Bima menghabiskan es kelapa yang sudah dipesannya,dia segera membayarnya lalu dia kembali pulang ke rumah karena hari sudah mulai sore dan dia juga sudah mulai kelelahan.
Sesampainya di rumah,dia melihat Sarah duduk santai sementara Raisa sedang mencuci piring sepertinya mereka sedang bercerita.
"Sarah,kamu tidak membantu Raisa?" Tanya Bima lalu menarik kursi lalu dia duduk di depan Sarah.
"Dia yang minta mas tadinya aku menolak tapi dia memaksa." Jawab Sarah.
"Tidak papa mas,aku hannya ingin membantu Kaka Sarah saja,sepertinya dia sangat kelelahan." Jawab Raisa dengan tenang.
"Iya mas aku tidak menyuruhnya,Raisa kamu pasti bosan di rumah,bagaimana kalau kamu temani aku belanja ke pasar,kebutuhan rumah sudah mulai habis,dan aku juga mau membeli bahan-bahan untuk jualan nanti malam?" Sarah menawarkan,dia merasa sangat terbantu saat Raisa mau melakukan pekerjaan rumah tanpa merasa keberatan.
"Memangnya kakak masih jualan setelah ini?" Tanya Raisa dengan wajah kaget,dia yang tadinya sedang menghadap wastafel malah berbalik sambil menatap Sarah.
"Iya nanti malam aku jualan kopi di taman,tapi cuma beberapa jam saja kok.Kamu mau tidak ikut ke pasar sekalian kamu melihat keramaian mungkin kamu bosan di rumah? Tanya Sarah sekali lagi.
"Maulah kak,aku selesaikan dulu piring ini ya,hannya tinggal sedikit lagi kok." Ucap Raisa lalu kembali mencuci piring yang tinggal hannya sedikit.Wajah Bima terlihat masam sepertinya dia tidak suka saat Sarah mengajak Raisa ke pasar dia ingin melarang Raisa tapi dia merasa tidak enak.
Setelah semuanya selesai Raisa pergi ke kamarnya, meninggalkan Bima yang masih di tempat duduknya sementara Sarah sudah pergi sejak tadi setelah Raisa setuju untuk ikut dengannya.
"Ngapain juga Sarah meminta Raisa pergi dengannya,apa dia ingin Raisa sama sepertinya kulitnya gosong tidak terurus." Ucapnya dalam hati sambil bergegas ke kamar menemui Sarah.
Bima mendorong pintu dari luar kebetulan Sarah sudah berganti pakaian,dan siap-siap pergi ke pasar.
"Sarah,berikan aku uang,aku sudah tidak ada pegangan lagi,aku juga harus ada uang pegangan takutnya nanti ibu mengajakku keluar." Ucapnya sebelum Sarah meninggalkan kamar.
"Loh...Bukannya kemarin kamu baru minta uang tiga ratus ribu mas,memangnya uang itu udah habis, kamu jangan boros-boros dong mas,kamu tau sendiri kan bagaimana aku kerja keras diluar untuk masa depan kita dan anak-anak." Jawab Sarah dengan nada pelan dia takut Raisa mendengar obrolan mereka.Bima menatapnya dengan tatapan seperti biasa tatapan tidak suka jika Sarah mulai bicara.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau kasih,aku juga kalau kerja aku tidak akan minta uang kepadamu!!" Jawab Bima lalu dia duduk di pinggiran sopa.
"Bukan begitu mas,aku hannya ingin kamu hemat,uang tiga ratus itu bukan uang yang sedikit,itu baru kamu minta kemarin masak sekarang sudah minta lagi_
" Aku kan sudah bilang,kalau kamu tidak kasih tidak papa,lebih baik kamu pergi jangan membuatku makin kesal,kalau aku kerja aku juga tidak minta uang." Sungutnya dengan nada jengkel.
Sebenarnya Sarah sudah muak mendengar jawaban yang selalu dilontarkan Bima,dia selalu merasa orang paling kaya kalau sudah bekerja padahal kenyataanya dia bekerja atau tidak dia selalu mengemis kepadanya,kebutuhan rumah tangga dia yang penuhi bahkan pernah beberapa kali beberapa orang menagih hutang suaminya itu kepadanya.
