Bab 17

Sementara itu, Hilda masih berlari sekencang mungkin diantara rimbunnya pepohonan di tengah hutan. Wanita itu terus berlari tanpa menoleh ke belakang, dia nampak ketakutan sekali saat melihat ada seorang pria yang berusaha untuk membunuh David.

"Tolong!"

"Tolong aku!"

"Ada seseorang pembunuh disini!"

Hilda terus berteriak sambil berlari, berharap ada seseorang yang mendengar teriakannya dan menolong dirinya.

Hilda merasakan kelelahan, dia pun terpaksa harus berhenti berlari, menyandarkan punggungnya di batang pohon yang besar sambil menoleh ke belakang berkali-kali, dia takut pria itu berhasil membunuh David, lalu mengejar dirinya.

Nafas wanita itu terengah-engah, rasa haus mulai terasa, dia hanya bisa menelan saliva sebanyak mungkin, karena air minumnya tertinggal di tempat saat dia dan David bercinta.

Hilda merasakan ada yang basah mengenai pundaknya, apakah mungkin ada air yang menitik ke bawah dari atas pohon?

Namun, Hilda terkejut begitu melihat di pundaknya ada noda darah. Ternyata yang menitik dari atas pohon mengenai pundaknya bukanlah air, tapi darah.

Deg!

Dengan perasaan takut dan juga jantungnya berdegup kencang tak beraturan seakan mau meledak, Hilda segera mendongakkan kepalanya ke atas.

Hilda tersentak kaget, matanya terbelalak begitu melihat ada mayat Kevin diatas pohon, ada seseorang yang sengaja menggantungkan tubuhnya Kevin di atas pohon dengan tali.

"Aaaaa!" Hilda menjerit histeris.

Ternyata Kevin, orang yang sedang dicari oleh semua orang yang ada di sini telah mati dengan cara yang sangat mengenaskan.

Hilda merasakan lututnya mendadak lemas, sampai dia sangat kesulitan sekali untuk melangkah. Dia sangat ketakutan sekali. Saat ini dia benar-benar merasakan sangat tegang luar biasa.

"Tolong!"

"Tolong aku!"

"Ada mayat Kevin disini!"

"Aku mohon, tolong aku!"

Hilda berteriak kembali, wanita itu menangis, dia tidak tahu harus berlari ke arah mana, bahkan mungkin jaraknya dengan David sudah sangat jauh sekali, dan dia tidak tahu apakah ada orang yang akan melintas ke tempat dia berada atau tidak, yang pasti saat ini Hilda telah tersesat.

Hilda takut pembunuh itu masih berada di sekitar hutan yang dia tempati, dia memutuskan untuk berlari ke arah mana saja tak tentu arah dan tujuan, satu hal yang pasti, dia harus bisa melarikan diri dan berharap ada seseorang yang akan menolongnya.

Namun, telapak kakinya tiba-tiba saja menginjak sebuah duri, membuat dia terjatuh dan terduduk di tanah.

"Arrrgghh!" Hilda meringis kesakitan. Dia berusaha untuk melepaskan duri yang dia injak sampai menebus sepatu yang masih dia kenakan.

Sampai dia mengerang penuh rasa sakit ketika dia mencabut duri tersebut dari telapak kakinya.

Hilda mendengar langkah kaki seseorang, dia sangat merasa tegang sekali karena orang tersebut kini sedang berdiri dihadapannya.

Hilda dengan tubuhnya yang bergemetaran, dia mendongakkan kepalanya, melihat siapa yang kini sedang berdiri dihadapannya tanpa bersuara sama sekali.

"Aaaaaa!" Hilda menjerit histeris ketika melihat sesosok orang yang penampilannya sangat menakutkan, dengan mengenakan pakaian serba hitam, wajahnya ditutupi dengan topeng badut, dan juga dia menggenggam sebilah pisau besar yang sangat tajam.

...****************...

flashback on...

Satu minggu sebelum acara reunian.

Ada seseorang yang mengirim pesan kepada Heru.

[Her, bukannya Nicholas sedang ada di Jakarta? Kenapa tidak kamu ajak saja reunian? Kamu kan dekat dengannya.]

Heru pun membalas pesan dari orang tersebut.

[Nicholas gak bakalan mau, aku juga kasihan sama dia kalau dia ikut.]

Orang itu pun membalas pesan dari Heru .

[Ajak aja, biar jumlah kita lengkap 20 orang, pasti seru reunian dengan jumlah teman satu kelas yang lengkap. Walaupun Nicholas pernah keluar dari saat kelas dua, tapi tetap saja dia adalah bagian dari alumni kelas anak IPS V.]

Lalu Heru membalas kembali pesan dari orang tersebut.

[Oke, aku coba ajak dia. Tapi aku gak bisa maksa dia kalau seandainya dia tidak bisa ikut.]

Setelah membaca pesan dari Heru, pria itu pun cekikikan, dia memutar musik klasik kesukaannya sambil melihat semua foto para siswa yang pernah satu kelas dengannya.

"Aku ingin bermain bersama kalian semua. Pasti sangat menyenangkan."

Flashback off...

Terpopuler

Comments

Sri Wahyani

Sri Wahyani

tersangka si roni,,tp knapa yg gk ikut buly jd sasaran jg

2024-10-03

3

Ray

Ray

Tersangka utama si Adam🤔

2024-08-09

1

Yach Yulianah

Yach Yulianah

apa iya adam

2024-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!