Bab 2 ~ Suami egois ~

Bukannya merasa takut atas kemarahan istrinya Bima malah menatap balik kepada Sarah dengan tatapan yang tidak kalah menakutkan.

"Keterlaluan apanya? memangnya aku salah mendidik mereka agar lebih mandiri Yuna itu sudah besar seharusnya mengambil sarapan untuknya dan juga adiknya dia harus sudah bisa,kamu mau memanjakan mereka seperti itu?" Bima berdiri sambil menatap Sarah dengan tatapan penuh kemarahan.

Sarah dari dulu sudah tau kalau pria yang menikahinya tujuh tahun yang lalu bukanlah pria yang mau mengalah dia tidak pernah mau kalah walaupun dia sebenarnya salah.

"Tapi mas mereka itu masih kecil apa salahnya kamu membantu mereka untuk mengambil sarapannya_

"Brak....Sudahlah,kamu memang istri yang tidak tau sopan,mentang-mentang kamu yang cari uang di rumah ini kamu jadi sesuka hati merendahkan suamimu sendiri,lihat kewajiban mu sebagai istri pun kamu sudah lupa,harusnya kamu bersyukur punya suami sepertiku." Bima membanting kunci ke atas meja hingga terdengar suara gaduh dan kedua putrinya keluar dari kamar melihat pertengkaran kedua orang tuanya.

Bima mengambil kembali kunci yang dia banting ke meja barusan lalu pergi dengan wajah yang masih terlihat marah.Sarah memegangi dadanya lalu duduk di kursi sambil menarik napas berat.

"Aku lagi yang salah,lupa...Aku lupa kewajiban ku sebagai istri seharusnya dia malu untuk mengatakan itu,beruntung bukannya dia yang beruntung menikah dengan wanita seperti ku yang tidak pernah mempermasalahkan apa pun aku hannya fokus bekerja kelak kedua anakku bisa sekolah tinggi dan menjadi orang sukses." Ucapnya dalam hati.Sarah mengabaikan semua ucapan suaminya barusan karena baginya tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain cari uang yang banyak kelak dia bisa melunasi sisa hutang saat dia membeli rumah yang dia tempati.

Sarah memang wanita yang sangat ambisius dengan semua keinginannya dan mungkin itulah yang membuat suaminya melupakan kewajibannya sebagai seorang suami.Sarah seorang wanita yang enggan meminta-minta kepada suaminya,apalagi setahun pernikahan mereka dulu suaminya yang sedikit malas bekerja keras membuatnya semakin tidak berani berharap lebih kepada pria itu.

"Ma...Papa marah sama mama gara-gara kejadian tadi pagi Yuna tidak papa Bu,mulai besok Yuna pergi saja sendiri ke sekolah,aku tidak mau membuat mama terbebani." Ucap Yuna yang baru saja menghampiri ibunya yang sibuk membereskan piring-piring yang kotor dari warung tadi.

Sarah yang membalikkan badannya lalu tersenyum mendengar ucapan putrinya,dia memeluk Yuna yang sudah mengerti keadaan hal kedua anaknya memang alasan yang pertama untuk bekerja keras siang malam.

"Sayang,mama tidak terbebani sama sekali,mama malah sangat bahagia memiliki dua anak gadis yang cantik dan pintar,maafkan papa ya sayang,mungkin dia banyak pikiran karena belum menemukan pekerjaan yang cocok." Ucapnya sambil memeluk Yuna.

"Nanti mama akan mencari tukang ojek yang bisa mengantar jemput mu setiap hari.Mulai besok kamu harus sekolah,papa tidak perlu mengantar mu lagi.Maafkan mama ya nak karena belum bisa menjadi mama yang sempurna untukmu dan adikmu,mama bekerja keras untuk masa depan kita semua,mama belum bisa seperti mama anak-anak lain yang bisa mengantar jemput mereka setiap hari." Ucap Sarah lalu mengusap rambut Yuna dan memeluknya dengan erat.

"Jangan bicara seperti itu ma,aku sangat bangga punya mama pekerja keras,bahkan aku tidak pernah mendengar mama menuntut apa pun kepada papa,tapi papa sangat egois."

