Sarah dengan wajah tenang.
Sarah tersenyum kecut,sekarang dia yakin kalau pria itulah yang telah mencuri uangnya tadi pagi,dia tidak menyangka kalau suaminya bisa bertindak sejahat itu demi keluarganya.
"Aku tidak akan marah mas,aku ikhlas kalau memang kamu yang mengambil uang itu,tapi aku sudah kenal kamu pria seperti apa dan sepertinya kamu itu orang yang harus di waspadai." Ucapnya dalam hati.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Siti Masitah
keluarga laknat bima
2024-07-27
0
Yunerty Blessa
selamat kan surat rumah dan kad atm mu dari Bima sialan 😠
2024-05-03
0
Ira Sulastri
Udah Sarah tinggalkan suami sampah seperti itu, keluar dr rumah berjuang untuk ber3 dg anak2 saja😇
2024-01-06
1