Sarah membawa kedua putrinya ke dapur lalu menarik kursi untuk mereka berdua,dia masih kesal dengan mertuanya yang terlalu berlebihan menurutnya.Suami,mertua dan Raisa datang dari depan lalu mengambil tempat duduk masing-masing untung saja di rumahnya banyak kursi jadi kalau kebetulan ada tamu semuanya tidak ada masalah.
" Kamu masak ayam kampung Sarah? kamu tau saja kalau ibu kangen makan ini." Ucap mertuanya lalu dia menarik kursi lalu duduk sambil menunggu nasi yang dibuatkan oleh Sarah.
"Raisa makanlah ini,masakan sarah memang sangat nikmat dari dulu aku paling suka ayam semur buatan Sarah." Ucap mertunya lalu mengambil pahanya dan meletakkannya di piring Raisa.
Sarah semakin kesal dengan mertuanya,sudah tinggal bersama mereka hampir dua Minggu ini belum pernah sekali pun dia melihat mertuanya mau mengajak kedua cucunya bermain atau paling tidak menemani mereka makan.
Sarah kehilangan mood untuk makan malam,dia menyuapi kedua putrinya secara bergantian dan suaminya sama sekali tidak peduli dengan wajahnya yang terlihat marah.Mereka bertiga makan dengan sangat lahap hingga ayam yang dimasak Sarah hampir saja habis.
" Aahh kenyang sekali,perutku hampir pecah karena kekenyangan,Raisa apa kamu sudah selesai kita ke depan ya." Ajak mertuanya tanpa peduli dengan Sarah yang sedari tadi terlihat kesal.
Ketiganya meninggalkan Sarah dan kedua putrinya tanpa mengatakan apa pun,Sarah juga sangat kesal kepada Raisa yang terlihat semakin menyebalkan.Beberapa hari ini dia kerja juga asal-asalan tapi makan mau enaknya saja bahkan dia tidak pernah lagi mencuci piring menambah kerjaan Sarah yang semakin banyak.
"Ma,nenek kenapa begitu perhatian sama Tante itu,bapak juga ikut-ikutan,mereka menyebalkan sekali." Ucap Yuna yang sudah mulai mengerti keadaan.
"Tidak papa sayang,kalian habiskan makanan dan masuk ke dalam kamar ibu harus membereskan semua ini agar besok tidak terlalu sibuk." Ucap Sarah memerintah.Kedua putrinya langsung mengangguk lalu menghabiskan makanan mereka setelah itu keduanya langsung masuk kamar.
Raisa,Maya dan Bima duduk di ruang tamu sambil menonton dengan santai,mereka sama sekali tidak peduli dengan Sarah yang sibuk membereskan meja makan yang mereka tinggalkan begitu saja setelah mereka selesai makan.
"Raisa,kamu kan sudah kerja hampir dua Minggu ini,kamu minta saja gaji mu separuh kepada Sarah,terus besok kamu libur kita jalan-jalan keliling kota." Ucap Maya tiba-tiba.Bima menoleh kepada Raisa begitu juga Raisa keduanya saling menatap setelah itu Bima mengangguk seakan mendukung ibunya.
" Aku takut bibi,bagaimana kalau bibi saja yang bicara,aku juga tidak enak memintanya kepada kak Sarah."Jawabnya.
"Oke nanti aku yang ngomong sama Sarah." Ucap Maya lalu dia kembali menatap televisi.
Sementara itu Sarah sejak tadi terus mengomel di dapur,kali ini amarahnya benar-benar hampir meledak melihat tingkah suami dan mertuanya begitu juga Raisa yang hannya makan tidur enak di rumahnya tapi maunya digaji.
Dia sengaja mencuci piring dengan kasar bahkan sesekali dia menjatuhkan piring ke lantai berharap orang-orang di depan mendengarnya tapi kenyataanya satu pun tidak ada yang peduli.
"Sepertinya aku tidak akan memakai tenaga Raisa untuk bulan depan,enak saja dia kerja hannya melayani pelanggan,baru datang saja kelihatan baik sekarang dia mulai menunjukkan aslinya." Ucapnya dengan kesal.
Pada saat itu Bima lewat dari depannya menuju kamar mandi,pria itu buru-buru masuk ke kamar mandi hingga dia belum sempat bicara tapi dia sengaja mencuci piring dengan kasar.
"Sarah...Kamu kenapa sih,kamu mau merusak semua barang-barang di rumah ini?"