Tidak ingin berantem akhirnya Sarah mengambil uang pecahan ratusan tiga lembar dari dompetnya lalu dia berikan kepada Bima.Bima menoleh tangan Sarah sepertinya menghitung jumlah uang pemberian istrinya.
"Tiga ratus ribu? lebih baik kamu simpan saja uang segitu,karena uang segitu tidak bisa membeli apa pun untuk ibuku." Ucap Bima lalu membuang muka kesamping dengan wajah yang masih menyimpan rasa kesal.
"Terus maunya berapa mas? satu juta,atau dua juta,kamu tau tidak bagaimana aku berjuang mengumpulkan rupiah demi rupiah setiap hari dari subuh sampai malam?_
"Brak..." Bima tidak ingin mendengar ocehan istrinya,dia langsung turun dari ranjang lalu membuka pintu dan menutupnya dengan keras hingga membuat Raisa yang berada di ruang tamu kaget.
Sarah menarik napas berat,rasanya sangat menyakitkan saat punya suami tidak tanggung jawab tapi banyak tuntutan.Sarah mengambil uang satu juta lalu dia letakkan di atas meja yang ada di kamar setelah itu dia keluar dari kamar menemui Raisa yang ada di ruang tamu.
"Raisa kamu sudah siap?" Tanya Sarah dengan wajah senyum,dia menyembunyikan rasa kesal dihatinya,dia tidak ingin Raisa tau tentang keburukan suaminya.
"Sudah kak." Jawabnya,lalu mereka berdua segera meninggalkan rumah,sementara itu Sarah mengabaikan suaminya yang sedang duduk di teras rumah sambil merokok terlihat wajahnya yang masih marah.
Setelah berjalan ke jalan umum,mereka akhirnya mendapat angkutan umum,berhubung hannya mereka berdua yang ada di dalam angkutan akhirnya Raisa memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang membuatnya penasaran.
"Kak,mas Bima kerja dimana,kok perasaan sejak kami datang dia tidak bekerja?" Tanya Raisa dengan hati-hati dia masih sungkan bertanya banyak hal kepada wanita itu.
"Sudah hampir dua Minggu dia tidak kerja,dia habis kontrak dari tempat kerjanya,untuk saat ini dia masih mencari pekerjaan,biasanya dia membantuku di pasar tapi berhubung ibu sedang berkunjung makanya dia hannya di rumah." Jawab Sarah berbohong dia tidak mau menyebar aib rumah tangganya dan dia juga tetap memuji suaminya di hadapan Raisa walaupun semua itu hannya kebohongan.
"Hmmm,begitu ya kakak,aku kagum sama kalian berdua kak,kalian bisa kerja sama untuk mencari nafkah berbeda dengan suamiku yang pemabuk dan suka main wanita." Ucap Raisa berbohong dia sengaja menjelekkan nama suaminya dihadapan Sarah.
"Sabar ya,dalam sebuah rumah tangga itu pasti ada keributan kecil,itu sudah hal yang biasa,tidak ada rumah tangga yang tamat,kita harus selalu belajar dan belajar dan paling terpenting kita harus mencintai anak kita." Jawab Sarah menasehati Raisa yang terlihat sedih.
"Kak,aku tidak mengampuni kesalahan pria yang suka kdrt dan juga selingkuh,kalau dia miskin aku masih bisa terima tapi tidak dengan perselingkuhan." Ucap Raisa kukuh pada pendiriannya,padahal semua itu adalah kebohongannya,dia sengaja menjelekkan mantan suaminya untuk mendapat simpati dari Sarah,padahal dia yang telah selingkuh beberapa kali dan juga merebut suami orang di kampungnya dia lakukan semua itu demi uang agar dia bisa mendapat uang dengan mudah untuk memenuhi kebutuhannya.
Raisa beberapa kali telah mengambil suami orang-orang di kampungnya malu kepada semua orang di kampung akhirnya dia memilih kabur dan meninggalkan suami serta anaknya,dia sama sekali tidak peduli kepada suaminya saat pria itu beberapa kali memohon kepadanya untuk tidak pergi,padahal dia sudah memaafkan semua kesalahannya.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sudah ada tanda sinyal Sarah.....
2024-05-03
0
Ma Em
oh si Raisa ini bibit pelakor untuk rumah tangga Sarah.
2024-01-16
0
Yuliana Tunru
sarah kamu meluhara calon pelakor..
2023-12-23
1