Kuberikan Suami Benaluku Untuk Pelakor

Kuberikan Suami Benaluku Untuk Pelakor

Bab 1 ~ Pendahuluan ~

" Mas aku pergi dulu jualan,sarapan untuk Yuna dan Yola sudah aku siapkan dimeja,jangan lupa bangunkan mereka." Ucap Sarah sambil menyiapkan semua barang-barang yang akan dia bawa ke pasar untuk jualan nasi hari ini.

Seperti itulah kehidupan rumah tangga Sarah yang sudah berjalan hampir tujuh tahun ini.Anak pertamanya yang bernama Yuna sudah masuk taman kanak-kanak dan yang kedua yola sudah berumur tiga tahun.

"Hmm..." Hannya itu jawaban yang keluar dari mulut Bima yang masih rebahan di atas tempat tidur, sementara Sarah sudah bangun dari jam setengah empat untuk menyiapkan sarapan untuk mereka semua dan juga bahan jualannya.Bima memang sangat beruntung memiliki istri yang baik,pekerja keras dan tidak banyak menuntut.

Kehidupan mereka berjalan begitu mulus selama tujuh tahun ini,sekalipun sebagai kepala keluarga Bima tidak pernah memberikan nafkah kepada Sarah,dia tidak pernah mempermasalahkan itu semua.Bahkan sering sekali Bima malah meminta uang kepada istrinya jika dia tidak punya uang lagi.

Perlahan Bima beranjak dari tempat tidurnya lalu keluar dari kamar menuju kamar kedua putri kecilnya karna sudah tidak bekerja hampir dua bulan ini akhirnya sekarang dia bertugas mengantar jemput putrinya ke sekolah.

" Yuna..Yola bangun...Hari sudah siang." Teriak Bima dari luar kamar sambil berjalan menuju dapur.

Dengan langkah yang malas Bima menuju lemari piring dapur sudah sangat rapi dan sarapan sudah tersaji di meja makan,Bima mengambil gelas lalu membuatkan kopi untuk dirinya sendiri.

"Mentang-mentang aku tidak bekerja Sarah sudah jarang melayaniku,istri macam apa dia setiap hari sibuk mencari uang hingga melupakan kewajibannya sebagai istri,dia sangat beruntung punya suami sepertiku yang tidak mau melirik wanita lain." Ucapnya dalam hati sambil menghela napas panjang.Dia benar-benar lelaki tidak tau malu andaikan dia sadar akan tanggung jawabnya mungkin saja istrinya Sarah tidak akan banting tulang mencari nafkah setiap hari.

Dia duduk di kursi sambil menghisap rokoknya dalam-dalam entah apa yang dia pikirkan intinya dia sudah malas dengan aktifitasnya setiap hari mengantar jemput putri pertamanya ke taman kanak-kanak.

"Pa..Kami sudah siap mana sarapan untuk kami?" Tanya Yuna sambil duduk tempat duduknya.Bima yang sedari tadi sudah menyimpan rasa kesal dia menatap kedua putrinya dengan tatapan tidak suka.

"Kalian berdua kan sudah besar harusnya kalian sudah bisa ambil sendiri,jangan malah menyuruh papa!!"Bentak Bima hingga kedua putrinya ketakutan.

"Ta_tapi pa..

"Tidak ada alasan mulai hari ini kalian urus diri sendiri jangan manja, kalian sudah besar." Tambah Bima dengan wajah marah lalu pergi begitu saja meninggalkan kedua putrinya ke dalam kamar.

"Kakak apa salah kita kenapa papa marah,kenapa ya papa akhir-akhir ini gampang sekali marah padahal dia tidak punya kerjaan seperti mama." Ucap Yola dengan wajah memelas lalu menunduk ketakutan.

" Tidak papa,kakak akan ambilkan sarapan untuk kita." Ucap Yuna lalu dia mengambil piring dari lemari lalu dia menyendok makanan ke dalam piring adiknya.

Disaat dia akan mengambil air minum tiba-tiba dia salah ambil dia malah mengambil air panas hingga dia kaget dan tangannya tersiram air panas hingga dia menjerit kesakitan.

"Auh....Panas..." Teriaknya sambil melempar gelas di tangannya hingga pecah.Bima yang mendengar teriakan itu langsung keluar dari dalam kamar lalu berlari menghampiri kedua putrinya.