"Brang....." Sarah membanting piring ke lantai begitu juga dengan sabun lalu menatap suaminya dengan sinis.
" Mas....Kamu pikir aku ini pembantu,bisa-bisanya kalian semua duduk dengan santai di ruang tamu sementara piring dan meja dapur masih berantakan memangnya kamu tidak bisa menegur keluargamu itu hah....Aku bukan pembantu di rumah ini ya mas!!!" Sarah berbicara dengan nada ditahan sebenarnya dia ingin sekali menjerit untuk melampiaskan rasa kesalnya tapi dia berusaha untuk menahannya karena tidak enak dengan ibu mertuanya.
Bima sepertinya tersinggung dengan kata-kata istrinya, dia malah menatap istrinya dengan sinis tanpa merasa bersalah sama sekali.
" Kalau kamu keberatan melakukan pekerjaan rumah kamu tidak usah melakukannya,aku bisa mengerjakannya besok,tapi kamu jangan menghina dan merendahkan keluargaku!!! dasar istri durhaka kamu." Ucap Bima lalu pergi begitu saja dengan perasan kesal yang dalam di hatinya.
Sarah menghela napas berat,sulit baginya untuk menerima semua ini,rasanya dia sudah bosan sekali melihat mertuanya yang belum juga kembali ke kampung.Keberadaan mertuanya di rumah mereka membuatnya tidak bebas,bukannya tidak menghormati mertuanya tapi dia tidak suka dengan sikap mertuanya.
Sarah mengakhiri pekerjaannya dengan menyapu lantai dan membersihkan meja makan,di saat dia hendak mematikan lampu tiba-tiba mertunya datang menghampirinya.
"Sarah,besok aku dan Raisa akan jalan-jalan,kamu tau sendiri kan selama disini aku belum pernah kemana-mana,kamu berikan dulu gajinya separuh,kamu juga kasih aku uang,aku tidak punya sama sekali." Ucap mertunya.Sarah tersenyum kecil.
"Bu,Raisa kan baru kerja,masak langsung minta gaji,dan terus besok Raisa tidak kerja gitu maksud ibu?"
"Iyalah,sesekali kamu kasih dia libur,dia sudah kerja dua Minggu kasihlah dia istrahat." Jawab mertuanya sinis.
"Bu....Aku bisa menemani ibu besok, sekalian bawa anak-anak juga,tapi kami kerja dulu pagi harinya." Sarah berharap mertuanya mengerti keinginannya tapi sepertinya orang tua itu tidak terima dengan tawarannya.
" Tidak perlu,kami pergi bertiga saja,soalnya kalau kalian ikut yang ada nanti jadi makin ribet,ibu tidak mau acara jalan-jalan ibu terganggu.Kamu hannya perlu memberikan apa yang ku minta agar kamu bisa bekerja seperti biasa." Ucap mertunya lalu dia pergi begitu saja meninggalkan Sarah.
Sarah sakit hati mendengar jawaban mertuanya,kesal emosi dan ingin memaki mertuanya yang lebih mengutamakan Raisa daripada dirinya padahal Raisa hannya saudara jauh mereka.
" Dasar mertua tidak tau diri,padahal kalau kamu sakit akulah yang sibuk mengurus mu,sudah pergilah sana aku juga bisa pergi tanpa kalian." Ucapnya dalam hati lalu dia masuk ke dalam kamarnya untuk istrahat malam.
Keesokan paginya semua orang sudah berkumpul di meja makan,baik suaminya,Raisa dan mertuanya,pagi ini dia sengaja tidak memasak sarapan dia hannya memasak dua porsi nasi goreng untuk Yuna dan Yola.
" Sarah kamu tidak memasak sarapan untuk pagi ini? kamu ini kenapa sih,ya sudah kamu kasih saja apa yang aku minta tadi malam,nanti kami bisa sarapan diluar." Ucap mertuanya dengan wajah masam.
Raisa mengeluarkan uang dari dompetnya,dia tidak ingin mertunya marah lagi kalau dia tetap menolak permintaannya.
"Raisa ini gaji mu selama dua Minggu aku lebihkan,dan mulai besok kamu tidak usah bekerja untukku cari saja pekerjaan lain.Ini uang untuk ibu." Wajah Raisa memerah saat Sarah dengan tegas memecatnya di hadapan Bima.
" Apa maksudmu Sarah?"
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mantap Sarah..... berpendirian tegas..
2024-05-03
0
Ira Sulastri
God job Sarah harus tegas dg benalu😍👍
2023-12-31
1