Bab 15 ~ Apa mereka tidak tau malu ~

Sarah tidak bisa membayangkan berapa pengeluaran yang harus dia keluarkan kalau semua keluarga dari suaminya menumpang di rumah mereka,sementara suaminya sampai detik ini belum juga bekerja bahkan untuk membantunya saja dia tidak mau.

"Memangnya aku tidak bisa mengunjungi abang ku? apa aku harus meminta ijin kepadamu kalau aku ingin berkunjung ke rumah ini?" Wajah Andin terlihat tidak suka dengan pertanyaan Sarah.Dia membuang muka dengan sinis.Dari dulu memang keduanya tidak pernah akur bahkan berbicara layaknya saudara pun mereka sangat jarang karena Andin orang yang angkuh dan sombong.

"Untuk sementara Andin akan tinggal di rumah ini,dia sedang ada masalah dengan suaminya makanya dia datang,aku harap kamu bisa mengerti dan tidak mencari masalah." Ucap mertuanya membela Andin.

Sarah pergi begitu saja saat mertuanya selesai berbicara,dia tidak ingin melanjutkan pertanyaan lagi karena pada akhirnya dia tetap akan kalah dengan mereka,karena keluarga dari suaminya tipikal orang yang egois dan tidak mau mengalah.

Sarah menarik napas panjang saat melihat semua kekacauan di dapur,dia membuka kulkas dan semua persediaan makanan yang dia beli tadi malam habis dan tidak tersisa sama sekali.

" Sampai kapan mereka disini,melihat mertua dan Raisa di rumah ini sudah membuatku pusing apalagi di tambah Andin yang pemalas dan juga anaknya apa aku harus membiayai mereka semua?" Ucapnya dalam hati dengan wajah penuh amarah yang dipendam.

Sejak kedatangan mertuanya dan Raisa ke rumahnya Sarah sudah sering memendam amarah di dalam hatinya,dia selalu mengusap dada untuk hal-hal yang tidak dia sukai karena dia masih berharap kalau ini semua hannya sementara.Tapi saat melihat kedatangan Andin iparnya,dia tidak tau apa dia masih mampu menahan amarah atau tidak karena baru saja iparnya datang rumah yang selalu bersih dan rapi sudah terlihat seperti kapal pecah yang tidak terurus.

Bima menghampiri Sarah yang masih berdiri di depan kulkas meratapi nasibnya yang begitu sial memiliki suami tidak tau malu serta mertua dan ipar yang tidak punya rasa malu sama sekali.

"Sarah!! kenapa kamu memasang wajah masam seperti itu di hadapan keluargaku barusan?" Tanya Bima.Sarah membalikkan badannya lalu menatap suaminya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Terus....Maksudmu aku harus tertawa keras di hadapan keluargamu saat melihat semua kekacauan di rumah ini mas,kamu pernah tidak menjaga perasaanku,tidak masalah bagiku mas kalau semua bahan makanan di kulkas habis tapi tolonglah mas mereka pakai otak,jangan menungguku untuk membersihkan bekas makan keluargamu disaat mereka masih mempunyai dua tangan." Ucap Sarah dengan wajah berapi-api.

"Apa!!! Kamu kok kasar gitu Sarah?"ibuku kan tidak setiap saat datang mengunjungi ku apa salahnya kamu layani dia dengan baik,kamu malah tega berbicara seperti itu,dimana etika mu sebagai seorang istri?" Bima benar-benar marah dan tersinggung atas kata-kata yang di lontarkan Sarah barusan.

"Aku tidak mengatai ibu mas,aku mengatakan Raisa,apa dia tidak bisa walau hannya mencuci piring bekas makan kalian atau Andin?apa yang mereka lakukan dari tadi,di rumah ini?ini bekas makan kalian,mas...Kalau kamu ingin menghormati mereka di rumah ini tolong nasehati mereka." Ucap Sarah lalu dia meninggalkan Bima yang masih belum terima atas kata-katanya barusan.

" Oke.....Aku pastikan kamu menyesal telah merendahkan keluargaku dasar istri jelek...Kalau saja kamu tidak bisa mencari nafkah aku sudah membuang mu sejak lama." Ucap Bima dalam hati.

"Mas...Apa yang dikatakan istrimu? apa dia marah karena kami masih disini?" Tanya Raisa tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.Raisa masih menyimpan dendam kepada Sarah karena memecatnya dengan alasan yang tidak jelas menurutnya.