" Yuna apa yang terjadi ya ampun apa yang kamu lakukan kenapa gelasnya sampai jatuh dasar anak tolol." Makinya dengan kasar membuat kedua putrinya semakin ketakutan.

"Sekarang ganti pakaian,kamu tidak usah ke sekolah aku akan mengantarmu ke tempat jualan mama kalian ini bisanya hannya menyusahkan saja." Ucapnya sudah tidak tahan lagi.

Tampa memperdulikan luka di tangan Yuna, Bima memaksa kedua putrinya masuk ke kamar untuk ganti pakaian begitu juga dengannya,dia juga masuk ke dalam kamarnya mengabaikan semua kekacauan yang ada di dapur.

Setelah kedua putrinya keluar dari dalam kamar,dengan mengendarai sepeda motornya dia pergi ke pasar menemui istrinya yang sedang sibuk melayani para pembeli.Karena masih pagi istrinya masih sibuk melayani orang-orang yang sedang sarapan.

"Mas kenapa tidak mengantar Yuna sekolah,kenapa malah membawa mereka kemari?" Tanya Sarah disela-sela kesibukannya.Bukannya menjawab pertanyaan istrinya dia malah mendekati Sarah ke tempatnya lalu dengan suara setengah berbisik dia meminta uang kepada istrinya.

Sarah sangat tau betul dengan sikap Bima dia akan sangat marah kalau permintaanya ditolak dengan berat hati dia memberikan tiga lembar uang ratusan ribu.Setelah mendapat apa yang dia mau dia meninggalkan tempat kerjaan istrinya tanpa mau membantu padahal istrinya begitu sibuk melayani para pembeli.

Setelah hari sudah mulai siang dan pembeli sudah mulai sepi Sarah mendekati kedua putrinya yang sedang duduk di kursi sudut warungnya saat itu matanya tertuju dengan bekas merah melepuh di tangan putrinya.

"Yuna apa yang terjadi dengan tangan mu? dan kenapa kamu tidak sekolah hari ini?"Tanya Sarah sambil meraih tangan putrinya.

"Ini semua gara-gara papa...Dia menyuruh kami untuk ambil makan sendiri,akhirnya tangan kakak kena air panas." Yola mengadu kepada ibunya membuat darah Sarah mendidih mendengar pengaduan putrinya.

"Keterlaluan mas bima,masak mengambil sarapan untuk anaknya saja dia tidak bisa,keterlaluan." Ucapnya dalam hati dengan amarah yang dia tahan.

"Jadi kalian sudah makan?"

"Belum,papa tadi marah-marah terus." Jawab Yola putri keduanya.Sarah langsung mengambil dua porsi makanan untuk kedua putrinya lalu mengoleskan salep ke tangan Yuna. Sebenarnya dia sangat marah kepada suaminya tapi dia tidak bisa berkata-kata.

Setelah sore harinya dia kembali ke rumah setelah semua jualannya terjual habis,sepanjang hari moodnya sangat buruk karena tangan Yuna yang terluka karena kelalaian suaminya dan bahkan Yuna tidak masuk sekolah hari ini.

Sesampainya di rumah,keadaan rumah masih sepi,dia segera ke dapur setelah menyuruh kedua putrinya masuk ke dalam kamar untuk istrahat.

"Ya ampun kenapa dapur begitu berantakan,mas Bima memang semakin keterlaluan,apa sih yang dia lakukan hingga membereskan ini saja dia tidak bisa." Sarah terus mengomel sambil membereskan semua kekacauan dapur.

"Kalian sudah pulang,tumben cepat,buatkan aku makan aku sangat lapar!!" Bima menarik kursi lalu duduk dengan santai tanpa rasa bersalah atas kejadian tadi pagi.Sarah yang sudah menahan rasa kesal sejak pagi langsung membuang kain lap yang ada di tangannya lalu berbalik menatap suaminya yang sedang duduk di kursi.

"Mas...Kamu memang keterlaluan sekali ya,bisa-bisanya kamu tidak merasa bersalah atas perbuatan mu terhadap Yuna tadi pagi,bahkan kamu tidak mengantarnya ke sekolah!!!" Bentak Sarah sambil menatap Bima dengan tatapan penuh amarah.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Sumiani Karo sekali

Sumiani Karo sekali

lanjut kak

2024-09-25

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

malas bekerja tahu nya cuma minta duit saja 😏
mampir kak thor

2024-05-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!