"Hus... Tidak boleh bicara seperti itu,sekarang kamu masuk kamar mama mau melanjutkan pekerjaan mama,karena sebentar lagi mama akan belanja untuk jualan mama nanti malam." Ucapnya sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Yuna kembali ke wastafel untuk menyelesaikan sisa pekerjaanya.

Setelah semua pekerjaanya selesai,dan rumah sudah kembali bersih dan makanan sudah di hidangkan,Sarah bergegas meninggalkan rumah untuk pergi ke pasar yang tidak jauh dari rumahnya,dia ingin belanja semua perlengkapan jualannya nanti malam,selain jual makanan di pasar setiap malam juga Sarah jualan kopi di taman,dia sudah menekuni usahanya itu hampir empat tahun ini dan hasil dari jualan kopi omsetnya paling banyak dan itu juga yang membuat pundi-pundi tabungannya semakin banyak.

Sarah kembali ke rumahnya setelah semua barang yang diinginkan sudah ada di keranjang belanjaannya saat dia akan menaiki ojek tiba-tiba dia melihat tetangganya yang bekerja sebagai gojek.

" Meri kamu sedang apa disini kamu tidak narik hari ini?" Tanya Sarah sambil mendekati Meri yang juga saat itu hendak pulang.

"Aku sedang belanja mingguan,anakku demam jadi aku tidak bisa diluar lama-lama kamu mau pulang juga ya sudah kita pulang bareng saja kita kan searah."Tawar Meri dengan ramah.Dia juga wanita yang mandiri tapi dia beruntung dia punya suami yang bertanggung jawab walaupun gajinya masih kecil dan itu yang membuatnya bekerja.

"Oke kita pulang." Mereka segera meninggalkan pasar,hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah Sarah,Meri menghentikan sepeda motornya.

"Mery aku mau minta tolong mulai besok kamu mau tidak bekerja untukku mengantar jemput Yuna ke sekolahnya,kamu tau sendiri aku sibuk,aku tidak punya waktu untuk mengantarnya,aku bisa membayar mu sesuai keinginan mu,mingguan atau bulanan."Mery terlihat bingung saat Sarah meminta tolong untuknya,dia memang tau kalau suami dari tetangganya itu agak pemalas tapi dia sedikit aneh saja karena yang dia tau suami Sarah sedang pengangguran.

"Lah memangnya suami mu kemana,apa dia tidak mau membantu mu mengurus anak-anak mu,Sarah jadi wanita jangan terlalu baik dan mandiri bisa-bisa suami mu semakin keenakan." Ucap Mery mengingatkan Sarah.

"Sudahlah jangan dibahas,aku hannya ingin anakku sekolah kalau berharap ma suami yang ada hannya membuatku makin emosi dan kesal.Kamu bisa kan?" Tanyanya kembali mengalihkan.

"Oke bisa,kamu bayar aku tiap bulan saja,aku ingin punya tabungan,oke aku pergi dulu ya anakku menunggu di rumah." Ucap Mery lalu dia segera menghidupkan sepeda motornya.

Sarah mengangkat semua barang belanjaannya,lalu masuk ke dalam rumah,di halaman dia sudah melihat sepeda motor yang dipakai suaminya,itu artinya suaminya sudah kembali ke rumah.

Wajah Bima masih terlihat kesal saat Sarah masuk ke dalam rumah,Sarah juga yang masih kesal mengabaikan keberadaan suaminya bahkan dia tidak menyapa suaminya dia langsung pergi ke dapur tanpa menoleh sedikit pun.

" Lihatlah betapa sombongnya dia,semakin hari dia semakin tidak menghargai ku." Sungutnya dia menyusul Sarah yang sudah pergi ke dapur.

" Kamu bahkan tidak meminta maaf kepadaku,hmm aku tau kamu sombong karena kamu bisa cari uang,kamu lupa istri akan masuk neraka kalau tidak menghormati suaminya." Ucap Bima dengan nada kesal.

" Kamu minta maaf dulu kepada Yuna,lihat tangan Yuna ada bekas itu semua karena kamu tidak peduli dengan mereka,dan satu lagi seharian ini kamu kemana saja?"

🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

palingan punya cewek baru 😏

2024-05-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!