"Seperti yang kamu lihat,dia memang istri sialan,rasanya aku ingin mengusirnya dari rumah ini,tapi sayang rumah ini masih ada angsuran untuk dua tahun lagi,kalau rumah ini sudah lunas aku akan ceraikan dia,aku sudah muak melihatnya." Ucap Bima dengan tatapan penuh kebencian.

"Rumah ini atas nama kamu mas?"

"Tentu saja,sebagai suami aku harus pintar,dulu dia ngotot untuk membuat rumah ini atas namanya tapi aku tidak setuju,ini yang aku takuti." Jawab Bima dengan senyum jahat di wajahnya.

Sarah menemui kedua putrinya di kamar,rasanya hari dia benar-benar lelah,bukan lelah karena pekerjaan tapi lelah melihat orang-orang yanga ada di rumahnya.

"Kalian sudah makan tadi sayang?" Tanya Sarah kepada kedua putrinya.

" Belum ma,tapi kami tadi jajan banyak di sekolah makanya tidak lapar." Jawab Yuna.Mereka bertiga tiduran dikamar sambil berpelukan.Setelah kedua putrinya tertidur Sarah kembali keluar dari kamar,dia tidak mendengar suara ribut lagi di ruang tamu,akhirnya dia pergi ke ruang tamu untuk melihat situasi.

"Sepertinya para nyonya itu sudah tidur siang,enak sekali jadi mereka,makan tinggal makan,capek mengobrol tinggal tidur,bahkan kekacauan karena anaknya pun dia tidak mau membereskannya,semoga aku sabar selama mereka tinggal disini entah sampai kapan mereka pergi dari rumah ini." Ucapnya dalam hati sambil memandangi ruang tamu yang sudah melebihi kapal pecah.

Hari ini Sarah memutuskan untuk tidak jualan di taman,selain dia harus membersihkan semua rumah dia juga sangat kelelahan dengan semua rutinitasnya.

Tidak butuh waktu lama untuk membersihkan rumah,akhirnya rumah kembali pada bentuk semula rapi dan bersih.Sarah pergi ke warung dekat rumahnya untuk membeli tahu,tempe untuk makan malam mereka nanti malam.

Malam harinya semua orang berkumpul di dapur untuk makan malam,dengan tidak tau malunya Raisa dan Andin ikut bergabung untuk makan malam padahal seharian mereka tidak melakukan apa pun.

Saat melihat menu makan malam,Maya terlihat tidak senang,dia mengira hari ini makan makanan enak.Sarah sengaja hannya memasak tahu tempe di tambah sayur bening.

" Sarah,kamu cuma masak ini doang? kalau makan kayak gini doang gimana mau sehat cucuku,padahal dia butuh gizi untuk pertumbuhan otaknya." Ucap mertuanya membuat Sarah semakin geram.

" Bu...Anakku juga butuh gizi dan vitamin makanya aku kerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka,ibu lihat sendiri kan,mas Bima tidak bekerja kalau bukan aku siapa lagi yang memenuhi kebutuhan rumah ini."

"Brak..Sarah!! apa kamu tidak bisa menjaga ucapan mu,makin kesini sikap mu makin tidak sopan lama-lama aku muak!!"

"Benar....Kamu sangat keterlaluan Sarah,kamu tidak menghargai keluarga suami mu,ibuku cuma mengeluh gitu saja jawabanmu langsung menyakiti hati abang ku,kan apa yang dikatakan ibu ada benarnya,bagaimana bisa kamu tega memasak tahu tempe untuk kami,istri macam apa kamu?" Bentak Andin dengan nada yang tinggi membuat Yuna dan Yola ketakutan.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kau juga Andin...ipar tidak tahu diri...

2024-05-03

0

Micke Rouli Tua Sitompul

Micke Rouli Tua Sitompul

ipar tak tau diri

2024-03-18

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Sarah tau begitu kamu ajak anak-anak makan di luar saja, biar mereka berasa. Kalau terus seperti itu mending pisah dr pada di jadikan ATM dan babu dirumah sendiri, toh rumah masih kredit kl suami ga bs bayar biarkan saja. Kamu pintar cari peluang rejeki untuk diri sendiri dan anak🥺

2024-01-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!